Lapis Bogor Sangkuriang dan IPB Kolaborasi Pemberdayaan Ekonomi Petani Talas
DALAM dedikasi berkontribusi positif dan mengangkat kearifan lokal, PT Agrinesia Raya dan IPB University melakukan penandatangankan Memorandum of Understanding (MoU) untuk mendorong inovasi ekosistem bisnis desa berbasis pemberdayaan ekonomi dan pendampingan masyarakat.
PT Agrinesia Raya adalah produsen makanan Lapis Bogor Sangkuriang yang dikenal sebagao oleh-oleh khas Kota Bogor, Jawa Barat.
Acara penandatangan MoU dihadiri Rektor IPB University, Prof. Dr. Arif Satria, SP, Msi beserta jajarannya, serta Founder dan Owner Lapis Bogor Sangkuriang Rizka Wahyu Romadhona beserta jajarannya.
Baca juga:
Kerja sama kedua belah pihak untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi, dan keberlanjutan ekonomi masyarakat desa dalam skala yang lebih luas.
Kerja sama juga memfokuskan dalam mengembangkan produk pertanian untuk dapat meningkatkan kesejahteraan petani dan pembentukan ekosistem bisnis desa.
Pada kesempatan ini, komoditas yang akan dikembangkan adalah talas yang menjadi salah satu produk khas Bogor, sekaligus bahan baku dari Lapis Bogor Sangkuriang.
Berharap Dapat Bahan Baku Talahs Berkualitas
Kerja sama ini membuka peluang terjadinya mutualisme yang kuat antar-berbagai pihak. Lapis Bogor Sangkuriang, sebagai pemain utama dalam bisnis olahan talas akan mendapatkan akses yang lebih baik terhadap bahan baku berkualitas tinggi dari para petani.
Baca juga: Semarakkan HUT ke-541 Bogor. Lapis Sangkuriang Beri Kejutan Istimewa
Sementara itu, para petani talas akan mendapatkan dukungan pemberdayaan dalam hal praktik penelitian pertanian yang lebih baik dari IPB University, pelatihan, dan akses pasar yang lebih luas melalui kolaborasi ini.
Lebih lanjut, kerja sama ini juga menyediakan fasilitas “Pojok UMKM IPB” yang mana produk-produk UMKM hasil binaan IPB dapat dipasarkan dan dipromosikan di gerai-gerai Lapis Bogor Sangkuriang. Dengan kolaborasi yang terjalin, kedua pihak berharap bahwa upaya kolaboratif ini akan menciptakan ekosistem bisnis desa yang lebih mandiri dan berkelanjutan
Rizka Wahyu Romadhona, Founder dan Owner Lapis Bogor Sangkuriang, mengatakan,“Kolaborasi yang terjalin ini memiliki kesan tersendiri bagi kami. Talas yang mungkin bagi banyak orang adalah bahan makanan biasa, memiliki makna yang berarti dalam perjalanan Lapis Bogor Sangkuriang. Talas adalah bahan baku lokal yang mengawali langkah-langkah pertama kami, hingga di titik ini kami bisa meraih banyak pencapaian.”
Baca juga: Dies Natalis ke-60 IPB, Presiden: Krisis Pangan Dunia Peluang Bagi Indonesia
“Bukan sekadar komoditas, talas yang merupakan kearifan serta bahan baku lokal khas Bogor, telah memberi kami inspirasi dan kesempatan untuk berkembang," kata Rizka.
"Dari keasliannya, kami memulai, dan dengan keaslian itu juga kami berkomitmen untuk memberi lebih banyak kontribusi dan manfaat positif kepada komunitas, termasuk petani talas, para UMKM, konsumen, hingga masyarakat luas.” tambah Rizka.
Nanang Siswanto, Marketing Director Lapis Bogor Sangkuriang, menyampaikan,“Dengan adanya kerja sama ini, kami sebagai bisnis yang mengedepankan kearifan lokal, ingin berkontribusi mendorong perubahan positif yang mampu memajukan masyarakat menjadi lebih berdaya saing."
Pemberdayaan Pelaku UMKM
"Kami, di Lapis Bogor Sangkuriang, selalu percaya bahwa bisnis yang sukses tidak hanya tentang menghasilkan produk berkualitas tinggi, tetapi juga tentang memberdayakan masyarakat lokal, dan menjaga keberlanjutan di sekitar kami,” terang Nanang.
“Lebih lanjut, kami juga akan berkolaborasi dengan IPB University melalui Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim untuk membantu pemberdayaan para UMKM binaan IPB yakni Pojok UMKM IPB," jelasnya.
Baca juga: Membudidayakan Talas Khas Sumedang
"Kami akan membantu mengkurasi produk-produk mereka, sehingga produk tersebut dapat kami pasarkan di toko-toko Lapis Bogor Sangkuriang. Ini merupakan wujud nyata kami dalam memberdayakan dan mendukung pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal, dan kami antusias untuk memberikan wadah bagi produk-produk berkualitas dari para pengusaha kecil dan menengah.” tambah Nanang.
Prof. Dr. Arif Satria S.P, MSi, Rektor IPB University, mengatakan,“Pembentukan kolaborasi antara IPB University melalui Direktorat Pengembangan Masyarakat Agromaritim yang berperan sebagai pusat pengetahuan dan riset, dan Lapis Bogor Sangkuriang sebagai perusahaan yang memiliki pengalaman industri, pengelolaan sumber daya finansial, dan infrastruktur ini tentunya dapat saling melengkapi satu sama lain."
"Kolaborasi ini bukan hanya tentang mengisi kontribusi dalam ekosistem bisnis, tetapi juga tentang menciptakan ekosistem yang saling melengkapi, yang pada gilirannya akan memberikan manfaat maksimal bagi para petani talas, pelaku usaha lokal, dan masyarakat secara luas,” jelas Prof,Arif
Ke depan, Lapis Bogor Sangkuriang dan IPB berharap dapat membentuk kesinambungan antara bisnis, riset, dan komunitas. Lapis Bogor Sangkuriang percaya bahwa semangat yang sama akan membantu mencapai keberhasilan tujuan dan inovasi yang lebih besar. (RO/S-4)
Terkini Lainnya
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
Pariwisata Kota Sukabumi Harus Naik Kelas
Grand Dafam Braga, Hotel Nyaman di Kawasan Braga
Konektivitas Jalur Selatan Dorong Perekonomian di Priangan Timur
Jawa Barat Bangun Jatinangor sebagai Kota Digital
Menikmati Pengalaman Staycation dengan Promo Menarik Melalui Trans Hotel Group Apps
Jumlah Petani di Cianjur Terus Berkurang
Citroen Peroleh Persetujuan Program Kendaraan Bermotor Listrik untuk Impor CBU
EKN Bertekad Kembangkan Sepeda Motor Listrik Terjangkau di Jabar
Tim IFAD Tinjau Perkembangan Petani Muda di Jawa Barat
Wahana Wisata Dopin Diluncurkan di Sentul Bogor
Harga Daging Ayam di Kota Sukabumi Naik
Smartfren Raih Penghargaan dari Kementerian PDTT
Jawa Barat Terus Lengkapi Fasilitas di Bandara Kertajati
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
Pariwisata Kota Sukabumi Harus Naik Kelas
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
Jawa Barat Targetkan Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 100 Juta
Budayawan Dukung Realisasi Wisata Kota Tua Jamblang di Cirebon
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap