visitaaponce.com

Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur Tunggu Kajian Badan Geologi

Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cianjur Tunggu Kajian Badan Geologi
Salah satu rumah warga di Cianjur yang mengalami kerusakan akibat pergerakan tanah.(MI/BENNY BASTIANDY)

WARGA di dua kampung di Desa Jatisari Kecamatan Bojongpicung Kabupaten
Cianjur, Jawa Barat, menunggu hasil kajian kelayakan permukiman yang
sekarang mereka tempati. Pasalnya, wilayah tempat tinggal mereka dilanda pergerakan tanah hingga mengakibatkan puluhan rumah mengalami kerusakan pada Jumat (26/4).

Camat Bojongpicung, Aziz Muslim, mengaku pergerakan tanah yang terjadi di Kampung Sukajadi dan Kampung Pasircinde dipicu curah hujan tinggi sejak Kamis (25/4) malam. Untuk itu perlu dilakukan kajian terhadap kondisi lahan yang sekarang ditempati masyarakat.

"Kami menunggu BPBD melalui pihak Badan Geologi untuk mengecek apakah
kampung ini masih bisa ditempati atau tidak. Ini tentu perlu dianalisa atau dikaji struktur tanahnya," katanya, Senin (29/4).

Baca juga : Puluhan Rumah di Cianjur Rusak Terdampak Pergerakan Tanah

Dia menuturkan, hasil pendataan di lapangan, pergerakan tanah di dua
kampung itu mengakibatkan 61 kepala keluarga terdampak. Di Kampung Sukajadi terdapat 50 kepala keluarga dan di Kampung Pasircinde terdapat 11 kepala keluarga. Total ada 191 jiwa.

Di Kampung Sukajadi, seluruh warganya sudah dievakuasi ke tempat lebih
aman. Mayoritas mereka mengungsi ke rumah kerabat terdekat. "Rumah
saudaranya masih berada di Desa Jatisari, hanya beda kampung," ujar Aziz.

Kondisi rumah yang rusak berat sebanyak 3 unit dan rusak ringan 7 unit.
Sementara puluhan bangunan rumah warga lainnya dalam kondisi rusak ringan. "Terdapat juga sebanyak 22 rumah yang kondisinya terancam," imbuhnya.

Aziz mengaku penanganan yang dilakukan pascabencana pergerakan tanah
dilakukan secara kolaboratif. Semua pihak ikut terlibat membantu di lokasi.

"Kami, semua dari berbagai unsur, ada Dinas Sosial, BPBD, unsur Forkopimcam dari Polsek, Koramil, maupun kecamatan, serta rekan-rekan Retana, Tagana, PMI, termasuk masyarakat. Kita investarisasi kembali berkaitan dengan pengamanan dan keselamatan, khususnya jiwa. Sekaligus juga membantu membersihkan material atau puing-puing bangunan dari rumah yang ambruk," pungkasnya.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat