Polisi Tembak Mati DPO Kasus Pengeroyokan di Atambua, Warga Marah
![Polisi Tembak Mati DPO Kasus Pengeroyokan di Atambua, Warga Marah](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/ab11a94c74187f246f4c21df7cd90086.jpeg)
POLISI menembaki mati NGL atau Eton, 35, warga Desa Tasain, Kecamatan Raimanuk, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur, Selasa (27/9).
NGL merupakan buronan kasus pengeroyokan terhadap seorang sopir mobil tangki air di Kelurahan Fatubenao, Kota Atambua, sejak 6 September 2022. Sejak kejadian itu, GYL melarikan diri sehingga ditetapkan daftar pencarian orang (DPO) oleh polisi.
Kapolda NTT Irjen Setyo Budiyanto memembenarkan adanya penembakan yang menewaskan pemuda tersebut. "Sesuai laporan singkat dari Kapolres Belu, warga yang tertembak itu DPO perkara pengeroyokan dan tertembak saat akan dilakukan penangkapan," ujarnya
Kabid Humas Polda NTT Kombes Aryasandi mengatakan kejadian berawal dari tujuh anggota polisi melakukan penangkapan terhadap GYL di Dusun Motamaruk, Desa Tasian.
"Pada saat anggota tiba di lokasi untuk melakukan penangkapan, pelaku langsung melarikan diri sehingga anggota Buser Brigpol Rogerius Roy Sonbay langsung mengejar dan melepaskan tembakan peringatan sebanyak tiga kali," ujarnya.
Baca juga: Kebakaran di Kawasan Padat Penduduk Rappokalling Hancurkan 31 Rumah
Saat itu, pelaku melarikan diri ke arah menurun dan tidak mengindahkan tembakan peringatan. Anggota polisi tersebut melepaskan tembakan ke arah kaki pelaku. "Namun saat dilakukan penembakan DPO dalam keadaan menunduk sehingga peluru mengenai punggung belakang sebelah kanan," ujarnya.
Setelah terjatuh, dia dievakuasi ke rumah sakit di Kota Atambua, namun tiba dalam kondisi meninggal. Warga dan keluarga korban yang marah kemudian mengarak jenazah korban ke Kantor DPRD Belu dan Gereja Katedral Atambua.
Dalam arak-arakan tersebut beberapa orang meluapkan kemarahan dengan melempari seorang anggota polisi dan mengeluarkan pernyataan yang antara lain menyebutkan masyarakat tidak percaya lagi kepada polisi.
Polisi dinilai sebagai pembunuh karena bukan menangkap GLY, malah menembaknya hingga tewas. Sampai Selasa sore, kondisi di Atambua dilaporkan kondusif. (OL-16)
Terkini Lainnya
Erupsi Gunung Lewotolok Jangkau 500 Meter di Luar Kawah
Pascapandemi, Nilai Investasi di DPSP Labuan Bajo Capai Rp1 Triliun
Piutang PDAM Wae Mbeliling Tembus Rp2 Milliar, ini Rinciannya
Sepuluh Siswa SMK di Lembata Ikuti Program Magang ke Jepang
Duel Maut di Lembata, Polisi Tahan Pelaku
Rayakan HUT Bhayangkara, Anggota Polda NTT dan TNI Terima Hadiah Handphone dari Kapolda
Indonesia tidak Boleh Jadi Destinasi Para Penjahat Internasional
Tim Kuasa Hukum Nyatakan Sosok Pegi Yang Ditangkap Berbeda
Polda Metro Bongkar Kasus Penipuan Bermodus Like Video YouTube
Uang Palsu Rp22 Miliar Sedianya Ditukar Uang yang akan Dimusnahkan BI
Polri Menolak Permintaan Gelar Perkara Khusus dari Pihak Pegi Setiawan
15 Personel Polres Medan Masuk DPO Sudah Diberhentikan Tidak dengan Hormat
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap