visitaaponce.com

Presiden Angkat Bicara soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali

Presiden Angkat Bicara soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali
Presiden Joko Widodo soal pencopotan baliho pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud MD di Bali(Antara)

PRESIDEN Joko Widodo angkat bicara soal pencopotan baliho pasangan calon presiden Ganjar Pranowo dan calon wakil presiden Mahfud MD di Kabupaten Gianyar, Provinsi Bali. Seperti diberitakan, pencopotan baliho tersebut dilakukan di sepanjang jalan lokasi kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi), Selasa (31/10). Jokowi mengaku telah mendapat informasi itu dari Penjabat Gubernur Provinsi Bali Sang Made Mahendra Jaya.

"Kemarin ada pemindahan atribut-atribut partai dari lokasi di mana saya datang.

Ini perlu saya sampaikan bahwa pemerintah daerah, pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten, pemerintah kota, pemerintah pusat semua harus netral," ujar Jokowi seusai melakukan groundbreaking Bandar Udara (Bandara) Ibu Kota Nusantara (IKN) di Penajam Paser Utara, Provinsi Kalimantan Timur, Rabu (1/11).

Baca juga: Jokowi Hadiri Ground Breaking Pembangunan RS di IKN

Jokowi mengatakan menyinggung soal netralitas aparatur sipil negara (ASN), TNI dan Polri. Mengenai pemindahan atribut partai, menurutnya pemerintah daerah perlu meminta izin terlebih dahulu dengan pengurus partai di daerah.

"Jangan sampai nanti terjadi miskomunikasi dan menjadikan semuanya tidak baik," ucapnya.

Baca juga: Agus Subiyanto Calon Tunggal Panglima TNI, Ini Penjelasan Jokowi

Ia menyampaikan komunikasi harus dilakukan oleh pemerintah daerah dan pengurus partai. Tujuannya menghindari terjadinya miskomunikasi seperti pemindahan atribut tersebut.

"Izin dengan pengurus partai di daerah supaya tidak terjadi miskomunikasi," terangnya.

Saat ditanya apabila pemasangan baliho, pencabutan dan lain-lain, melanggar tata kota, Jokowi menerangkan itu urusan pemerintah daerah (pemda). Pemda akan yang menertibkan.

"Ya itu semuanya urusan di pemerintah daerah," ucap Jokowi.

Seperti diberitakan, pencopotan baliho pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD menuai reaksi dari partai pengusung yakni Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Politikus Senior PDIP Komarudin Watubun meminta kejadian itu diusut. Sementara itu, Penjabat Gubernur Bali Mahendra telah memberikan klarifikasi tertulis soal pencopotan baliho itu. Alasannya menjaga estetika. Baliho itu menurutnya sudah dipasang kembali setelah presiden melakukan kunjungan kerja. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat