Polemik UKT, Dosen ITB Minta Kampus Kreatif Cari Pendanaan
![Polemik UKT, Dosen ITB Minta Kampus Kreatif Cari Pendanaan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/cc3ed51f54d30ddebea4c9ac575943c6.jpg)
KENAIKAN Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang dilakukan beberapa universitas
masih menjadi polemik. Perguruan tinggi menaikan UKT, karena keterbatasan dana yang diterima dari Kementerian Pendidikan, sehingga menaikan UKT menjadi solusi utama untuk mengatasinya.
Menyikapi polemik itu, Ketua Program Mini Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung-Inclusive Education, Donlad Crestofel Lantu di Bandung Selasa (21/5) mengatakan, bahwa permasalahan yang ada di dunia pendidikan itu seperti puncak gunung es. Di bawahnya banyak persoalan yang belum terselesaikan yang harus segera dievaluasi dan diperbaiki.
"Kita mulai dari yang makro. Anggaran pendidikan 20% dari APBN itu sudah bagus. Tapi dalam pelaksanaannya, total dana pendidikan di 2024 sebesar Rp665 Triliun, hanya Rp85 Triliun yang dikelola oleh Kemendikbudristek atau sekitar 13%. Bahkan hanya Rp35 Triliun, alokasi untuk pendidikan tinggi yang, sangat kecil sekitar 5%," jelasnya.
Baca juga : Anies Baswedan Singgung UKT Mahal Dibayar Pakai Pinjol, ini Kata Ganjar Pranowo
Inilah mengapa, lanjut dia, Kemendikbudristek memilliki keterbatasan yang mesti diperbaiki porsi dan efektivitas pengelolaannya. Secara kontras, tanggung jawab Kemendikbudristek dan perguruan tinggi
sangat besar, karena mereka harus menjadi ujung tombak penciptaan
Indonesia emas di 2045.
Sementara jika melihat data, yang bisa menikmati pendidikan tinggi di Indonesia itu hanya 6%, S1 dan S2 cuma 0,45%. Jelas kecil sekali jumlahnya, dibandingkan dengan lulusan SMA yang mencapai 6,7 juta per tahun. Ini sangat jomplang dibandingkan negara-negara tetangga Indonesia.
Oleh karena itu, perlu dilakukan evaluasi menyeluruh, selain anggaran
yang terbatas tersebut. Ada banyak hal yang mungkin bisa dilakukan untuk memperbaiki itu menjadi lebih efisien dan optimal.
Baca juga : Mahasiswa ITB Demo, Tolak Pembayaran UKT Melalui Pinjol
Yang kedua secara mikro, kampus juga wajib mencari sumber-sumber pendapatan lain, jangan hanya bergantung ke UKT dan pemerintah.
"Kampus harus kreatif dalam mendiversifikasi pendapatannya. Sudah ada
benchmarknya dan kita bisa belajar dari universitas asing yang sudah
profesional dalam mencari pendapatan lain dari optimalisasi aset,
pengembangan pendidikan eksekutif, konsultansi dan grant penelitian dari luar negeri, pengelolaan dana abadi, alumni, dan sebagainya" lanjutnya.
Menurut Donald, satu hal penting yang perlu didorong adalah
profesionalitas pengelolaan kampus. Kampus harus menerapkan
praktek-praktek manajemen kekinian dan mengembangkan leadership yang
transformational.
Dosen itu perlu diberdayakan, didorong agar bisa menciptakan nilai-nilai baru, mencari solusi bagi masyarakat dan diapresiasi sebagai kapital, bukan sebagai aset produksi yang sangat dibebani dengan tugas2 administratif yang menghabiskan waktu dan energinya.
Terkini Lainnya
Keluarga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Minta Pertolongan ke Presiden Jokowi
Tangani Sampah, Pemkab Bandung Rangkul Telkom University
Syukuran Nelayan Desa Ciwaru Diharapkan jadi Daya Tarik Wisatawan
PKS Dukung Cecep-Asep di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya
HUT Kota Cirebon, Great Sale Digelar 1-14 Juli
Jelang PON, Jawa Barat Berangkatkan 145 Atlet dan Pelatih ke Korea Selatan
PKS Usung Aep Syaepuloh sebagai Calon Bupati Karawang
Bandung Gelar Asia Afrika Festival 2024, Sabtu dan Minggu
Batu Bara masih Dibutuhkan dalam Pembangunan Indonesia
Jawa Barat Tuntas Distribusikan Pompa Air Persawahan Bulan Ini
Prof Arief S Kartasasmita Pimpin Universitas Padjadjaran sampai 5 Tahun ke Depan
Terdakwa Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Dituntut Hukuman Seumur Hidup
15 Kecamatan di Tasikmalaya Terdampak Tanah Longsor dan Pergerakan Tanah
Libur Tahun Baru Islam, PT KAI Bandung Jalankan KA Lodaya Tambahan
Saksi Ahli Praperadilan Pegi Jelaskan Soal Alat Bukti
Pemkab Bandung Tekan Inflasi, Buka Kios di Pasar Tradisional
Aliran Sungai di Cianjur Mengandung E-Coli
Balon Gubernur Jabar, Ilham Akbar Habibie Susuri RW, Kunjungi Pengelolaan Sampah Mandiri
Fresh & Fun, Liburan Sekolah di Bandung bersama GH Universal Hotel
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
750 Pelari Meriahkan éL Run 2024 di Kota Bandung
Kunjungan Wisata ke Jawa Barat Meningkat
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap