visitaaponce.com

Ada 1.000-an Siswa SMAN 1 Cianjur jadi Pemilih Pemula

Ada 1.000-an Siswa SMAN 1 Cianjur jadi Pemilih Pemula
Gedung SMAN 1 Cianjur(MI/BENNY BASTIANDY)

JUMLAH siswa SMAN 1 Cianjur, Jawa Barat, yang terdata sebagai pemilih
pemula menjelang Pemilu 2024 lebih kurang sebanyak 1.000 orang. Jumlah
tersebut berdasarkan hasil pendataan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil untuk keperluan perekaman dan pencetakan KTP elektronik.

Kepala SMAN 1 Cianjur Agam Supriyanta menyebutkan, jumlah keseluruhan anak didik di SMAN 1 Cianjur sekitar 1.300 orang. Namun dari pendataan
administrasi kependudukan yang dilakukan Disdukcapil, terdapat 800 orang wajib KTP.

"Kami punya siswa itu hampir 1.300 orang. Dari jumlah itu ada 1.000-an yang merupakan pemilih pemula. Saat Disdukcapil melakukan pendataan, ada 800 siswa yang belum membuat KTP elektronik ditambah 200 orang siswa kelas XII yang sudah. Jadi total pemilih pemula di SMAN 1 Cianjur lebih kurang 1.000 orang," katanya, Rabu (1/11).

Dia menuturkan pendataan yang dilakukan Disdukcapil terhadap siswa yang sudah berusia 17 tahun atau pada Februari 2024 sudah berusia 17 tahun. Pendataan untuk kepentingan perekaman dan pencetakan KTP elektronik yang nanti menjadi salah satu syarat mereka bisa memilih saat Pemilu 2024.

"Dengan telah dibuatnya KTP elektronik bagi siswa kami, maka mereka nanti bisa menyalurkan hak pilihnya pada Pemilu 2024 sebagai pemilih pemula," jelas Agam.

Langkah penting yang perlu dilakukan saat ini tentu sosialisasi tahapan
Pemilu 2024 kepada para pemilih pemula. Namun, sosialisasi itu bukan tugas sekolah, melainkan KPU sebagai pihak penyelenggara Pemilu.

"Kita belum berkoordinasi dengan KPU. Kami menunggu perkembangan saja. Kalau nanti KPU akan melaksanakan sosialisasi ke sekolah-sekolah,
tentu kami juga akan memfasilitasinya," tuturnya.

Kalaupun KPU tidak ada jadwal sosialisasi ke sekolah-sekolah, kata Agam, pihaknya bisa saja mengundang sebagai narasumber pada momen-momen tertentu. Hal itu memungkinkan karena pada Kurikulum Merdeka salah satunya ada project Suara Demokrasi.

"Jadi momennya sangat pas. Bisa juga sosialisasinya dilakukan semisal saat pemilihan ketua OSIS, ketua ekstrakurikuler, dan lainnya yang
mengimplementasikan bagaimana memberikan suara pada proses pemilihannya. Ini saya kira momen yang pas menyosialisasikan Pemilu," pungkasnya. (SG)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat