36 Orang Tewas Usai Kebakaran Tambang di Kazakhstan
SEBANYAK 36 orang tewas dalam kebakaran yang melanda sebuah tambang milik ArcelorMittal, di Kazakhstan, Sabtu (28/10). Lebih dari penambang masih belum ditemukan. Dari 252 orang yang berada di tambang Kostenko, 208 orang sudah dievakuasi, sedangkan 18 orang lainnya masih mendapatkan pertolongan medis.
Insiden ini menjadi yang paling mematikan dalam sejarah negara itu setelah berpisah dari Uni Soviet. Kemudian juga peristiwa ini terjadi hanya dua bulan setelah lima penambang tewas dalam ledakan di sebuah lokasi milik perusahaan tersebut.
“Di tambang Kostenko hingga pukul empat sore (waktu setempat) mayat 36 orang telah ditemukan,” kata Kementerian Situasi Darurat Kazakhstan dalam sebuah pernyataan.
Baca juga: Terdampak Kebakaran Gunung Merbabu, Puluhan Warga Dievakuasi dan Dirawat
Sementara Presiden Kazakhstan Kassym-Jomart Tokayev mengatakan kebakaran ini merupakan sebuah tragedi yang memilukan. Dia pun memberi catatan merah bagi perusahaan tambang ini karena gagal menjaga keselamatan para pekerjanya.
“Ini adalah sebuah tragedi. Perusahaan ini menjadi yang terburuk dalam sejarah kami dari sudut pandang kerja sama antara perusahaan dan pemerintah," katanya saat bertemu dengan keluarga para korban di wilayah Karaganda.
Di lokasi kejadian, pekerja darurat menghibur masyarakat setempat, terutama perempuan yang cemas menunggu kabar tentang kerabat mereka yang bekerja di tempat tersebut. Sementara puluhan orang berkumpul di ruang tunggu, beberapa dengan kepala di tangan dan semuanya tampak cemas.
Baca juga: Ratusan Warga Terdampak Kebakaran TPA Rawa Kucing Masih Bertahan di Pengungsian
Tokayev menyebut perusahaan tambang ini merupakan entitas raksasa baja yang terdaftar di bursa Luksemburg itu sebagai perusahaan terburuk dalam sejarah negara tersebut. Dia sempat memerintahkan pemerintahnya untuk mengambil kendali atas cabang perusahaan di Kazakh.
Dia menyerukan hari berkabung nasional pada hari Minggu. “Perusahaan ini menjadi yang terburuk dalam sejarah kami dari sudut pandang kerja sama antara perusahaan dan pemerintah,” kata Tokayev.
Dia meminta wakil gubernur wilayah Karaganda, Vadim Basin, yang pernah bekerja di ArcelorMittal, untuk memimpin perusahaan tersebut.dibentuk “Manajemen perusahaan saat ini tidak bisa berbuat apa-apa,” imbuhnya.
Penyebab Kebakaran Belum Diketahui
Belum diketahui penyebab kecelakaan itu, namun Tokayev mengatakan komisi investigasi akan dibentuk.
ArcelorMittal, yang dipimpin oleh pengusaha India Lakshmi Mittal, memiliki sejarah bencana mematikan di Kazakhstan dan sering dituduh gagal menghormati peraturan keselamatan dan lingkungan.
"ArcelorMittal dapat mengonfirmasi bahwa kedua pihak, baru-baru ini menandatangani perjanjian awal untuk transaksi yang akan mengalihkan kepemilikan ke Republik Kazakhstan," kata pihak perusahaan tersebut.
Sejak runtuhnya Uni Soviet pada tahun 1991, sekitar 200 penambang tewas di Kazakhstan, sebagian besar terjadi di lokasi pertambangan milik ArcelorMittal.
Kedatangan perusahaan ini di Kazakhstan pada tahun 1995 awalnya dipandang sebagai secercah harapan di tengah kemerosotan ekonomi setelah jatuhnya komunisme.
Namun kurangnya modal dan standar keselamatan kerap menuai kritik. Serikat pekerja menyerukan kontrol pemerintah yang lebih ketat.
ArcelorMittal, dipimpin oleh pengusaha India yang berbasis di Luksemburg, Lakshmi Mittal, mengoperasikan sekitar 15 pabrik dan pertambangan di pusat bekas republik Soviet tersebut.
(AFP/Z-9)
Terkini Lainnya
Penyebab Kebakaran Belum Diketahui
Ini 5 Alasan Anda Harus Liburan ke Kazakhstan
Memori Kemenangan atas Fasisme Selalu Hidup di Hati Kita
4.500 Orang di Evakuasi Setelah Bendungan Pecah di Rusia
10 Negara Terbesar di Dunia, No. 1 Luasnya Lebih dari 11% Daratan Bumi
BATC 2024, Tim Putri Indonesia Unggul 5-0 atas Kazakhstan
Israel Peringatkan Warganya untuk Tidak Tunjukkan Identitas Yahudi di 80 Negara
Ormas Harus Profesional Kelola Tambang
KPK Ultimatum Pengusaha Tambang untuk Bayar Pajak dan Hindari Korupsi
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Pemprov Kalsel Tata Ulang Izin Tambang Mineral bukan Logam dan Batuan
Dua Investor Proyek Nikel Cabut, Indef: Hilirisasi Tambang RI Dipaksakan
2 Investor Eropa, BASF dan Eramet Hengkang dari Proyek Nikel di Maluku
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap