Atasi Kekeringan Air Lubang Tambang Dapat Jadi Alternatif
![Atasi Kekeringan Air Lubang Tambang Dapat Jadi Alternatif](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/8356e20c7f3145458a6a1b934237b6bb.jpg)
EL Nino dan dampak kemarau telah memicu terjadinya kekeringan dan krisis air bersih di sejumlah wilayah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). Air dari lubang bekas galian tambang dapat menjadi alternatif membantu mengatasi kekeringan.
"Salah satu cara untuk mengatasi kekeringan dan krisis air bersih adalah memanfaatan air tampungan pada lahan bekas tambang sebagai sumber air. Namun Pemda dan perusahaan harus melakukan pengolahan dan pengukuran kualitas air sesuai standar baku mutu untuk disalurkan ke masyarakat," ungkap Ketua Pusat Studi Bencana Universitas Lambung Mangkurat, Banjarmasin Sidharta Adyatma, Selasa (5/9).
Air dari lubang bekas galian tambang ini juga dapat diandalkan sebagai sumber air untuk pemadaman kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seiring semakin menurunnya debit air sungai, parit, dan embung.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya menetapkan status siaga darurat kekeringan
Fenomena El Nino telah menyebabkan wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, termasuk Kalsel. "Selain memicu karhutla, dampak kemarau adalah kekeringan lahan yang ditandai dengan penurunan atau mengeringnya air tanah, mengecilnya debit sungai seperti debit Sungai Barito, Kapuas mengalami penurunan signifikan, dan pada saat laut pasang air laut intrusi menuju ke darat menyebabkan air sungai sumber air baku PDAM terasa asin," ujarnya.
Terkait hal ini penting bagi Pemda dan Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) untuk menyosialisasikan ke masyarakat agar menampung air saat musim hujan sebagai simpanan di musim kemarau, khususnya pada daerah dataran rendah Kota Banjarmasin sekitarnya. Sedangkan di daerah dataran tinggi selain reboisasi juga perlu membuat sumur resapan atau biopori, untuk meningkatkan air tanah.
Baca juga: Pemkab Lembata Abai, Warga Desa Beutaran Bertahun-tahun Konsumsi Air Payau
Seperti diketahui ribuan warga sejumlah daerah di Kalsel mengalami krisis air bersih. Antara lain Kabupaten Kotabaru, kawasan pesisir Tanah Laut dan Barito Kuala, juga beberapa kelurahan di Kota Banjarbaru, ibu kota Provinsi Kalsel. Sementara daerah terparah dilanda
kekeringan adalah Kabupaten Banjar.
"Sesuai instruksi Gubernur, BPBD juga fokus melakukan penyaluran air bersih kepada warga terdampak kekeringan selain upaya mengatasi kebakaran hutan dan lahan," tutur Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan BPBD Kalsel, Pormadi Dharma. (Z-3)
Terkini Lainnya
Ormas Harus Profesional Kelola Tambang
KPK Ultimatum Pengusaha Tambang untuk Bayar Pajak dan Hindari Korupsi
2 Investor Eropa Mundur dari Proyek Nikel, ESDM: Kita Cari Mitra Lain
Pemprov Kalsel Tata Ulang Izin Tambang Mineral bukan Logam dan Batuan
Dua Investor Proyek Nikel Cabut, Indef: Hilirisasi Tambang RI Dipaksakan
2 Investor Eropa, BASF dan Eramet Hengkang dari Proyek Nikel di Maluku
Warga Desa Megale Bojonegoro Dapat Bantuan Akses Air Bersih
Bojonegoro Siaga Kekeringan, 20 Kecamatan Potensi Krisis Air Bersih
Krisis Air Bersih Kembali Landa Rusun di Batam, Penghuni Resah
World Water Forum ke-10 dan KTT Air 2024: Krisis Air dan Urgensi Pengelolaan Air untuk Masa Depan Peradaban
Sejumlah Desa di Gunungkidul Mulai Krisis Air Bersih
7 Desa di Bangka Barat Rawan Krisis Air
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap