visitaaponce.com

Limbah Industri dan Rumah Tangga Cemari DAS Cilamaya di Karawang

Limbah Industri dan Rumah Tangga Cemari DAS Cilamaya di Karawang
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin memeriksa kondisi Sungai Cilamaya di Karawang(DOK/KOMINFO JABAR)

SUNGAI Cilamaya yang mengalir di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, tercemar limbah. Limbah berasal dari rumah tangga, peternakan, industri dan pertanian.

"Kadarnya sudah berbahaya untuk air sungai. Masyarakat mengeluhkan kondisi Sungai Cilamaya yang sudah sangat tercemar ini," ungkap Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, saat melihat ke lokasi, Selasa (7/11).

Aliran dari Sungai Cilamaya mengisi Bendung Barugbug. Akibatnya, air di bendung itu juga sudah keruh karena tercemar.
 
"Saya ke Bendung Barugbug karena ada laporan dari masyarakat kalau DAS Cilamaya hitam dan bau. Jadi saya datang ke sini untuk melihat," ungkap Bey.

Dia menambahkan menjaga lingkungan sangat penting dilakukan agar udara tetap bersih dan nyaman. Bukan hanya tugas pemerintah dalam menjaga lingkungan, tapi juga peran dan kesadaran masyarakat.

Salah satunya adalah menjaga aliran sungai agar tetap bersih dari limbah dan sampah agar bisa dimanfaatkan dan mecegah banjir.

Menurut Bey, terkait limbah industri, terdapat 18 perusahaan yang dinyatakan melakukan pencemaran di DAS Cilamaya dan dikenai sanksi tegas.  Pengendalian pencemaran lingkungan dan upaya pemulihan kualitas air Sungai Cilamaya akan terus dilakukan, termasuk dengan pembinaan dan pengawasan yang intensif terhadap sumber pencemaran industri.

"Saya minta ke dinas lingkungan hidup, agar mengedukasi masyarakat untuk tidak membuang sampah ke sungai. Mereka juga harus melakukan pengawasan pada perusahaan yang memiliki izin serta melakukan tindakan hukum," imbuh Bey.

DAS Cilamaya dengan luas sekitar 609 kilometer persegi termasuk ke dalam wilayah Sungai Citarum yang mengalir dan bermuara ke Laut Jawa.

DAS Cilamaya terletak di tiga kabupaten, yaitu bagian hulu di Subang, Purwakarta, dan bagian hilir di Karawang. (SG/Sugeng Sumariyadi)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat