visitaaponce.com

Polisi Tangkap Belasan Pelajar Terlibat Tawuran di Cianjur

Polisi Tangkap Belasan Pelajar Terlibat Tawuran di Cianjur
Sejumlah pelajar yang terlibat tawuran dimintai keterangan di Polsek Cianjur Kota(MI/BENNY BASTIANDY)

BELASAN pelajar dari beberapa SMK di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terlibat aksi tawuran di Jalan Gatot Mangkupraja, Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur. Mereka yang terlibat akhirnya ditangkap Polsek Cianjur Kota.

Kapolsek Cianjur Kota Komisaris Cahyadi menuturkan, aksi tawuran antarpelajar dari sekolah berbeda itu terjadi pada Rabu (15/11). Informasi yang viral di media sosial itu kemudian ditindaklanjuti jajaran Polsek Cianjur Kota dengan mendatangi lokasi.

"Dari informasi di lokasi dan olah TKP, diperoleh keterangan bahwa yang
tawuran itu dilakukan siswa SMK PGRI 3 Otomotif dan siswa SMK Ar-Rahmah Stekmal," kata Cahyadi, Kamis (16/11).

Polisi mengidentifikasi siswa yang terlibat tawuran. Para siswa kemudian dijemput dari rumah masing-masing untuk dimintai keterangan.

"Yang diamankan, tadi malam (Rabu malam) ada enam orang. Ditambah hari ini (Kamis) dengan kesadaran sendiri sebanyak 10 orang. Jadi ada 16 orang. Mereka merupakan siswa SMK PGRI 3 Otomotif, sedangkan siswa SMK Ar-Rahmah Stekmal ada dua orang," ucapnya.

Berdasarkan keterangan, tawuran pelajar beda sekolah itu diduga dipicu
ketersinggungan pelajar SMK PGRI 3 Otomotif oleh pelajar SMK Ar-Rahmah
Stekmal yang merekam video sekolahnya. Kemudian rekaman video itu diunggah di status media sosial.

"Mungkin ada siswa dari SMK PGRI 3 ini yang melihat status tersebut merasa tersinggung," tuturnya.

Di sekitar lokasi kejadian polisi menemukan sejumlah barang bukti yang
digunakan tawuran. Di antaranya balok kayu dan batu. "Kalau senjata tajam tidak ada," ucap Cahyadi.

Para siswa yang diamankan masih berusia di bawah umur. Karena itu, mereka diberi pembinaan serta memanggil orangtua, kepala sekolah, serta ketua RT dan RW.

"Kita lakukan pembinaan bersama-sama. Mereka juga perlu kita berikan pembelajaran. Dalam arti, bahwa segala sesuatu menyangkut gangguan
kamtibmas bisa mengakibatkan kerepotan. Jadi, penanganan pembinaannya bukan hanya pihak kepolisian, tapi juga pihak sekolah dan orangtua," pungkasnya. (SG)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat