BMKG Sumatra Selatan Bakal Terdampak Kekeringan, Antisipasi Lebih Dini
![BMKG: Sumatra Selatan Bakal Terdampak Kekeringan, Antisipasi Lebih Dini](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/06/1d9556e86743e2b11425dade549ca000.jpg)
MUSIM kemarau tahun ini diprediksi akan lebih panjang dan lebih panas dari tahun-tahun sebelumnya. Saat ini, musim kemarau sudah mulai terjadi dan puncaknya pada Agustus 2023 mendatang.
Karena itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sumatra Selatan memperingatkan agar pemerintah daerah mulai mengantisipasi lebih dini.
"Saat ini sudah mulai masuk musim kemarau. Hujan memang masih terjadi secara sporadis namun tren menurun, ini merupakan pola menuju puncak musim kemarau yang diprediksi terjadi pada Juli hingga Agustus nanti," kata Wandayantolis, Kepala BMKG Sumsel, Rabu (7/6).
Baca juga : Ogan Komering Ilir Makin Membara, Modifikasi Cuaca Diintensifkan
Beberapa daerah yang diperkirakan akan mengalami kekeringan yakni Musi Banyuasin, Banyuasin, Palembang, Muara Enim, Ogan Ilir, Ogan Komering Ilir, Ogan Komering Ulu Timur, Musi Rawas, Musi Rawas Utara, dan Lubuklinggau.
"Tren curah hujan terlihat menurun, namun masih terdapat satu hari hujan tidak merata di antara 2-3 hari tanpa hujan," katanya.
Ia menjelaskan, hujan deras yang datang secara tiba-tiba merupakan kondisi umum pada saat transisi dan juga merupakan hasil interaksi sistem konvektif, berupa adanya pemanasan pada siang hari dengan kelembapan yang tinggi.
Baca juga : Hari Tanpa Hujan, BMKG Ingatkan Potensi Karhutla
Menurutnya, interaksi sistem konvektif itu mendorong terbentuknya awan-awan konvektif yang menjulang tinggi seperti kumulonimbus.
"Hujan yang terjadi karena sistem ini akan deras tetapi dengan durasi singkat. Kondisi curah hujan pada saat kemarau cenderung sama dengan biasanya. Kondisi 2023 diprakirakan akan sama dengan keadaan pada 2018," ujarnya.
Wandayantolis mengatakan faktor utama pengendali iklim, yaitu ENSO berada dalam periode netral dan prediksi BMKG juga internasional terdapat potensi El Nino setelah Juni 2023.
Baca juga : BMKG Prediksi Kekeringan Akibat El-Nino Baru Berakhir Maret 2024
"Dengan ENSO netral, maka kondisi cuaca dan iklim akan dipengaruhi oleh faktor lain yang lebih dominan seperti suhu permukaan laut dan arah angin monsun," kata dia.
Untuk itu, pemerintah daerah dan stakeholder terlibat termasuk masyarakat diminta untuk bersiap dan waspada dengan kondisi kekeringan beberapa waktu ke depan.
"Kami meminta semuanya untuk bersiap, kekeringan ini bisa merugikan masyarakat, diantaranya kekurangan sumber daya air hingga terjadinya potensi kebakaran lahan di sejumlah daerah rawan," pungkasnya. (Z-4)
Terkini Lainnya
Hujan Masih Turun di Musim Kemarau, Ini Penjelasan BMKG
Kekeringan, Ratusan Hektare Sawah di Klaten Puso
Pemkab Kaur Bengkulu Bagikan Pompa untuk Airi Sawah Tadah Hujan
Klaten Mulai Dilanda Kekeringan, BPBD Salurkan Air Bersih
7 Tips Jitu Antisipasi DBD di Musim Kemarau yang Harus Anda Tahu
Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih
Paman yang Bunuh dan Perkosa Keponakan Ditangkap
Pembunuhan Pegawai Koperasi di Palembang, Pelaku tidak Terima Kena Bunga Tinggi
Kasus Jenazah Dicor, Otak Pembunuhan Ditangkap di Padang Sumbar
Warga Tangkap Ular Piton Sepanjang 6 Meter Dekati Keramba Ikan
Kasus Jenazah Dicor, Tiga Pelaku Pembunuhan dan Motif Diungkap
Seorang Pedagang Tewas Korban Salah Sasaran Tawuran
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap