visitaaponce.com

Parpol semakin Dinamis, PPP Dinilai Bisa Lepas dari PDIP

Parpol semakin Dinamis, PPP Dinilai Bisa Lepas dari PDIP
Plt Ketua Umum PPP Mardiono (kanan), Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri (tengah), dan bakal calon presiden Ganjar Pranowo.(MI/M IRFAN )

PERGERAKAN partai politik dinilai semakin dinamis dan aktif melakukan kompromi sehingga perubahan koalisi masih bisa terjadi di waktu yang semakin mendekati jadwal pemilu. Pakar komunikasi politik Universitas Airlangga Suko Widodo mengatakan permainan belum dimulai semua masih dalam konteks penjajakan dengan segala kemungkinan ada.

"Pergeseran PPP ke PDIP bisa jadi lepas lagi pasti ada kecenderungan PPP ingin menang karena sebelumnya di KIB. Semua pasti saling kompromi," ujarnya, Rabu (9/8).

Pada pemilu kali ini dinamika politik antara partai politik sangat tinggi dan cair. Dia mencontohkan prahara di internal PDI Perjuangan termasuk dengan Presiden Joko Widodo.

Baca juga: Internal PPP Dengar Sandiaga Tak Mungkin Dipilih Jadi Cawapres Ganjar

"Di (pemilu) 2024 ini memang konflik politik justru lebih kencang di tingkat elit bukan di tingkat akar rumput. Mobilisasi di bawah aman-aman saja tapi tarik menarik dan dinamika politik di elit lebih besar," ujarnya.

Suko juga menilai ada kegelisahan yang terjadi di PDI Perjuangan khususnya terhadap Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri lewat pernyataannya tentang kung fu Bu Mega. Pertemuan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani pun dinilai bertujuan yang sama.

Baca juga: Tim 8 Koalisi Perubahan Susun Struktur Tim Pemenangan Anies

"Memang prahara di PDIP ini luar biasa termasuk soal Harun Masiku. Artinya ada kepanikan, kegelisahan problem di internal PDIP. Tapi sebetulnya terjadi perang dingin antara semua partai," ungkapnya.

Sementara itu politisi PDI Perjuangan Ferdinand Hutahaean mengungkapkan koalisi partainya dengan PPP tetap langgeng mesti Sandiaga Uno tidak terpilih.

"Itu hanya dinamika politik saja. Biasa terjadi dalam politik untuk tawar menawar atau melakukan sesuatu untuk bargaining. Tanpa menafikan posisi Bang Sandi, PPP itu kan koalisi secara lembaga dan sah dan bukan karena posisi Bang Sandi akan jadi cawapres atau tidak. Saya pikir semua akan baik-baik saja dan koalisi ini akan terus berjalan," paparnya.

Sebelumnya politisi PPP Arsul Sani mengemukakan adanya pembicaraan berkembang di internal soal ketidakpastian Sandiaga Uno menjadi bakal cawapres dari Ganjar Pranowo. Isu tersebut berkembang karena internal mendengar informasi Sandiaga tidak dipilih menjadi cawapres Ganjar.

Hal itu juga membuat beberapa kader di internal PPP bergejolak. Khususnya terkait sikap PPP masih bakal bekerja sama dengan PDI Perjuangan (PDIP) pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 atau tidak.

"Kalau Pak Sandi tidak jadi cawapres itu, harus bagaimana PPP? Kalau pertanyaannya seperti itu, apakah tetap ada koalisi ini atau kemudian itu, kan masih berkembang gitu loh," ujar Arsul. (Sru/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat