visitaaponce.com

MMS Group Lestarikan Cagar Budaya Suku Dayak Kenyah di Kaltim

MMS Group Lestarikan Cagar Budaya Suku Dayak Kenyah di Kaltim
Perkampungan Suku Dayak Kenyah, Desa Lung Anai di wilayah Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara, Kaltim.(Ist)

MMS Group Indonesia (MMSGI) melalui PT Multi Harapan Utama (MHU) mendukung penuh pengembangan Desa Lung Anai.

Desa Lung Anai adalah perkampungan Suku Dayak Kenyah ini berlokasi di wilayah Sungai Payang, Kecamatan Loa Kulu, Kutai Kartanegara yang berjarak sekitar 30-kilometer dari Samarinda. 

Desa Lung Anai memiliki daya pikat dan potensi untuk menjadi destinasi pariwisata berbasis masyarakat. Layaknya Bali dan Lombok, tren wisata kini beralih dari panorama alam menjadi kekayaan budaya. 

Baca juga: Karungut, Seni Lisan Klasik Dayak yang Masih Mengudara di RRI Palangka Raya

Setiap bulan Mei, desa ini menggelar ritual budaya untuk mensyukuri hasil panen. Salah satu seremoninya adalah pembuatan Undrat, makanan yang terbuat dari beras yang ditumbuk dan diayak lalu dibakar di dalam bambu.

Lung Anai Jadi Desa Pariwisata 

Memiliki proses yang unik dengan ciri khas suku Dayak Kenyah, Undrat mencuri perhatian Pemerintah Daerah Kutai Kartanegara pada tahun 2007 untuk menjadikan Lung Anai sebagai desa pariwisata.

Hal ini didukung dengan rekomendasi para tetua Suku Dayak agar Desa Lung Anai dinobatkan menjadi cagar budaya.

Desa Lung Anai memiliki potensi ekonomi karena lokasi yang dekat dengan IKN, tetapi masih banyak halang rintang yang perlu dilalui.  

Baca juga: Nyelong Inga Simon Terpilih Jadi Ketum Lembaga Perempuan Dayak Nasional (LPDN)

“Peran MMSGI-MHU difokuskan untuk pengembangan sumber daya manusia dan pembinaan masyarakat sehingga mereka memiliki keahlian baru dan mampu mengelola desa wisata budaya ini," ujar Wijayono Sarosa, General Manager Mining Support MHU dalam keterangan, Kamis (25/5).

"Kami berharap ke depannya mereka dapat hidup lebih baik dan tidak bergantung pada lahan untuk berladang,” ucap Wijayono.

Bimbing Warga Desa Lung Anai

MMSGI-MHU bermitra dengan Politeknik Negeri Samarinda Jurusan Pariwisata dan Yayasan Sekar Medika Samarinda untuk membimbing warga desa menganalisa potensi wisata dan meningkatkan kesadaran serta kemampuan masyarakat Desa Lung Anai. 

Baca juga: Semangat Maju Ikit, Inspirasi dari Seorang Gadis Bukit

Tak berhenti di situ, MMSGI-MHU juga bekerja sama dengan Dinas Pariwisata Kutai Kartanegara, Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), serta Perhimpunan Usaha Taman Rekreasi Indonesia (PUTRI) bagian Kalimantan Timur untuk memperluas jangkauan promosi Desa Budaya Lung Anai.

Melalui program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang dikelola secara rapi, MHU mengutamakan aset budaya dan identitas kelompok Suku Dayak Kenyah tanpa mengubah atmosfer kearifan lokal.

Baca juga: Tujuh Budaya Tak Benda Kaltim Ditetapkan Jadi Warisan Budaya

Aktivitas pengembangan ini melibatkan warga setempat dalam perencanaan, pengelolaan, dan diskusi pendapat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, termasuk memelihara lingkungan dan budaya.

“Inisiatif yang dilakukan oleh MMSGI-MHU terkait perkembangan cagar budaya Suku Dayak Kenyah selaras dengan pembangunan IKN," tutur Adri Martowardojo, perwakilan MMS Group Indonesia.

"Desa Lung Anai akan menjadi destinasi pilihan di masa yang akan datang. Untuk itu, perlu persiapan yang matang dan tepat sasaran,” ucap Adri. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat