visitaaponce.com

Kasus DBD Meningkat, Dinkes Tangsel Minta Warga Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk

Kasus DBD Meningkat, Dinkes Tangsel Minta Warga Lakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk
Petugas kesehatan melakukan perawatan pasien demam berdarah dengue (DBD) di RSUD Tamansari, Jakarta, Kamis (18/4/2024). Kementerian Kesehata(ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin)

KEPALA Dinas Kesehatan (Dinkes) kota Tangerang Selatan (Tangsel), dr Allin Hendarlin mengimbau warga waspada terhadap terjadinya peningkatan Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk itu pemberantasan sarang nyamuk ( PSN) mesti digencarkan.

Pasalnya sejak 1 Januari sampai 11 Mei 2024, terjadi 461 kasus DBD sedangkan pada 2023 jumlah kasus DBD sebanyak 420 kasus.Pada kedua kasus tidak ada kematian.

Berdasarkan data dan analisis selama lima tahun terakhir, trend kasus DBD di Kota Tangsel mengalami peningkatan kasus pada Desember hingga April seiring dengan musim hujan.

Baca juga : Kasus DBD di Kota Sukabumi mulai Melandai

“Membandingkan data tersebut disimpulkan kasus DBD pada 2024 mengalami peningkatan ketimbang 2023,” ungkap Allin kepada wartawan, Senin (13/5).

Lebih lanjut ia memaparkan mengacu laporan bulanan, pada Januari terdapat 70 kasus, Februari 131 kasus, Maret 167 kasus, April 71 kasus, dan pada minggu ke-2 Mei terdapat 22 kasus.

Hemat dia,, dari data ini, dapat disimpulkan grafik laporan bulanan menunjukkan kasus DBD pada April dan Mei masih dapat dikendalikan

Baca juga : Kasus DBD Terus Meningkat di Tasikmalaya, 2 Orang Meninggal Dunia

Adapun rincian data sebaran di Kecamatan Pamulang dengan kasus tertinggi dari 1 Januari'_11 Mei 2024 sebanyak 91 kasus, Kecamatan Serpong dengan 86 kasus, Kecamatan Ciputat dengan 73 kasus, dan Kecamatan Pondok Aren dengan 65 kasus, Kecamatan Serpong Utara 63 kasus, Kecamatan Setu 42 kasus dan Kecamatan Ciputat Timur 41 kasus.

Guna mengendalikan penyebaran DBD di Kota Tangsel, Dinas Kesehatan Kota Tangsel telah melakukan upaya pencegahan dan pemutusan mata rantai.

Intuk pencegahan, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) 3M plus dengan program Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik.

Baca juga : Warga Palu Diimbau Waspadai Penyakit DBD

Pemutusan mata rantai penularan, dilakukan penyemprotan fogging pada wilayah yang terjadi penularan kasus DBD sesuai dengan penyelidikan epidemiologi yang dilakukan oleh petugas puskesmas yang dibantu oleh koordinator jumantik di tiap-tiap wilayah,

Dia menjelaskan upaya yang dilakukan pada April dan minggu ke dua di bulan Mei telah mencakup pemberian larvasida selektif untuk daerah/RW/RT Endemis DBD, fogging focus, penyuluhan DBD, rapat jumantik, rapat Pokja dan Pokjanal DBD, serta sertifikasi RW bebas jentik (RW.07 Kelurahan Ciater, RW.07 Kelurahan Serpong dan RW.01 Kelurahan Serpong.

Allin juga mengingatkan pada musim penghujan saat ini, jentik banyak ditemukan di genangan air bersih di luar rumah seperti tatakan pot bunga, barang-barang bekas, daun pohon yang bisa menampung air, dan tempat lainnya yang bisa menampung air hujan,.

Dia mengajak seluruh masyarakat untuk melakukan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan 3M plus, yakni menguras, menutup dan mendaur ulang, serta menghindari gigitan nyamuk dan partisipasi dalam Gerakan 1 rumah 1 jumantik (G1R1J) minimal satu kali seminggu di rumah masing-masing.( Bay)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat