visitaaponce.com

Kasus Kebakaran di 2023 Tertinggi dari Bencana Lain

Kasus Kebakaran di 2023 Tertinggi dari Bencana Lain
Ilustrasi.(Dok MI.)

DPKP atau Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok, Jawa Barat (Jabar), mencatat kasus kebakaran tertinggi dari semua bencana di Kota Depok. Bahkan dari awal Januari sampai Desember 2023 telah lebih dari 226 kasus kebakaran atau meningkat 62% dari tahun sebelumnya. 

Pada 2022 peristiwa kebakaran tercatat paling 141 kasus saja. Pemicu meningkatnya kasus kebakaran di daerah penyangga DKI itu antara lain akibat faktor kelalaian serta buruknya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pencegahan kebakaran.

"Kelalaian manusia yang sering menjadi faktor terjadi kebakaran. Namun juga faktor sosialisasi dan edukasi," papar Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kota Depok Adnan Mahyudin, Kamis (25/1/3024).

Baca juga: Kapal Nelayan di Pelabuhan Kluwut Terbakar, Penyebab Diselidiki

Melihat dari tren kebakaran di 2023 memang rata-rata itu penyebabnya akibat kelalaian. Kemudian bakar-bakar sampah, dan arus pendek listrik. Frekuensinya cukup tinggi.

Arus pendek listrik itu, menurut Adnan, bisa terjadi lantaran banyak masyarakat yang masih menggunakan listrik dengan instalasi yang tidak sesuai dengan peruntukannya. Selain itu, kualitas peralatannya juga tidak sesuai dengan standar nasional Indonesia (SNI).

"Jika kita buat kajian, banyak masyarakat yang instalasinya tidak sesuai. Kemudian, ada juga yang bisa dibilang 'nyolong listrik' alatnya tidak sesuai SNI," katanya.

Baca juga: DPKP Depok Marahi Satpam yang Melarang Wartawan Meliput Peristiwa Kebakaran

Hal inilah yang makin menambah bahaya kebakaran. Karena padatnya Kota Depok oleh hunian dan bangunan yang berdempetan, akhirnya api mudah dan cepat merembet.

"Kita tahu juga kondisi Kota Depok rata-rata banyak yang padat hunian, rumahnya rapat-rapat, kemudian bangunannya banyak juga semi permanen dan paralel. Perambatannya cepat sekali gitu kan," katanya.

Tingginya kasus kebakaran pada 2023 juga dipicu musim kemarau. "Musim kemarau turut memicu tingginya potensi kasus kebakaran. Selama musim kemarau, kondisi bangunan, ilalang, atau pohon lebih kering sehingga mudah mengantarkan panas. Mungkin saja ini yang menyebabkan kejadian kebakaran di 2023," tukasnya.

Kasus ini, tambahnya, juga tak lepas dari kurangnya kesadaran masyarakat. "Partisipasi masyarakat Kota Depok kurang tentang antisipasi kebakaran seperti langkah-langkah apa saja yang bisa dilakukan dalam penanggulangan pertama saat kebakaran," ungkapnya.

Adnan yang didampingi Sekretaris DPKP Kota Depok Anton Tofani Muharram dan Kepala Bidang Pengendalian Operasional DPKP Bambang Supoyo mengimbau kepada masyarakat Kota Depok untuk waspada terhadap kebakaran. Terlebih lagi, masyarakat yang masih suka mengolah sampah dengan cara membakar di lapangan.

Selain kelalain seperti korsleting listrik dan kompor, kasus kebakaran akibat bakar-bakar sampah di lahan terbuka sangatlah tinggi. Ini paling rentan dengan cuaca yang kering ditambah embusan angin. "Guna menekan potensi kebakaran tahun ini, DPKP Kota Depok akan melakukan edukasi dan penyuluhan secara terus menerus ke masyarakat," pungkasnya. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat