Aksi Pengusiran Paksa Pengungsi Rohingya di Aceh Dikecam
![Aksi Pengusiran Paksa Pengungsi Rohingya di Aceh Dikecam](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/3ea04158c271f176e461cffa62971677.jpg)
AKSI pengusiran paksa dan kasar oleh mahasiswa pengunjuk rasa terhadap pengungsi Rohingya di gedung Balai Meuseuraya Aceh, Banda Aceh, pada Rabu 27 Desember 2023, mendapat kecaman oleh berbagai pihak.
Pasalnya tindakan yang dipertontonkan sekelompok mahasiswa pendemo tersebut sampai membuat puluhan balita, anak dibawah umur dan para pengungsi perempuan menangis, merasa ketakutan serta syok berat.
Apalagi secara spontan ramai-ramai masuk ke lokasi menghampiri pengungsi, membentak dengan nada marah. Lalu membuang barang dengan cara tidak menghiraukan permintaan maaf yang diserukan pengungsi seraya tercucur air mata.
Baca juga : Korlap Mahasiswa Pengusir Pengungsi Rohingya Pernah Jadi Napi Narkoba
Ulama muda Aceh yang juga da'i internasional, Teungku Amri Fatmi kepada Media Indonesia, Jumat (29/12) mengatakan, tindandakan pengusiran paksa terdapat manusia perahu dari etnis Rohingya merupakan tindakan tidak terpuji. Apalagi sampai membuat mereka yang diantaranya termasuk anak-anak dan orang dewasa menangis hingga ketakutan.
Dikatakan Teungku Amri, kasus pengungsi Rohingya yang sudah lama atau puluhan tahun terjadi dan berlarut itu merupakan krisis bersama dunia internasional. Mereka tidak diakui di negeri sendiri dan tidak diterima negara lain.
Karena itu sangat tidak wajar bertindak kurang etis terhadap mereka. Walaupun kehadiram mereka tidak dikehendaki karena keterbatasan kemampuan. Menurutnya, tidak perlu sampai mengusir paksa sehingga menimbulkan permasalahan baru yang lebih rumit.
Baca juga : Pengungsi Rohingya yang Diusir Mahasiswa Aceh Sempat Mogok Makan, Tuntut Tempat Layak
"Kalau pun untuk menampung ratusan pengungsi Rohingya tersebut tidak memiliki kesanggupan itu sah-sah saja. Tapi kita boleh menjelaskan baik-baik kondisi daerah yang sedang serba terbatas. Tapi untuk meminta mereka mencari negeri lain, caranya silahkan memberi bekal kebutuhan keberangkatan dan membatu kebutuhan hidup mereka termasuk anak anaknya,” ujarnya.
Dijelaskan Teungku Amri Fatmi, satu sisi para pengungsi Rohingya tersingkirkan, sedangkan di sisi lain sebagai manusia menginginkan kehidupan yang lebih baik. Hal tersebut sampai mengusik pihak pemerintah indonesia, terutama masyarakat di Aceh.
Kecaman lebih keras lagi disampaikan BEM (Bandan Eksekutif Mahasiswa) USK (Universitas Syiah Kuala dan PEMA (Presiden Mahasiswa) Al Washliyah Aceh. Mereka mengutuk dan mengaku tidak terlibat unjuk rasa yang berujung pengusiran hingga pelemparan pengungs Rohingya.
Baca juga : Tolak Rohingya, Mahasiswa Aceh Minta Pengungsi Dipulangkan ke Negaranya
Ketua BEM USK M Habil Fasya mengatakan, setelah insiden Rabu 27 Desember itu banyak orang menanyakan sikap sekelompok pendemo tersebut. Namu, BEM USK tidak terlibat saat kejadian hari itu.
"Tidak ada aksi demo atas nama mahasiswa USK hari Rabu 12 Desember itu. Kami menolak segala aksi yang menyebabkan kerusuhan" tutur Habil Fasya.
Sedangkan Presiden Mahasiswa Al Washliyah, Muhammad Aziz berujar, mahasiswa dari kampusnya tidak terlibat aksi demonstrasi pengungsi Rohingya di Balai Meuseuraya Banda Aceh pada Rabu siang itu.
Baca juga : Mahasiswa Aceh Pindah Paksa Pengungsi Rohingya ke Kantor Kanwil Kemenkumham
Pihaknya mengutuk keras aksi demo individu mahasiswa yang mengatasnamakan Al Washliah Banda Aceh saat itu. Jika ada yang mengatasnamakan Al Washliyah, itu merupakan inisiatif pribadi dan bertanggung jawab sendiri.
"Kami mengutuk yang mengatasnamakan PEMA Al Washliyah".
Kecaman terhadap pendemo yang menyerang manusia perahu etnis Rohingya itu juga disampaikan oleh lembaga Panglima Laot Aceh dan Kontras Aceh. (Z-5)
Terkini Lainnya
43 Pengungsi Rohingya Kabur dari Kamp di Aceh Barat
Forum MIKTA di Meksiko, Puan Pimpin Diskusi dan Singgung Bantuan RI Bagi Pengungsi Rohingya
6 Jasad Diduga Pengungsi Rohingya Kembali Ditemukan di Perairan Aceh
Pencarian Pengungsi Rohingya di Indonesia Dihentikan setelah Perahu Terbalik
Kapal Bermuatan Ratusan Pengungsi Rohingya Terbalik di Aceh Barat
DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
Pemprov Beberkan Alasan Penerima KJMU Dicabut, Disdik : Judi Online Salah Satunya
Muhadjir: Pinjol Bisa Dimanfaatkan untuk Pembiayaan UKT dengan Pengawasan Ketat
Mahasiswa Gunakan Pinjol untuk Biaya Kuliah, Muhadjir: Kampus Bisa Bantu Subsidi Bunga
Pemerintah tak Merevisi Permendikbud 2/2024, Sebut Perguruan Tinggi Tax Spender
Melalui Program MSIB, Mahasiswa Diperkaya lewat Beragam Program Pembelajaran
PDNS Diserang, Kemendikbudristek Jamin Data Penerima KIP Kuliah Aman
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap