PB PMII Ingatkan Potensi Kecurangan dan Polarisasi Politik Jelang Pemilu 2024
![PB PMII Ingatkan Potensi Kecurangan dan Polarisasi Politik Jelang Pemilu 2024](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/20fc534fa09db08a260b98866e55f11c.jpg)
PENGURUS Besar Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia mengendus adannya potensi kecurangan dan polarisasi politik menjelang pemilu 2024 mendatang.
"Pantauan kami, Pemilu 2024 rawan dengan potensi kecurangan dan polarisasi politik," jelas Hasnu Koordinator Nasional Pemantau Pemilu PB PMII, pada Forum Muda Partisipasi ke-16, Rabu (27/9) malam.
Menurut Hasnu, kecurangan Pemilu merupakan kejahatan paling fatal yang membahayakan kesuburan demokrasi. Bagaimana mungkin publik percaya bahwa pemilu dilakukan secara konstitusional, ideal, demokratis dan integritas jika kemudian dalam praktik pelaksanannya masih diwarnai dengan praktik kecurangan.
"Kecurangan alias kejahatan pemilu, kata Hasnu, sering kali di orkestrasi oleh oknum penyelenggara pemilu "nakal dan genit" dalam mengotak atik perencana, pelaksanan, proses dan hasil.
Baca juga: TNI Pastikan Personelnya Netral di Pemilu 2024
Di lain aspek, lanjut Hasnu, sudah menjadi cerita umum bahwa akhir-akhir ini penyelenggara Pemilu (KPU, Bawaslu, dan DKPP) kelihatannya tidak berdaya dalam mengawal Pemilu bersih dan demokratis.
Hasnu mengatakan, kuatnya intervensi partai politik peserta pemilu membuat penyelenggara pemilu tidak independen dan tidak mandiri dalam menjalankan perintah konstitusi sebagai pengatur, wasit dan hakim dalam proses elektoral.
Apa yang bisa menjadi solusi, publik tentu berharap betul penyelenggara pemilu berwibara agar memastikan setiap tahapan Pemilu kedepannya sampai dengan pungut dan hitung suara berjalan secara baik, bersih dan integritas.
"Kecurangan Pemilu hanya dapat diciptakan atau didesain oleh penyelenggara pemilu terutama KPU yang sangat rawan dipakai menjadi alat bagi partai politik," beber Hasnu.
Selanjutnya, kata Hasnu polirisasi politik. Dalam tradisi demokrasi yang belum matang, polarisasi politik sulit terhindarkan.
Baca juga: Pemerintah Harus Antisipasi Dampak Pemilu terhadap Iklim Investasi
"Bayangkan polarisasi politik kalau kita belajar dari pengalaman dua kali Pilpres, seperti kampanye hitam, hoaks ujaran kebencian, politisasi Identitas/politisasi SARA acap kali dipakai sebagai narasi kampanye," kata Hasnu.
"Polarisasi politik seperti politisasi identitas atau politisasi SARA ini berbahaya di tengah kemajemukan bangsa Indonesia," ujarnya lagi.
Akibatnya, kata Hasnu yang juga Wasekjen PB PMII Bidang Politik, Hukum dan HAM tersebut, siapa yang dirugikan dari polarisasi ini tentu rakyat.
Hasnu mengatakan, rakyat akan terbelah, situasi sosial akan memanas, kegaduhan di mana-mana. Maka pemilu kemudian akan berbelok dari prinsip dan karakternya sebagai bentuk kedaulatan rakyat dan sarana integrasi bangsa.
"PB PMII menghimbau penyelenggara pemilu dan parpol peserta pemilu agar menjunjung tinggi etika politik dalam berkontestasi. Jangan biarkan rakyat kita berantam gara-gara fanatisme buta dengan narasi yang menyesatkan," pungkas Hasnu. (Z-6)
Terkini Lainnya
Mengenal Sosok 5 Peraih Hoegeng Award 2023, Siapakah Mereka?
KPK Ingatkan Masyarakat tidak Pakai Pelicin agar Anaknya Masuk Sekolah Negeri
Kriteria Integritas Pansel Capim KPK Masih Samar, Perlu Peran Masyarakat Sipil
KPU: Anggota DPR 2024-2029 Diharapkan Lebih Pro Rakyat
Wakil Ketua Komisi II DPR Mengkritisi Rekrutmen Anggota KPU
Pansel Capim KPK Harus Berintegritas dan Bebas dari Kepentingan Pribadi
PB PMII Gelar Indonesia Human Development View Forum Menuju Indonesia Emas 2045
PB PMII Gelar Diskusi Lingkungan dan Penanaman Mangrove di Serang
PB PMII Gagas Indonesia Maritime and Fisheries View Forum Menuju Indonesia Emas 2045
PB PMII Gagas Indonesia Environment View Forum
PMII Keluarkan Seruan Pergerakan Menyelamatkan Demokrasi Indonesia
Tokoh Milenial Jatim: Pemuda Butuh Pemimpin Seperti Erick Thohir
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap