visitaaponce.com

Pembakaran Sampah Disebut sebagai Penyumbang Utama Polusi Udara Depok

Pembakaran Sampah Disebut sebagai Penyumbang Utama Polusi Udara Depok
Aktivitas membakar sampah jadi salah satu penyebab polusi udara di Depok.(Medcom )

PEMERINTAH Kota Depok, Jawa Barat (Jabar) mengungkap dua penyumbang polusi udara paling terbesar di Kota Depok. Pertama adalah pembakaran sampah. Kedua asap kendaraan seperti angkutan umum perkotaan (angkot), mobil penumpang, bus, truk, serta sepeda motor.

"Dua hal tersebut yang membuat polusi udara parah di Kota Depok," kata Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (Sekdis DLHK) Kota Depok Muhammad Ridwan, Senin (28/8).

Pembakaran sampah dan asap kendaraan di Kota Depok juga disebut membuat situasi udara kian memburuk.

Baca juga: Kualitas Udara Jakarta Tetap Terburuk Ketiga Se-Indonesia, Depok Pertama

"Faktor alami dan tidak alami ini sulit untuk dikendalikan," tukasnya.

Dia menepis bahwa masalah pembakaran sampah yang menjadi penyebab polusi udara di Kota Depok bukan hanya tanggung jawab DLHK. Tetapi juga Camat dan Lurah perlu intens menyosialisasikan larangan pembakaran sampah ke tingkat RT- RW. Karena pembakaran sampah ini ada di kampung-kampung.

Baca juga: Pemkot Bogor Keluarkan 8 Kebijakan Tangani Polusi Udara

"Sampah kebanyakan dibakar, musim kering dibakar, musim hujan didiamkan. Edukasi ke masyarakat dari Camat dan Lurah. Kami dari DLHK telah berkoordinasi dengan Camat dan Lurah terkait bahaya pembakaran sampah untuk inten disosialisasikan ke RT-RW," tukas Ridwan.

Ridwan tak menampik bahwa akhir-akhir ini di Kota Depok marak terjadi pembakaran sampah. Sampah-sampah yang dibakar itu sampah-sampah liar yang dibuang masyarakat di tempat pembuangan ilegal. 

"Itu sampah-sampah dibuang sembarangan kemudian dibakar, " ujarnya.

Ridwan menuturkan sampah yang dibakar secara ilegal menghasilkan gas, dan berpotensi menyumbang polutan. Ditambah, kondisi cuaca pada musim kemarau dengan intensitas curah hujan rendah. Hal itu membuat polusi di udara tetap terkumpul dan bertahan di udara.

Dalam sisi lainnya, Ridwan mengatakan Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Depok sedianya juga harus inten menerapkan uji emisi kendaraan untuk mencegah polusi udara. Pelaksanaan uji emisi kendaraan belum dilakukan secara serius, padahal sudah ada aturan hukumnya.

"Uji emisi yang salah satunya menghasilkan gas karbon monoksida perlu diterapkan di Kota Depok oleh Dishub," papar Ridwan.

Kendaraan angkot, dan diesel, seperti bus dan truk, terang Ridwan menghasilkan emisi tertinggi dan berkontribusi besar terhadap polusi udara di Kota Depok. Angkot, truk berat, bus, dan truk ringan mengeluarkan emisi nitrogen oksida dan asap yang lebih tinggi.

Menurut dia di Kota Depok pada 2023, terdapat ribuan angkot, bus, truk. Demikian jutaan sepeda motor yang menjadi andalan mobilitas warga Kota Depok karena dinilai praktis dan cepat.

"Dengan jumlah kendaraan bermotor yang sebegitu banyak di Kota Depok sudah jelas itu menjadi salah satu penyumbang polusi udara,” ujarnya.

Ia mengatakan saat musim kemarau, angin muson timur bertiup, risiko kualitas udara ini yang buruk lebih tinggi.

Berdasarkan data indeks standar pencemaran udara (ISPU) milik DLHK Kota Depok saat ini, lanjut dia menunjukkan rata-rata kualitas udara di Kota tidak sehat. Polusi udara ditambah musim kemarau menjadi momok bagi warga yang beraktivitas di Kota Depok.

Ia mengakui buruknya polusi udara di Kota Depok akhir-akhir ini menjadi perhatian publik karena banyak kandungan yang dapat mencemari kualitas udara.

Di antaranya logam berat, karbon monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), ozon (O3), senyawa organik volatil (VOC), dan sulfur dioksida (SO2).

"Asap kendaraan yang menghasilkan gas karbon monoksida, salah satu sumber penyumbang polusi udara," ucapnya.

Langkah sederhana yang dapat dilakukan, mengingatkan masyarakat untuk ikut berperan mengurangi polusi udara yaitu dengan mengoptimalkan moda transportasi umum. Bisa juga dengan memilih opsi jalan kaki atau bersepeda.

Tidak hanya berkontribusi menekan angka polusi, tapi juga bisa menyehatkan kesehatan tubuh. Pemerintah berkomitmen penuh dalam memperhatikan kualitas udara. Misanya, menyediakan fasilitas yang nyaman bagi pejalan kaki agar masyarakat lebih nyaman.

"Pemerintah Kota Depok juga memperbanyak penanaman pohon. Kami saat ini menggencarkan penanaman pohon secara serentak di setiap kecamatan. Hal itu sebagai salah satu upaya mengatasi polusi udara yang buruk dalam beberapa waktu terakhir, " pungkas Ridwan. (KG/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat