Swiss Dorong Kolaborasi Penerapan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
![Swiss Dorong Kolaborasi Penerapan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/05/ed82ee514576c789608bb27a979790bc.jpg)
KAMAR Dagang Swiss-Indonesia, SwissCham Indonesia berkomitmen untuk ikut membantu mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia melalui kerja sama dan kolaborasi.
Implementasi pertanian berkelanjutan dinilai penting karena pertanian menghadapi tekanan dari perubahan iklim, erosi tanah dan hilangnya keanekaragaman hayati. Selain itu, ada perubahan selera konsumen terhadap makanan dan kekhawatiran tentang cara produksinya.
Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, dengan inovasi dan kolaborasi yang tepat, seluruh pelaku bisnis dapat memprioritaskan pembangunan berkelanjutan sebagai langkah kritis untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional dan membantu Indonesia mencapai pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
Baca juga : Kementan Kerahkan Penyuluh CSA Lombok Tengah Ukur Emisi Gas Rumah Kaca
"Saya yakin kita bisa membentuk masa depan pertanian berkelanjutan Indonesia melalui kolaborasi dan inovasi teknologi," katanya dalam webinar bertajuk Membentuk Masa Depan Pertanian Berkelanjutan Indonesia Melalui Kolaborasi dan Inovasi Teknologi di Jakarta, Rabu (24/5).
Kepala Kerja sama Ekonomi Swiss, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, Philipp Orga mengatakan, melalui Program Kerja sama yang dilaksanakan Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk mendukung produksi komoditas berkelanjutan di Indonesia.
"Program Lanskap Berkelanjutan Indonesia (SLPI) yang didanai Swiss bekerja dengan perusahaan swasta di 10 kabupaten di pulau Sumatra dan Kalimantan untuk menciptakan peluang ekonomi bagi petani sekaligus melindungi lingkungan dan mengatasi perubahan iklim," ujarnya.
Baca juga : Ukur Emisi, Petani CSA di Deli Serdang, Sumut, Berupaya Tekan Gas Rumah Kaca
Dukungan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan juga ditunjukkan perusahaan asal Swiss di Indonesia. Head of Corporate Sustainable Agriculture Nestlé Indonesia, Syahrudi mengatakan, Nestlé, tumbuh bersama dengan mitra petani untuk memajukan praktik pertanian regeneratif, sebagai jantung di sistem pangan.
"Kami percaya kolaborasi yang kami bangun menuju pertanian berkelanjutan, akan menciptakan manfaat bagi petani, bisnis, dan pada saat yang sama menciptakan dampak positif bagi lingkungan," katanya.
Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain menjelaskan, petani Indonesia harus memenuhi perubahan kebutuhan lingkungan dan harapan regulator, konsumen, serta pengolah makanan dan pedagang.
Baca juga : Petani CSA Serdang Bedagai Capai Produktivitas 8,6 Ton/Ha Gabah Kering Panen
"Nilai-nilai bisnis Syngenta Indonesia berfokus pada memajukan teknologi yang digunakan petani untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas mereka, sembari memastikan, melalui ilmu pengetahuan, bahwa teknologi tersebut juga mengatasi tantangan keberlanjutan dalam pertanian," jelasnya.
CEO Koltiva Manfred Borer menegaskan, pihaknya memahami peran penting ketertelusuran dalam membangun rantai pasokan yang bertanggung jawab dan etis, yang menguntungkan pelanggan, pemangku kepentingan, dan lingkungan.
Dengan kontribusi yang signifikan dari sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, Koltiva menyadari pentingnya solusi inovatif untuk mempromosikan keberlanjutan sembari mematuhi standar peraturan.
Baca juga : Petani Takalar Melek CSA, Panen Padi Naik dan Ukur Emisi Gas Rumah Kaca
"KoltiTrace, sistem ketertelusuran kami, memungkinkan pemetaan dan pemantauan komprehensif komitmen nol deforestasi, membantu lebih dari 6.300 perusahaan dalam mencapai rantai pasokan yang dapat dilacak dan tangguh. Koltiva berkomitmen untuk memerangi deforestasi dan bekerja menuju perlindungan lingkungan global," ujarnya.
Aspek keberlanjutan merupakan salah satu kepentingan Swiss yang dimuat dalam Strategi Asia Tenggara 2023-2026. Sehubungan dengan itu, SwissCham Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung aspek keberlanjutan yang ada dalam perusahaan anggotanya dan menjajaki potensi kolaborasi lebih lanjut dengan Pemerintah Indonesia. (RO/Z-5)
Baca juga : IPB Sebut Produksi Pertanian akan Turun 5% Akibat El Nino
Terkini Lainnya
Serapan Pupuk Subsidi Baru 32%, Komisi IV DPR: Penyaluran tidak Efektif
Jawa Barat Targetkan Peningkatkan Produksi Gabah Naik 11 Juta Ton
Kementan Gencar Sosialisasikan Kebijakan Pengembangan Tebu Rakyat
Ancaman Kekeringan terhadap Sektor Pangan harus Segera Dimitigasi
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Menkeu: Perkuat Sinergi Tingkatkan Investasi Hijau
Runner Up Miss Universe Indonesia Vina Sitorus Sosialisasikan Urban Farming
Terapkan Pengembangan Berkelanjutan, NavaPark Permudah Konsumen lewat Pembiayaan Hijau
Endress+Hauser Indonesia Fokus Pada Transformasi Industri Keberlanjutan
Bappenas Mulai Penyelenggaran SDGs Action Awards
BCA Kembangkan Program Berkelanjutan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap