visitaaponce.com

9 Anak Meninggal Dunia akibat DBD di NTT

9 Anak Meninggal Dunia akibat DBD di NTT
Nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus DBD ke manusia. (AFP/LUIS ROBAYO )

KASUS demam berdarah dengue (DBD) mengalami peningkatan cukup signifikan di sejumlah kabupaten di Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejak Januari sampai Maret 2024, total 711 kasus DBD di sejumlah kabupaten di NTT, sedangkan korban meninggal dunia sebanyak 9 orang, seluruhnya anak-anak.

Korban meninggal tersebut masing-masing berasal dari Nagekeo satu orang, Kota Kupang satu orang, Sumba Timur tiga orang, Sikka dua orang, dan Kabupaten Kupang dua orang.

Baca juga : Peningkatan Angka Kematian Akibat DBD Harus Disikapi dengan Langkah yang Tepat dan Cepat

"Iya (benar), karena terlambat bawa ke rumah sakit. Datang ke rumah sakit sudah hari ke 7. Sudah terjadi pendarahan dalam," kata Kadis Kesehatan Kota Kupang dokter Retnowati kepada Media Indonesia, Sabtu (30/3) sore.

Kabupaten yang mengalami peningkatan kasus DBD seperti Nagekeo 37 kasus, Manggarai 18 kasus, Sumba Timur 44 kasus, Alor 22 kasus, dan SIkka 173 kasus.

Terkait peningkatan kasus DBD tersebut, masyarakat diminta melakukan pencegahan DBD dengan 3M Plus untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti yang menularkan virus DBD ke manusia. 

Upaya 3M Plus yakni menguras, menutup dan mengubur, mendaur ulang serta mengunakan obat antinyamuk untuk mencegah gigitan nyamuk, menaruh pakaian kotor di tempat tertutup, dan menanam tanaman pengusir nyamuk di sekitar rumah. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat