visitaaponce.com

16 Peninggalan Kerajaan Kutai Beserta Penjelasannya Lengkap

16 Peninggalan Kerajaan Kutai Beserta Penjelasannya Lengkap
peninggalan kerajaan Kutai(mamikos)

Peninggalan Kerajaan Kutai menjadi sumber sejarah penting untuk mengetahui penyebaran Hindu pertama kali di Nusantara yang berperan dalam pembentukan negara Indonesia masa kini.

Jumlah peninggalan salah satu kerajaan tertua ini pun mencapai lebih dari 5.000 koleksi. Beberapa dipajang dan dipelihara di Museum Mulawarman, Kalimantan Timur.

Dari sekian koleksi, sangat banyak yang menarik perhatian. Ada yang berbentuk prasasti, aksesoris, dan senjata yang selengkapnya akan kami ulas di bawah ini.

Baca juga : Rekam Jejak Diplomasi Menuju NKRI di Museum Linggarjati

Peninggalan Kerajaan Kutai Beserta Gambarnya

Berdiri sekitar tahun 400-500 M dan runtuh sekitar tahun 1635 menunjukkan eksistensi Kerajaan Kutai yang begitu bagus kala itu. Selama itu pula, beberapa benda peninggalan ini menjadi saksi bisu perjalanan Kerajaan Kutai. Apa saja itu?

1. 7 Batu Yupa

Yupa kerap disebut dalam cerita sejarah Kerajaan Kutai, yaitu prasasti yang terdiri dari 7 tiang/tugu batu andesit setinggi 1 meter. Adapun fungsi dari tiang yang ditancapkan di atas tanah ini adalah untuk prasasti (dokumen sejarah), lambang kebesaran raja, serta untuk mengikat hewan pada saat acara keagamaan.

Baca juga : Sejarah Kerajaan Tarumanegara, Raja-raja, Peninggalan Prasasti, hingga Karya Sastranya

Tujuh prasasti Yupa yang berada di lokasi yang sama ini sering disebut sebagai prasasti Mulawarman atau Prasasti Kutai. Setiap prasasti tersebut menceritakan sejarah Kerajaan Kutai, khususnya pada era Raja Mulawarman, yakni raja yang paling terkenal karena pada masanya membawa kejayaan pada kerajaan dan masyarakat sekitar.

2. Cagar Budaya Arca

Cagar Budaya Arca merupakan sebuah lokasi sekaligus bukti sejarah Kerajaan Kutai. Tepatnya di kawasan Sungai Pantun anak Sungai Kedang Kepala, Gunung Kombeng, Kecamatan Muara Wahau. Dalam gunung tersebut terdapat arca yang diyakini merupakan peninggalan kerajaan Kutai. 

Baca juga : Indonesia Minta Belanda Pulangkan Delapan Benda Bersejarah

Arca tersebut terdiri dari arca Kelompok Siwa (Kepala Brahma, Nandiswara, Nandin, Mahakala, Kartikeya, Ganesa dan Maha Dewa Guru), dan arca Budha Dua yang dipindah ke Museum Mulawarman.

3. Kalung Siwa

Kalung emas ini ditemukan penduduk sekitar Danau Lipan pada masa pemerintahan Sultan Muhammad Sulaiman (1850-1899). Penemuan tersebut diserahkan kepada kerajaan dan dipakai oleh sultan pada pesta adat yang diadakan setiap tahun penobatan sultan sebagai Raja Kutai Kartanegara.  

Baca juga : Kisah Perjuangan Kapitan Pattimura dan Hal Positif yang Bisa Dicontoh

4. Kalung Uncal

Kalung ini berasal dari masa Kerajaan Mulawarman, yang kemudian dipakai oleh raja dan sultan setelah Kerajaan Mulawarman dan Kutai bersatu.
Nama uncal berasal dari bahasa India, yakni unchele yang artinya sepasang. Kalung untuk wanitanya disebut kalung Putri Dewi Sinta yang sayangnya tidak diketahui dimana keberadaannya. 

5. Kura-kura Mas

Baca juga : Selain Belanda dan Jepang, Indonesia Pernah Dijajah Negara Ini

Ini adalah peninggalan perhiasan berbentuk kura-kura milik seorang putri raja bernama Aji Bidara Putih. Benda bersejaraah ini merupakan hadian dari seorang pangeran bangsa Cina sebagai “mahar” melamar putri tersebut besama dengan sejumlah perhiasan lainnya yang terbuat dari emas dan intan.

6. Tali Juwita

Seperti namanya, peninggalan ini berupa sebuah tali yang digunakan sebagai lambang Sungai Mahakam. Tali tersebut terbuat dari 3x7 helai benang yang diwarnai dengan kunyit. Dipakai pada saat upacara adat diadakan. 

Baca juga : Museum London bakal Dipindah akhir Tahun ini

7. Kelambu Kuning

Kelambu kuning merupakan sebuah tempat berupa kelambu berwarna kuning yang menyimpan benda-benda bersejarah dari Kerajaan Kutai. Beberapa di antaranya yaitu Kelengkang Besi (wadah besi tempat bayi), tajau (guci air), Gong Raden Galuh, Gong Bende sebagai peringatan dalam kota, Arca Singa Noleh, Perisai Aji Siti Berawan, Sangkoh Piatu, dan Sangkoh Buntut Yupa.

8. Benda-benda Keramik

Baca juga : 3 Peninggalan Kerajaan Majapahit, Mulai dari Candi, Prasasti Hingga Kitab

Ditemukan banyak sekali keramik Tiongkok di daerah aliran Sungai Mahakam. Juga ditemukan dari hasil galian penduduk setempat. 

Peninggalan ini menandakan bahwa pada masa itu, wilayah Nusantara khususnya daerah kekuasaan Kutai telah menjalin kerja sama dengan berbagai dinasti Cina, seperti Dinasti Tang Akhir, Dinasti Song, Dinasti Yuan, Dinasti Annam, dan Dinasti Ming.

9. Tombak Kerajaan Majapahit

Baca juga : Raja Frederik X Naik Takhta, Era Baru di Denmark Dimulai

Ini adalah penanda terjalinnya kerja sama di antara dua kerajaan, yaitu Kerajaan Kutai dengan Kerajaan Majapahit.

10. Gamelan Gajah Prawoto

Peninggalan ini berupa seperangkat gamelan, lengkap dengan beberapa topeng, keris, pangkon, keramik perak dan kuningan, dan wayang kulit. Hubungan kebudayaan dengan kerajaan-kerajaan di Jawa pun sangat tampak dari perpaduan benda-benda tersebut, yang diawali oleh Kerajaan Majapahit sebagai pelopornya.

Baca juga : Museum Keramik, Tekstil, dan Wayang di Jakarta Kembali Dibuka

11. Singgasana Sultan

Dahulu, sultan duduk di atas singgasana. Dan inilah yang diduduki raja Kutai saat itu, mulai dari Sultan A.M. Sulaiman hingga Sultan A.M. Parikesit. Singgasana tersebut disertai dengan payung umbul-umbul dan geta (tempat peraduan pengantin Kerajaan Kutai).

12. Makam Awang Long

Baca juga : IHA Hadirkan Ruang Wicara untuk Optimalkan Inovasi Pelayanan Museum

Bukan makam biasa, ini adalah makam pahlawan yang merupakan Panglima Kerajaan Kutai bernama Senopati Ario Awang Long. Makam ini dibuat untuk mengenang jasanya memimpin perlawanan kerajaan melawan penjajah Inggris dan Belanda. Kamu bisa menuju KOta Tenggarong untuk melihat makam tersebut, tepatnya di Teluk Mentangis sungai Mahakam.

13. Ketopong

Ketopong merupakan istilah untuk menyebut mahkota di Kerajaan Kutai. Benda kerajaan ini memiliki bentuk sangat unik, yakni meru bertingkat khas kerajaan Hindu dengan hiasan motif spiral dikombinasikan dengan motif sulur. 

Baca juga : Pameran 'Jalur Rempah' Telusuri Jejak Komoditas Utama Nusantara

Lalu, di belakangnya terdapat garuda mungkur dengan motif bunga, burung, dan kijang. Serta tak luput terdapat hiasan batu permata yang cukup mendominasi keindahan Ketopong.

14. Pakaian Kebesaran

Selain mahkota, Kerajaan Kutai meninggalkan busana kerajaan yang disebut dengan pakaian kebesaran. Model pakaian tersebut seperti menggabungkan budaya Jawa dan Eropa menjadikannya unik dan sempurna sebagai busana raja.

Baca juga : IHA Terus Dorong Masyarakat Rawat Sejarah dan Budaya Indonesia

Bukan sekadar simbol raja, busana menggambarkan makna yang mendalam tentang kehidupan manusia dalam bermasyarakat serta.

Baju kebesaran tenun merupakan yang paling indah. Menyerupai mantel dari kain satin berwarna putih dengan aksen motif emas. Terdapat bulu mengelilingi pinggir baju. Lainnya yakni baju kebesaran beskap berupa jas hitam dengan corak geometris dan flora di sekujur depan baju, kerah hingga bagian kanan dan kiri. Tentu saja corak-corak tersebut terbuat dari emas. 

15. Keris Bukit Kang

Baca juga : Museum Indonesia Harus Bikin Bangga Generasi Muda

Peninggalan lain yang menarik diketahui dari sejarah Kerajaan Kutai yakni Keris Bukit Kang. Ini adalah benda pusaka keramat yang diturunkan secara turun-temurun sampai pada masa Kerajaan Islam, yang kemudian ditempatkan di Museum Mulawarman. 

Keris tersebut sama halnya dengan busana kebesaran dan ketopong, yakni dianggap suci karena merupakan bagian dari benda-benda penobatan raja Kutai.

16. Meriam

Baca juga : DPR Diminta Segera Bahas RUU Permuseuman

Berikutnya merupakan peninggalan berupa meriam berbentuk tabung berukuran besar. Digunakan untuk senjata melawan musuh pada saat Kerajaan Kutai memerintah.

Beberapa meriam peninggalannya yaitu:

-    Meriam Gentar Bumi dan Meriam Sapu Jagat digunakan oleh A. Keji Pati Jaya Prana ketika tragedi menyerang Muara Kaman.

Baca juga : Faktor yang Menyebabkan Runtuhnya Kerajaan Majapahit

-    Meriam Aji Entong buatan V.O.C dipakai untuk melawan musuh di muara Terantang Kecamatan Anggana.

-    Meriam Seri Gunung dipakai untuk menyerang musuh bangsa Inggris dan Belanda di Tenggarong.

Itulah tadi sejumlah peninggalan kerajaan kutai yang menarik. Beberapa bisa kamu temukan di Museum Mulawarman. Melihatnya secara langsung tentu memberikan pengalaman unik tersendiri, di mana kamu benar-benar menyaksikan bukti sejarah dari dekat.

Baca juga : Setelah Tiga Abad, Akhirnya Peninggalan Kerajaan Singasari Kembali ke Tanah Air

Semoga dengan mengetahui informasi ini, kamu lebih menghargai sejarah Kerajaan Kutai yang turut berperan dalam mengembangkan budaya Hindu di Indonesia.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Esa tanjung

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat