Finalissima Indah untuk La Pulga
LIONEL Messi mencuri perhatian di Finalissima, saat juara bertahan Copa America, Argentina menang 3-0 atas juara Pial Eropa Italia di Wembley, Kamis (2/6) dini hari WIB. La Pulga--julukan Messi--menampilkan level terbaiknya bersama Argentina setelah menjalani musim yang tidak mulus bersama Paris Saint-Germain (PSG).
Argentina tampil dominan di laga itu. Keunggulan 2-0 langsung didapat sejak babak pertama. Lautaro Martinez membawa keunggulan 1-0 di menit ke-24, yang kemudian digandakan Angel Di Maria di akhir babak pertama. Argentina kemudian bisa menambah satu gol lagi di injury time babak kedua. Paulo Dybala, yang baru masuk, mencatatkan namanya di papan skor, dan memastikan Argentina menang 3-0 atas Italia.
Messi memang tidak mencetak gol dalam laga lawan Italia. Namun La Pulga jadi ancaman terbesar Italia. Messi menggerakan permainan Argentina sepanjang laga. Messi menunjukkan bahwa ia masih layak ditakuti jelang gelaran Piala Dunia 2022 yang akan datang. Jika Messi bisa bermain di seperti ini di Qatar, tim asuhan Lionel Scaloni akan menjadi kekuatan yang harus diperhitungkan saat mereka mengejar gelar Piala Dunia pertama sejak 1986.
"Ini adalah final yang indah, penuh dengan orang Argentina. Apa yang kami jalani di sini sangat indah. Kami di sini untuk melawan siapa pun. Hari ini adalah ujian yang bagus, karena Italia adalah tim yang hebat. Kami tahu itu akan menjadi pertandingan yang bagus dan senang bisa menjadi juara," kata Messi.
Baca juga: Hajar Italia, Argentina Juara Finalissima
Kontribusi dua assist Lionel Messi di laga melawan Italia mencatatkan dirinya sebagai Man of the Match di laga itu. UEFA Technical Observer Panel menyatakan bahwa Lionel Messi menunjukkan penampilan apik di laga melawan Italia.
“Dia mengendalikan permainan dari awal hingga akhir. Dia benar-benar menampilkan pertunjukan kelas dunia untuk para penonton di Wembley. Itu sangat menyenangkan untuk disaksikan," tulis UEFA Technical Observer Panel.
Itu adalah momen tak terlupakan lainnya bagi Argentina, yang telah lolos ke Piala Dunia tahun ini saat mereka bisa mengakhiri penantian 28 tahun untuk memenangkan Copa America pada 2021.
Kesulitan Bangkit
Sementara itu, Pelatih Italia, Roberto Mancini mengakui Argentina lebih unggul dari timnya. Sepanjang 90 menit, Gli Azzurri memang kesulitan untuk membendung serangan Argentina.
Menurutnya, Italia bermain jauh dari harapannya terutama di babak kedua. Mereka tak mampu untuk bangkit usai tertinggal 0-2.
"Babak pertama kami membuat dua kesalahan pada dua gol, tetapi permainan seimbang. Pada saat itu, mereka lebih baik dalam menjaga bola dan menggalirkannya dengan baik. Mereka lebih baik. Kami seharusnya mencoba mencetak gol dan mengembangkan permainan lagi, tetapi di babak kedua kami melakukan terlalu sedikit usaha untuk membalikkan keadaan. Kami memiliki peluang di babak pertama dan seharusnya memanfaatkannya lebih baik saat itu," jelasnya.
Tentu saja, kekalahan ini menyakitkan bagi Gli Azzurri. Mengingat, mereka gagal lolos ke Piala Dunia 2022 usai dikalahkan Makedonia Utara (0-1) di babak play-off kualifikasi. Mancini mengisyaratkan akan merubah skuad Italia dengan mengisi pemain muda untuk menghadapi Jerman, Hungaria, dan Inggris dalam UEFA Nations League 2022-2023 beberapa pekan ke depan.
"Skuad lelah dan selalu menjadi niat kami untuk memulai proses perubahan setelah pertandingan ini," kata Mancini. (Goal/Footballitalia/OL-4)
Terkini Lainnya
Argentina vs Peru, Argentina Mengalahkan Peru 2-0 di Copa America tanpa Lionel Messi
Argentina vs Peru: Lionel Messi akan Absen Karena Cedera Otot
Rebut Juara Dunia lagi, Daud Yordan Lawan Petinju Argentina pada September
Argentina vs Kanada: Lionel Messi Pecahkan Sejumlah Rekor
Demonstrasi Reformasi Anggaran Javier Milei di Buenos Aires Ricuh
Lionel Messi akan Perkuat Timnas Argentina di Laga Kontra Ekuador
Spalletti masih Dipercaya Jadi Pelatih Timnas Italia
Murat Yakin: Swiss Membuktikan Tim Kecil Bisa Mendominasi
Bryan Cristante Akui Italia Merasa Frustrasi di EURO 2024
Gianluigi Donnarumma Minta Maaf kepada Penggemar Italia Setelah Kalah di EURO 2024
Matteo Darmian Kecewa dan Menyesal Setelah Italia Kalah di EURO 2024
Luciano Spalletti Akui Perlu Mengubah Banyak Hal Setelah Italia Tersingkir dari EURO 2024
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap