visitaaponce.com

Gelar Sarasehan, RSUD Sayang Cianjur Serius Wujudkan RS Berstandar Internasional

Gelar Sarasehan, RSUD Sayang Cianjur Serius Wujudkan RS Berstandar Internasional
Sarasehan RSUD Sayang Cianjur Melangkah Menuju Rumah Sakit Berstandar Internasional digelar, Rabu (29/11).(MI/BENNY BASTIANDY)

RUMAH Sakit Umum Daerah (RSUD) Sayang, Kabupaten Cianjur, serius
mewujudkan keinginan menjadi sebuah rumah sakit berstandar internasional.Keinginan itu bukan sesuatu hal yang mustahil seiring perkembangan pelayanan dasar kepada masyarakat.

Salah satu upaya mewujudkan keinginan itu dimulai dengan menggelar sarasehan bertema 'RSUD Sayang Cianjur Melangkah Menuju Rumah Sakit Berstandar Internasional'.

Kegiatan yang digelar Rabu (29/11) itu menghadirkan para narasumber seperti Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan Kementerian Kesehatan Yuli Astuti Saripawan, Direktur Mutu Pelayanan Kementerian Kesehatan Yanti Herman, Direktur SDM Pendidikan dan Penelitian RSUP Hasan
Sadikin Bandung Fitra Hergyana, dan Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan
Dinas Kesehatan Jawa Barat Yus Ruseno.

Kegiatan dibuka Bupati Cianjur Herman Suherman. Dia mengatakan,
setelah nanti RSUD Sayang berstandar internasional, tentu akan menjadi pusat rujukan sekaligus pembelajaran kesehatan yang modern dan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Tak hanya bagi warga Kabupaten Cianjur, tapi juga masyarakat dari berbagai daerah.

"Kalau misalnya ada warga Cianjur yang berobat ke luar negeri, nanti dengan adanya rumah sakit berstandar internasional maka bisa berobat di daerah sendiri. Ini sesuai dengan visi dan misi yakni mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera," pungkasnya.

Sekretaris Daerah Kabupaten Cianjur, Cecep S Alamsyah, menuturkan saresehan merupakan upaya mematangkan dan menyamakan persepsi mewujudkan rumah sakit berstandar internasional. Secara umum,dari sisi pelayanan kesehatan sebetulnya relatif sama.

"Tentu ini harus dibarengi juga dengan kesiapan SDM-nya, fasilitas
peralatannya, gedungnya, dan sebagainya yang disesuaikan dengan kemampuan kita," katanya.

Menurut dia, kalau hanya mengandalkan pemerintah daerah tentu relatif
cukup berat. Karena itu perlu ada kerja sama dengan pihak lain, terutama pembelajaran dari rumah sakit lain yang sudah berstandar internasional.

"Ini tantangan ke depan karena kita tidak bisa larut dalam situasi seperti ini selamanya. Zaman berubah, situasi berubah. Maka kita dari pelayanan publik juga harus berubah," ujarnya. (SG)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat