visitaaponce.com

Swiss Dorong Kolaborasi Penerapan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia

Swiss Dorong Kolaborasi Penerapan Pertanian Berkelanjutan di Indonesia
Webinar yang digelar SwissCham Indonesia terkait pertanian berkelanjutan(Dok. Pribadi)

KAMAR Dagang Swiss-Indonesia, SwissCham Indonesia berkomitmen untuk ikut membantu mewujudkan pertanian berkelanjutan di Indonesia melalui kerja sama dan kolaborasi.

Implementasi pertanian berkelanjutan dinilai penting karena pertanian menghadapi tekanan dari perubahan iklim, erosi tanah dan hilangnya keanekaragaman hayati. Selain itu, ada perubahan selera konsumen terhadap makanan dan kekhawatiran tentang cara produksinya.

Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Perekonomian Musdhalifah Machmud mengatakan, dengan inovasi dan kolaborasi yang tepat, seluruh pelaku bisnis dapat memprioritaskan pembangunan berkelanjutan sebagai langkah kritis untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional dan membantu Indonesia mencapai pemulihan ekonomi di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Baca juga : Kementan Kerahkan Penyuluh CSA Lombok Tengah Ukur Emisi Gas Rumah Kaca

"Saya yakin kita bisa membentuk masa depan pertanian berkelanjutan Indonesia melalui kolaborasi dan inovasi teknologi," katanya dalam webinar bertajuk Membentuk Masa Depan Pertanian Berkelanjutan Indonesia Melalui Kolaborasi dan Inovasi Teknologi di Jakarta, Rabu (24/5).

Kepala Kerja sama Ekonomi Swiss, Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, Philipp Orga mengatakan,  melalui Program Kerja sama yang dilaksanakan Kedutaan Besar Swiss di Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk mendukung produksi komoditas berkelanjutan di Indonesia. 

"Program Lanskap Berkelanjutan Indonesia (SLPI) yang didanai Swiss bekerja dengan perusahaan swasta di 10 kabupaten di pulau Sumatra dan Kalimantan untuk menciptakan peluang ekonomi bagi petani sekaligus melindungi lingkungan dan mengatasi perubahan iklim," ujarnya.

Baca juga : Ukur Emisi, Petani CSA di Deli Serdang, Sumut, Berupaya Tekan Gas Rumah Kaca

Dukungan untuk mewujudkan pertanian berkelanjutan juga ditunjukkan perusahaan asal Swiss di Indonesia. Head of Corporate Sustainable Agriculture Nestlé Indonesia, Syahrudi mengatakan, Nestlé, tumbuh bersama dengan mitra petani untuk memajukan praktik pertanian regeneratif, sebagai jantung di sistem pangan. 

"Kami percaya kolaborasi yang kami bangun menuju pertanian berkelanjutan, akan menciptakan manfaat bagi petani, bisnis, dan pada saat yang sama menciptakan dampak positif bagi lingkungan," katanya.

Presiden Direktur Syngenta Indonesia Kazim Hasnain menjelaskan, petani Indonesia harus memenuhi perubahan kebutuhan lingkungan dan harapan regulator, konsumen, serta pengolah makanan dan pedagang. 

Baca juga : Petani CSA Serdang Bedagai Capai Produktivitas 8,6 Ton/Ha Gabah Kering Panen

"Nilai-nilai bisnis Syngenta Indonesia berfokus pada memajukan teknologi yang digunakan petani untuk meningkatkan produktivitas dan profitabilitas mereka, sembari memastikan, melalui ilmu pengetahuan, bahwa teknologi tersebut juga mengatasi tantangan keberlanjutan dalam pertanian," jelasnya.

CEO Koltiva Manfred Borer menegaskan, pihaknya memahami peran penting ketertelusuran dalam membangun rantai pasokan yang bertanggung jawab dan etis, yang menguntungkan pelanggan, pemangku kepentingan, dan lingkungan. 

Dengan kontribusi yang signifikan dari sektor pertanian terhadap PDB Indonesia, Koltiva menyadari pentingnya solusi inovatif untuk mempromosikan keberlanjutan sembari mematuhi standar peraturan. 

Baca juga : Petani Takalar Melek CSA, Panen Padi Naik dan Ukur Emisi Gas Rumah Kaca

"KoltiTrace, sistem ketertelusuran kami, memungkinkan pemetaan dan pemantauan komprehensif komitmen nol deforestasi, membantu lebih dari 6.300 perusahaan dalam mencapai rantai pasokan yang dapat dilacak dan tangguh. Koltiva berkomitmen untuk memerangi deforestasi dan bekerja menuju perlindungan lingkungan global," ujarnya.

Aspek keberlanjutan merupakan salah satu kepentingan Swiss yang dimuat dalam Strategi Asia Tenggara 2023-2026. Sehubungan dengan itu, SwissCham Indonesia berkomitmen untuk terus mendukung aspek keberlanjutan yang ada dalam perusahaan anggotanya dan menjajaki potensi kolaborasi lebih lanjut dengan Pemerintah Indonesia. (RO/Z-5)

Baca juga : IPB Sebut Produksi Pertanian akan Turun 5% Akibat El Nino

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat