visitaaponce.com

NasDem Minta Jokowi Tegur Menag

NasDem Minta Jokowi Tegur Menag
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas(ANTARA/Muhammad Iqbal)

WAKIL Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali meminta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegur Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas terkait pernyataannya yang dianggap memasukan kepentingan politik praktis dalam acara pemerintah atau kementerian.

Menag menyebut memilih pasangan AMIN bidah. Amin merupakan akronim dari bakal capres-cawapres Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Jika Presiden Jokowi tidak menegur dan tidak mengevaluasi Menag Yaqut, hal itu akan menurunkan tingkat kepercayaan pemerintah di mata rakyat Indonesia," ucap Ali melalui keterangan tertulis, dikutip Minggu (17/9).

Baca juga: Pernyataannya Jadi Polemik, Ini Pembelaan Menag Yaqut Soal Bid’ah Pilih Amin

Ali menyayangkan pernyataan tersebut keluar dari pejabat negara. Pernyataan Yaqut disebut tidak etis.

"Dari sisi etis dan etika, kalau yang dimaksud Amin adalah Anies Muhaimin, rasanya tidak etis ya. Apalagi, pakai bid'ah," kata Ali

Terlebih, kata Ali, yang diucapkan Yaqut dalam posisi sebagai perwakilan pemerintah dalam sebuah acara. Pemerintah seharusnya menjadi wasit yang baik dan taat dalam setiap permainan.

Baca juga: Muhaimin Enggan Tanggapi Candaan Menag soal 'Pilih Amin Bidah'

Anggota Komisi III DPR itu mengatakan jika wasitnya netral, kontestasi politik 2024 menghasilkan proses yang damai dan demokratis. 

"Jangan mendiskreditkan orang, apalagi di forum pegawai negeri," ujar Ali.

Sebelumnya, Menag Yaqut Cholil Qoumas, melakukan candaan saat pidato pada pembukaan orientasi pegawai P3K di gedung balai diklat Kemenag Surabaya. Menag menyebut tidak akan memilih pasangan Amin yang merupakan akronim dari salah satu paslon, karena merupakan bidah.

Pernyataan Yaqut disampaikan sambil berseloroh saat memberi sambutan pada kegiatan Diklat Keagamaan di Surabaya, Jawa Timur. Mulanya, Gus Yaqut menyapa Kepala Balitbang Diklat Kementerian Agama Amin Suyitno.

Nama itu memiliki kesamaan dengan akronim bakal calon presiden dan calon wakil presiden yang diusung Koalisi Perubahan untuk Persatuan, yakni Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN).

"Biasanya dipanggil Pak Yitno, bukan Amin Suyitno. Jangan-jangan ada capres singkatannya Amin," ujar Gus Yaqut dengan nada bercanda.

"Tapi saya enggak pilih itu (Amin), Pak. Jelas ya? Masih ada yang pilih itu, bidah," sambungnya. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat