visitaaponce.com

10 Amalan Sunah di Bulan Ramadhan, Kerjakanlah Agar Mendapat Berkah

10 Amalan Sunah di Bulan Ramadhan, Kerjakanlah Agar Mendapat Berkah!
Amalan di Bulan Ramadan(Freepik)

BULAN Ramadhan sebentar lagi, membawa berkah yang melimpah bagi umat Islam di seluruh dunia. Selain sebagai waktu untuk menjalankan kewajiban berpuasa, Ramadhan juga merupakan kesempatan yang sangat berharga untuk menambah jumlah amalan sunnah.

Dalam buku "Nihâyah al-Zain fî Irsyâd al-Mubtadi’in," diuraikan sepuluh amalan sunah yang harus diperhatikan dengan baik selama bulan suci ini. 

Rasulullah SAW mendorong umatnya untuk memenuhi ibadah mereka dengan amalan-amalan sunah, yang merupakan jalan menuju pahala yang melimpah dari Allah SWT. 

Baca juga : 7 Amalan menjelang Isra Miraj, Baca Al-Qur'an dan Perbanyak Doa

 Rasulullah SAW mengatakan, "Siapa pun yang mendekatkan diri kepada Allah dengan suatu perbuatan kebajikan (amalan sunah) di dalam bulan Ramadhan, ia akan mendapat pahala seperti orang yang menunaikan ibadah wajib di bulan yang lain. Dan siapa pun yang menunaikan suatu amalan wajib di dalamnya, ia akan mendapat pahala seperti orang yang mengerjakan tujuh puluh amalan wajib di bulan yang lain. Bulan Ramadhan adalah bulan kesabaran, dan pahala bagi kesabaran adalah surga." (HR Ibnu Khuzaimah)

Dengan keagungan bulan Ramadhan yang luar biasa ini, mari kita tingkatkan keberkahan ibadah kita dengan memperbanyak amalan sunnah. Jadikanlah sepuluh amalan sunah ini sebagai langkah awal kita untuk meraih pahala yang melimpah di bulan yang penuh berkah ini.

Mari kita telaah amalan di bulan ramadhan yang dapat meningkatkan keberkahan kita selama bulan Ramadhan ini.

Baca juga : Niat Puasa Senin Kamis Beserta Keutamaan dan Manfaatnya

1. Memperbanyak membaca Al-Quran 

Salah satu amalan yang sangat dianjurkan selama bulan Ramadhan adalah membaca Al-Quran. Lebih baik lagi jika seseorang dapat menyelesaikan bacaan Al-Quran secara lengkap (mengkhatamkan) dalam satu bulan Ramadhan. 

Bahkan, jika memungkinkan, lebih baik lagi jika seseorang dapat mengkhatamkan Al-Quran lebih dari satu kali selama bulan Ramadhan. Banyak ulama telah menganjurkan untuk meningkatkan jumlah khatam Al-Quran selama bulan suci ini, karena semakin banyak kita mengkhatamkan Al-Quran, semakin baik pula amalan kita di mata Allah SWT.

Baca juga : Jelang Ramadan, Penjualan Baju Muslim Meroket

Rasulullah SAW berkata kepada Abdullah bin Amru: "Bacalah (khatamkanlah) Al Quran sekali dalam sebulan." (HR Bukhari).

2. Memperbanyak ibadah 

Melaksanakan ibadah malam seperti sholat tahajud, tadarus Al-Quran, berzikir, dan berdoa di bulan Ramadhan merupakan tindakan yang sangat mulia dan penuh keutamaan. 

Rasulullah SAW memberikan penekanan akan pentingnya melakukan ibadah malam ini, dan banyak sekali keutamaan yang dapat diraih.

Baca juga : Sambut Bulan Suci Ramadan, J99 Corp. Kenalkan Aplikasi Ruang Ngaji

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas, Rasulullah SAW bersabda, 

"Barang siapa bangun (mengerjakan qiyamul lail) di bulan Ramadhan dengan dasar iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, niscaya dosa-dosanya yang telah berlalu akan diampuni oleh Allah SWT." (HR Bukhari & Muslim)

Konsistensi dalam menjalankan ibadah-ibadah ini selama bulan Ramadhan sangatlah penting. Namun, perlu dicatat bahwa semua amalan sunnah yang dilakukan di bulan ini tidak harus dihentikan setelah Ramadhan berakhir. Amalan-amalan ini dapat dan seharusnya terus dipertahankan dan dilakukan bahkan setelah bulan Ramadhan usai. Ini adalah cara untuk terus memperoleh berkah dan keutamaan dari Allah SWT dalam kehidupan sehari-hari.

Baca juga : Biden Klaim Israel akan Hentikan Serangan Selama Ramadan

3. Sedekah 

Orang yang menjalankan puasa disarankan untuk meningkatkan pemberian sedekah kepada sesama, terutama dalam bentuk makanan atau minuman untuk berbuka puasa. Hal ini disebabkan karena memberikan makanan atau minuman kepada orang yang sedang berpuasa akan mendatangkan pahala yang sebanding dengan pahala puasa yang dijalankan oleh orang yang diberi sedekah. 

مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ 

Artinya, “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut,” (HR Ahmad). 

Baca juga : Bacaan Niat Sholat Subuh Beserta Doa Qunut 

4. Sholat Tarawih 

Bulan Ramadhan sebagai bulan yang dipenuhi dengan ampunan dan rahmat dari Allah SWT, memberikan kesempatan yang istimewa bagi umat Islam untuk mendekatkan diri kepada-Nya melalui berbagai ibadah yang dianjurkan. Salah satu ibadah yang sangat dianjurkan selama bulan suci ini adalah mendirikan sholat tarawih.

Sholat tarawih merupakan ibadah sunnah yang dilakukan secara berjamaah di malam hari selama bulan Ramadhan. Ibadah ini memiliki nilai yang sangat tinggi di mata Allah SWT dan merupakan kesempatan emas bagi umat Islam untuk memperbanyak amal shaleh dan mendekatkan diri kepada-Nya. Dalam sholat tarawih, umat Islam membaca Al-Quran secara berangsur-angsur dalam raka'at-raka'at yang panjang, sehingga memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT.

Dengan meluangkan waktu untuk mendirikan sholat tarawih di malam hari selama bulan Ramadhan, umat Islam dapat merasakan keberkahan dan keistimewaan dari bulan yang penuh ampunan ini. Selain itu, sholat tarawih juga memberikan kesempatan untuk mengevaluasi diri, memperbaiki akhlak, dan memperkuat ikatan dengan sesama muslim yang juga melaksanakan ibadah tersebut.

Baca juga : Hadapi Ramadhan, Pemerintah Bergegas Tambah Stok Beras Bulog

Dengan demikian, dalam momen yang istimewa ini, umat Islam diajak untuk memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya, termasuk dengan melaksanakan ibadah sholat tarawih untuk mendapatkan keberkahan dan ampunan dari Allah SWT serta memperkuat ikatan spiritual dengan-Nya.

Sholat tarawih juga dianjurkan dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, yang berisi 

مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Baca juga : Lonjakan Harga Cabai Rawit di Pesisir Mencapai Rp150 Ribu Menjelang Ramadan

Artinya: "Barang siapa ibadah (tarawih) di bulan Ramadhan seraya beriman dan ikhlas, maka diampuni baginya dosa yang telah lampau." (HR al-Bukhari, Muslim, dan lainnya)

5. Iktikaf 

Iktikaf adalah sebuah ibadah di mana seseorang menghabiskan waktu di dalam masjid untuk menjauhkan diri dari urusan dunia dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Dalam praktiknya, iktikaf melibatkan mengisolasi diri dari gangguan dunia luar, termasuk urusan-urusan duniawi, guna fokus sepenuhnya pada ibadah dan refleksi spiritual.

Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah menuliskan

Baca juga : Delapan Sunah Rasulullah SAW saat Mau Tidur

"Rasul SAW dahulu setiap bulan puasa beriktikaf selama sepuluh hari dan pada tahun di mana beliau meninggal, beliau beriktikaf di bulan Ramadhan selama dua puluh hari." (HR Bukhari & Abu Daud)

Hadis ini menunjukkan bahwa i'tikaf adalah sebuah ibadah yang sangat dianjurkan, terutama di bulan Ramadhan.

Sebaiknya, iktikaf dilakukan selama satu bulan penuh untuk mendapatkan manfaat spiritual yang maksimal. Namun, jika seseorang tidak mampu melakukan iktikaf selama satu bulan penuh, maka disarankan untuk melakukan iktikaf setidaknya selama sepuluh hari di bulan Ramadhan. Ini adalah waktu yang diutamakan untuk iktikaf karena bulan Ramadhan memiliki keistimewaan tersendiri dalam Islam sebagai bulan penuh berkah dan ampunan.

Baca juga : Amphuri: Masih Banyak Jemaah Memilih Travel Dibanding Umrah Backpacker

Dengan melakukan iktikaf, umat Muslim dapat memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT, memperbaiki diri, dan meningkatkan keimanan serta ketaqwaan. Iktikaf juga memberikan kesempatan bagi seseorang untuk merenungkan makna kehidupan dan mengarahkan fokusnya pada hal-hal yang bersifat keagamaan dan spiritual. Oleh karena itu, i'tikaf adalah ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan meraih keberkahan dalam bulan Ramadhan maupun di bulan-bulan lainnya.

6. Ibadah pada malam Lailatul Qadar 

Malam Lailatul Qadar, yang juga dikenal sebagai malam seribu bulan, adalah malam yang sangat mulia dan penuh keberkahan dalam agama Islam. Pada malam ini, amalan-amalan ibadah memiliki nilai yang sangat tinggi dan pahalanya dilipatgandakan oleh Allah SWT.

Beberapa amalan yang dianjurkan untuk menyambut Lailatul Qadar antara lain iktikaf, membaca doa, mendirikan sholat, membaca shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, membaca Al-Qur'an, dan memperbanyak zikir. 

Baca juga : 5 Amalan Penghapus Dosa, Jangan Lupa selalu Ucapkan Kalimat ini

Melalui amalan-amalan ini, umat Muslim dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memperoleh keberkahan serta ampunan-Nya.

Dalam sebuah riwayat yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah, meriwayatkan 

Abu Hurairah meriwayatkan, bahwa Nabi SAW menuturkan, "Barang siapa yang bangun di malam Lailatul Qadar dengan iman dan harapan, maka Allah akan mengampuni dosanya yang telah lampau." (HR Bukhari Muslim)

Baca juga : 8 Amalan yang Dapat Jaminan Rumah di Surga, Lakukan ini Setiap Hari

Hal ini menunjukkan betapa pentingnya menjalankan ibadah dan berdoa pada malam yang penuh berkah ini.

Dengan menyadari keutamaan dan keistimewaan malam Lailatul Qadar, umat Muslim dianjurkan untuk memanfaatkan kesempatan ini sebaik mungkin dengan melakukan ibadah dan amalan yang dianjurkan. Melalui kesungguhan dan ketulusan dalam menjalankan ibadah, umat Muslim dapat meraih ampunan, rahmat, dan keberkahan dari Allah SWT pada malam yang mulia ini.

7. Menjaga ucapan 

Salah satu aspek penting dalam menjalani ibadah di bulan Ramadhan adalah menjaga ucapan. Hal ini melibatkan kesadaran untuk memperhatikan perkataan yang diucapkan dan memastikan bahwa ucapan tersebut bermanfaat, jauh dari perkataan-perkataan yang tidak berguna atau bahkan merugikan.

Baca juga : Harga Cabai Rawit di Bangka Tembus Rp120 Ribu, Jelang Bulan Ramadhan

Menjaga lisan dari perkara-perkara yang tak berguna, terutama hal-hal yang haram seperti berbohong dan mengumpat, sangat penting dalam Islam, terlebih lagi di bulan Ramadhan yang penuh berkah. Setiap perkataan yang tidak bermanfaat atau merugikan dapat mengurangi pahala puasa dan menimbulkan dosa.

Sebagai umat Muslim, kita diingatkan untuk menghindari berbohong, mengumpat, atau bahkan sekadar berbicara secara sia-sia. Sebaliknya, kita harus berusaha untuk menggunakan lisan kita untuk kebaikan, seperti berdzikir, berdoa, membaca Al-Qur'an, dan memberikan nasihat yang baik kepada sesama.

Dengan menjaga ucapan kita di bulan Ramadhan, kita tidak hanya memperkuat ibadah kita, tetapi juga menunjukkan kesadaran dan ketaqwaan kepada Allah SWT. Dengan demikian, menjaga lisan dari perkara-perkara yang tak berguna atau haram adalah bagian integral dari menjalani ibadah puasa dengan sebaik-baiknya.

Baca juga : Niat Sholat Tahajud Arab, Latin, dan Artinya

8. Bertasbih

Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda, "Barang siapa yang bertasbih kepada Allah sebanyak 33 kali, bertahmid kepada Allah sebanyak 33 kali, dan bertakbir kepada Allah sebanyak 33 kali; maka semuanya berjumlah 99."

Beliau kemudian menambahkan, "Dan untuk menyempurnakan seratus kali, ucapkanlah, 'Laa ilaha illa Allahu wahdahu laa syariika lahu, lahu al-mulku wa lahu al-hamdu wa huwa 'ala kulli syai'in qadir' (Tiada sesembahan melainkan Allah yang tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kekuasaan dan puji-pujian; dan Dia adalah Dzat yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu)." Dengan demikian, kesalahan-kesalahannya akan diampuni meskipun sebanyak buih di lautan." (HR Muslim, Abu Dawud & Ahmad)

9. Mandi besar 

Mandi besar dari keadaan junub, haid, atau nifas adalah suatu tindakan yang dianjurkan dilakukan sebelum terbit fajar, sehingga seseorang bisa menunaikan ibadah dalam keadaan suci. Hal ini dilakukan tidak hanya untuk menjaga kesucian fisik, tetapi juga untuk menghindari masuknya air ke dalam mulut, telinga, anus, dan bagian tubuh lainnya jika mandi dilakukan setelah terbit fajar.

Baca juga : Jelang Bulan Ramadhan, Bengkulu Tingkatkan Pengawasan Harga Bahan Pokok

Dengan demikian, mandi besar sebelum terbit fajar merupakan langkah yang bijaksana bagi umat Muslim yang ingin menjalankan ibadah dalam keadaan suci. Ini adalah bagian dari upaya untuk memastikan bahwa ibadah yang dilakukan dapat diterima oleh Allah SWT dengan baik dan sesuai dengan tuntunan syariat Islam.

10. Sahur 

Melakukan sahur merupakan sebuah amalan yang berpahala di bulan Ramadhan, bahkan jika hanya dengan sekedar meneguk air. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah SAW

تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَة

Baca juga : BI Siapkan Peredaran Uang Sekitar Rp197,6 Triliun untuk Ramadan

Yang artinya: "Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu terdapat keberkahan." (HR Al-Bukhari).

Sahur yang dianjurkan adalah pada waktu akhir, selama belum masuk waktu yang diragukan apakah masih malam atau sudah terbit fajar. Rasulullah SAW bersabda
 

لَا تَزَالُ أُمَّتِي بِخَيْرٍ مَا أَخَّرُوا السَّحُورَ وَعَجَّلُوا الْفِطْرَ
Yang artinya: "Umatku senantiasa berada dalam kebaikan selama mereka mengakhirkan sahur dan menyegerakan berbuka." (HR Ahmad). (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat