visitaaponce.com

Puskesmas di Palangka Raya Diminta Lakukan Edukasi Pencegahan DBD

Puskesmas di Palangka Raya Diminta Lakukan Edukasi Pencegahan DBD
Nyamuk Aedes aegypti.(AFP/SHINJI KASAI )

KEPALA Dinas Kesehatan Kota Palangka Raya Andjar Hari Purnomo memerintahkan kepada seluruh puskesmas di wilayah setempat, untuk menggencarkan edukasi dan penyuluhan mengenai upaya pencegahan DBD.

"Perlu membangun kesadaran akan kasus DBD, mulai dari masyarakat, praktisi dalam sektor kesehatan, hingga ke pemangku kebijakan. Ini penting mencegah angka kerugian hingga kematian dari kasus DBD," kata Andjar, Selasa (14/11).

Menurut Andjar, edukasi juga merupakan tugas rutin dari tenaga kesehatan di setiap puskesmas maupun fasilitas kesehatan, untuk memberikan penyuluhan kesehatan.

"Semuanya menyesuaikan sikon terkait jenis penyakit. Termasuk situasi dan kondisi penyakit DBD," tambahnya.

Upaya menggencarkan edukasi dan penyuluhan mengenai pencegahan DBD sejauh ini dilakukan langsung di setiap puskesmas maupun posyandu. Begitu pun ketika ada lokakarya mini atau kegiatan sosialisasi, maka selalu disisipkan edukasi pencegahan DBD.

Baca juga:

Ini Tips Mencegah Demam Berdarah Dengue

Pemkot Palangka Raya Bentuk Duta Stunting

Sementara pada tahun ini, ditemukan 241 kasus DBD di Kota Palangka Raya. Terhitung dari Januari ada 14 kasus DBD, Februari 18 kasus, Maret 20 kasus, April 22 kasus, Mei 21 kasus, Juni 20 kasus. Lalu pada Juli 11 kasus, Agustus 50 kasus, September 42 kasus, dan Oktober 23 kasus DBD.

"Berdasarkan kasus tersebut, maka upaya menggerakkan masyarakat terus digencarkan. Sebut saja mendorong pemberantasan sarang nyamuk dengan 3M Plus, yakni menguras dan menutup tempat-tempat penampungan air, mengubur barang-barang yang bisa menjadi tempat penampungan air," jelasnya.

Kemudian, meliputi penaburan bubuk larvasida ke tempat penampungan air yang sulit dibersihkan, penggunaan obat nyamuk, penggunaan kelambu, dan penanaman tanaman pengusir nyamuk.

"Dinkes saat ini terus mendorong pelaksanaan Gerakan 1 Rumah 1 Jumantik (G1R1J), masing-masing keluarga dapat menugaskan satu orang anggota rumah tangganya sebagai pemantau jentik di rumah sendiri," terangnya.

Semua langkah strategis itu memerlukan peran masyarakat untuk ikut bergerak mencegah penularan DBD, yang merupakan penyakit menular melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti yang terinfeksi virus dengue. (Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat