visitaaponce.com

Penjabat Gubernur Jawa Barat Pimpin Pembersihan Sampah di Sungai Citarum Batujajar

Penjabat Gubernur Jawa Barat Pimpin Pembersihan Sampah di Sungai Citarum Batujajar
Tumpukan sampah di aliran Sungai Citarum di wilayah Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat.(MI/DEPI GUNAWAN)

PEMANDANGAN tidak sedap terlihat dari perairan Sungai Citarum di Blok Desa Selacau, Kecamatan Batujajar, Kabupaten Bandung Barat, yang dipenuhi sampah.

Bagian Sungai Citarum, tepatnya di bawah Jembatan BBS Batujajar tak lagi terlihat air mengalir, karena seluruh permukaannya dipenuhi berbagai jenis sampah plastik dan eceng gondok yang mengapung.

Berdasarkan perhitungan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Jawa Barat, luasan sampah di sepanjang Sungai Citarum membentang sepanjang kurang lebih 3 kilometer dengan lebar badan sungai 60 meter.

Baca juga : Pemprov Jabar Tingkatkan Kebersihan Sungai Citarum

"Kita hitung pakai densitas air 0,47 kilogram per meter kubik. Kurang lebih kalau dihitung tonase, walaupun enggak persis mungkin sekitar 100-200 ton sampah," kata Kepala DLH Jabar, Prima Mayaningtyas di sela-sela pembersihan sampah di Sungai Citarum, Rabu (10/6).

Ia menjelaskan, lautan sampah di permukaan sungai Citarum didominasi sampah plastik bekas bungkus makanan hingga 60%. Sampah-sampah tersebut
diduga terbawa dari wilayah Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kota
Cimahi.

"Kalau lihat dari komposisinya, sampah plastik cukup banyak. Kurang lebih 60% sampah plastik, selain gulma, eceng gondok dan sampah-sampah
lain," ungkapnya.

Baca juga : Pemkot Jakarta Utara Bersama Komunitas Gelar Kampanye Bebas Sampah Plastik

Menurut Prima, untuk mengangkat sampah sebanyak itu membutuhkan waktu lama, sehingga pihaknya menggandeng Satgas Citarum Harum dan relawan kebersihan dari Bening Saguling untuk bergotong royong melakukan pembersihan.

"Nanti mungkin akan ditambah alat berat dari Satgas Citarum Harum, dari IP Saguling, dan dari leading sektor lain," ucapnya.

Di tempat yang sama, Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat, Bey Machmudin merasa prihatin dengan pemandangan sampah di Sungai Citarum. Ia menduga sampah yang menutup Sungai Citarum akibat dari kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan, termasuk ke sungai.

Baca juga : Peringati Hari Laut Sedunia dengan Bersih Bajo

"Salah satu kebiasaan buruk membuang sampah ke sungai, ya jadinya seperti ini. Ketika aliran air di hulu lancar bisa mengalirkan sampah ke hilir. Di hilir terjadi sedimentasi, sehingga sampah tertahan," tandasnya.

Ia menyebut, untuk mengangkat sampah dari sungai butuh waktu sekitar
seminggu. Pasalnya, volume sampah yang menutup sungai sangat banyak.

Masalah sampah, tambahnya, merupakan persoalan bersama, bukan hanya
harus diatasi pemerintah maupun TNI. Oleh karenanya, swasta dan masyarakat secara lebih luas harus disiplin buang sampah pada tempatnya.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat