Tiongkok Murka pada Taiwan setelah Insiden di Pulau Beiding Kinmen
![Tiongkok Murka pada Taiwan setelah Insiden di Pulau Beiding Kinmen](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/07d791ced4160d148024855439b2f553.jpg)
TIDAK ada area terlarang untuk penangkapan ikan di sekitar kepulauan Taiwan yang dekat dengan pantai Tiongkok. Namun, Beijing berhak mengambil tindakan lebih lanjut setelah dua warga negara Tiongkok meninggal di dekat pulau-pulau tersebut.
Taiwan pada Kamis (15/2) membela tindakan penjaga pantainya setelah dua orang di kapal cepat Tiongkok, yang terlalu dekat dengan garis depan pulau Taiwan, tewas akibat perahu mereka terbalik ketika mencoba melarikan diri dari kapal penjaga pantai, sedangkan dua orang lainnya selamat.
Taiwan, yang diklaim Tiongkok sebagai wilayahnya, dalam beberapa tahun terakhir telah mengeluhkan kapal penangkap ikan Tiongkok dan kapal lainnya yang beroperasi di perairan yang dikuasai Taiwan, terutama di sekitar kepulauan Kinmen dan Matsu, yang terletak tidak jauh dari pantai Tiongkok.
Baca juga : 33 Jet Tempur Tiongkok Penuhi Langit Taiwan
Pada 14 Februari 2024 sekitar pukul 13.00, sebuah kapal penangkap ikan dari Tiongkok melanggar batas masuk ke perairan dekat Pulau Beiding di Kinmen, Taiwan, untuk menangkap ikan secara ilegal.
Petugas Patroli Laut Taiwan lekas mengambil langkah-langkah rutin dengan mengirimkan kapal patroli untuk melakukan pemeriksaan, tetapi kapal penangkap ikan Tiongkok menolak pemeriksaan, menghindar, dan melarikan diri, menyebabkan kapal penangkap ikan terbalik dan empat nelayan Tiongkok itu jatuh ke laut.
"Petugas patroli Taiwan segera melakukan penyelamatan dan mengirim mereka ke rumah sakit di Kinmen untuk pengobatan. Dua diantara para nelayan China tersebut meninggal dunia setelah upaya penyelamatan. Kasus ini melibatkan petugas patroli laut Taiwan yang melakukan tugas mereka sesuai hukum tanpa melakukan tindakan yang tidak pantas," demikian diungkapkan Taipei Economic and Trade Office (TETO) dalam pernyataannya.
Baca juga : Wawancara Menlu Taiwan dengan CNN Indonesia Diprotes Tiongkok, Ini Tanggapan TETO
Kantor Urusan Taiwan Tiongkok mengecam Taipei atas insiden di dekat pulau Beiding di Kinmen, mengatakan kematian tersebut telah menyebabkan kemarahan yang kuat di Tiongkok.
“Nelayan di kedua sisi Selat Taiwan telah beroperasi di tempat penangkapan ikan tradisional di wilayah maritim Xiamen-Kinmen sejak zaman kuno, dan tidak ada yang namanya ‘perairan terlarang atau dibatasi’,” katanya.
Kinmen, yang dikuasai Taiwan sejak berakhirnya perang saudara Tiongkok pada tahun 1949, terletak di sebelah kota Xiamen dan Quanzhou di Tiongkok.
Baca juga : Kebijakan Satu Tiongkok dan Dinamika Hubungan dengan Taiwan
Kantor Urusan Taiwan di Tiongkok mengatakan pemerintah mempunyai niat baik terhadap rakyat Taiwan, namun tidak akan pernah mentolerir pengabaian Taiwan terhadap keselamatan para nelayan Tiongkok.
“Tiongkok berhak untuk mengambil tindakan lebih lanjut, dan Taiwan akan menanggung semua konsekuensinya,” tambahnya, tanpa menjelaskan lebih lanjut.
Kinmen sering menjadi lokasi pertempuran selama puncak Perang Dingin, namun saat ini menjadi tujuan wisata populer, meskipun banyak pulau yang merupakan bagian dari gugusan pulau tersebut dijaga ketat oleh militer Taiwan dan terlarang bagi warga sipil.
Baca juga : Tiongkok Hukum 5 Produsen Senjata AS karena Jual Senjata ke Taiwan
Taiwan, yang pemerintahnya menolak klaim kedaulatan Beijing, mengatakan Tiongkok telah menggunakan perang zona abu-abu, yaitu penggunaan taktik tidak teratur untuk menguras tenaga musuh tanpa benar-benar melakukan pertempuran terbuka, termasuk mengirim kapal sipil ke atau dekat perairan Taiwan.
Secara terpisah pada Sabtu (17/2), sekelompok pejabat tingkat rendah Tiongkok dari Shanghai tiba di Taipei untuk menghadiri Festival Lentera tradisional kota tersebut atas undangan pemerintah kota.
Namun, Wali Kota Taipei Chiang Wan-an mengatakan kepada wartawan bahwa dia tidak akan bertemu dengan kelompok yang dipimpin oleh Xu Hao, kepala departemen penghubung Kantor Urusan Taiwan cabang Shanghai.
Baca juga : Tiongkok Desak AS Cabut Sanksi
Tahun lalu, seorang wakil kepala kantor cabang Shanghai pergi ke Taipei untuk acara yang sama, dan disambut dengan protes yang riuh di bandara. (CNA/Z-4)
Terkini Lainnya
Cegah Barang Ilegal, Kebijakan Bea Masuk 200% Perlu Diikuti Penegakan Hukum
Asosiasi Dorong Pemerintah Setop Impor TPT dari Tiongkok
Rugi hingga Ratusan Miliar, 800 WNI Menjadi Korban Penipuan Online WN Tiongkok
Pesanan 2.000 Ekskavator Haji Isam Terbesar di Dunia, Tanda Kemajuan Pertanian Indonesia
Ditjen Bina Adwil Eksplorasi Kerja Sama Indonesia-Tiongkok dalam Penanggulangan Kebakaran di Guangzhou
103 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Malaysia Ditangkap Imigrasi Bali
2 Warga Tiongkok Ditangkap Lakukan Penambangan Emas Ilegal di Palu
Astropolitik dan Rivalitas Penguasaan Luar Angkasa
Kemendag Musnahkan Barang Impor Ilegal Rp9,3 Miliar di Bogor, Paling Banyak Asal Tiongkok
PBSI: Performa Fajar/Rian Perlu Diperbaiki
Jadwal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Babak 16 Besar Asian Games Cek di Sini
Atlet Muhammad Sejahtera Raih Emas Pertama Indonesia dari Cabor Menembak
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap