visitaaponce.com

Berhasil Atasi KDRT, Nasabah PNM Mekaar Aceh Dipuji Menteri PPPA

Berhasil Atasi KDRT, Nasabah PNM Mekaar Aceh Dipuji Menteri PPPA
Ilustrasi KDRT(Dok.MI)

KISAH Juliana yang bicara banyak soal perempuan dan perjuangan atas hak-haknya mendapat perhatian khusus. Ia bekerja sebagai pengemudi ojek online (ojol). Juliana (48) berbagi kisahnya yang erat dengan perjuangan. 

Ibu satu anak ini memulai perjuangannya setelah sepeninggalan almarhum suami sejak 2011. Berkat jerih payahnya, sang putri mampu memasuki jenjang perguruan tinggi. Berbagai usaha ditekuni demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.

6 tahun yang lalu, pernikahan Yuli selanjutnya nyatanya meninggalkan trauma yang cukup besar bagi dirinya dan buah hatinya.

Baca juga: Penanganan KDRT Masih Dianggap Tabu, Aparat Penegak Hukum Perlu Diberi Pelatihan

“Mungkin namanya juga orang sudah tidak ada akal. Jadi pada saat itu sudah kesekian kali dia melakukan kekerasan bahkan ke anak saya juga,” imbuh sosok yang akrab disapa Yuli itu.

Di lingkungan Yuli, isu KDRT dan perceraian masih dianggap tabu. Yuli sering mendapatkan saran dari sekelilingnya untuk bertahan dalam ikatan pernikahan. Namun dirinya memilih untuk berjuang atas hak-haknya.

Baca juga: 19 Tahun UU PKDRT, Ribuan Kasus Kekerasan Rumah Tangga masih Terjadi

“Anak menurut saya adalah nomor satu, hal itu yang semakin mendorong saya untuk mengakhiri ini semua. Saya kemudian dibantu juga oleh teman-teman untuk mengadukan tindak KDRT ini ke TP2A,” tukas Yuli. 

Setelah melalui prosedur pengaduan, pelaku ditindaklanjuti hingga sampai ke proses penahanan. 

Selain ojol, Yuli memiliki usaha sampingan yakni berdagang jamu kesehatan dan jasa terapi atau pijat. Masih dalam produksi yang kecil, modal usaha ini Ia dapatkan dari Permodalan Nasional Madani (PNM) Mekaar sejak 4 tahun lalu. 

Menjadi nasabah PNM Mekaar yang inspiratif, Yuli diundang pada giat Roadshow Peringatan Hari Ibu ke-95 pada Rabu (22/11) yang diselenggarakan oleh PNM bersama KPPPA di Gedung Balai Meuseuraya Aceh (BMA).

Kesempatan ini membawa Yuli bertemu dengan Menteri Perlindungan Perempuan dan Anak I Gusti Ayu Bintang Darmawati. Decak kagum diutarakan Bintang melihat Yuli yang berani melawan stigma demi hak-haknya sebagai perempuan.

“Ibu Menteri bilang, Beliau kagum karena saya sudah berani melawan KDRT yang menimpa saya dan anak saya,” kata Yuli dengan senyum lebarnya.

“sebagai perempuan kita harus percaya akan kekuatan diri kita sendiri. Karena kalau bukan kita, siapa lagi?” pungkas Juli. 

Kepala Sekretariat Perusahaan PNM, L. Dodot Patria Ary, menerangkan bahwa PNM berada pada garis depan dalam memberdayakan kaum perempuan. Ia katakan PNM selalu ada untuk membantu kaum perempuan dalam meningkatkan kesejahteraan ekonominya. Ia berharap dengan bertambah baiknya kehidupan ekonomi maka akan memperbaiki kondisi sosial dan lingkungannya. 

“Untuk perempuan Indonesia, PNM terus membantu memberikan modal finansial, intelektual dan modal sosial,” pungkas Dodot. (RO/Z-7) 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat