visitaaponce.com

Peneliti BRIN Sebut 2 Parpol Ini Cocok Sebagai Pelabuhan Jokowi

Peneliti BRIN Sebut 2 Parpol Ini Cocok Sebagai Pelabuhan Jokowi
Presiden Joko Widodo saat pertama kali terpilih sebagai presiden di tahun 2014.(Dok. MI/Ramdani)

SETELAH tidak diakui lagi oleh PDI Perjuangan (PDIP), Presiden Joko Widodo (Jokowi) dinilai harus berlabuh ke partai politik (parpol) lain jika ingin terus berpengaruh dan menjaga dukungan basis massa. Peneliti senior Pusat Riset Politik Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Lili Romli mengatakan, Jokowi mesti menduduki posisi strategis di partai baru, misalnya sebagai ketua umum ataupun ketua dewan pembina.

Baginya, ada dua partai politik yang cocok sebagai tempat Jokowi berlabuh, yaitu Partai Solidaritas Indonesia (PSI) atau Partai Gerindra. Lili berpendapat, PSI pas bagi Jokowi karena saat ini partai tersebut dipimpin oleh putra bungsu Jokowi sendiri, yakni Kaesang Pangarep. Oleh karenanya, tidak ada resistensi bagi PSI menolak Jokowi sebagai pemimpin partai.

"Sedangkan di Gerindra berjasa mengantar Pak Prabowo jadi Presiden (terpilih hasil Pilpres 2024)," kata Lili kepada Media Indonesia, Rabu (8/5).

Baca juga : Presiden masih Atur Waktu Pertemuan dengan Ketua Umum Parpol

Dalam kontestasi Pilpres 2024, Jokowi lebih terlihat mendukung Prabowo dan Gibran Rakabuming Raka yang notabene merupakan putra sulungnya. Prabowo adalah Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra. Sementara, sebagai kader PDI Perjuangan ia tidak pernah terlihat mendukung pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md.

Lili menyebut, Jokowi dapat juga berlabuh ke Partai Golkar yang juga mendukung Prabowo-Gibran. Namun, jalan menduduki puncak tertinggi partai beringin tersebut cukup terjal. Sebab, Jokowi kemungkinan akan menghadapi resistensi.

"Karena belum menjadi anggota selama lima tahun, kecuali AD/ART-nya diubah (demi Jokowi)," terang Lili.

Baca juga : Gerindra Sambut Umpan Dukungan Bobby Nasution ke Prabowo-Gibran

Sementara itu, ia berpendapat sulit bagi Jokowi untuk tetap berbendera PDI Perjuangan. Sebab, kader partai banteng tersebut acapkali sudah menganggap Jokowi bukan sebagai kader PDI Perjuangan. Menurut Lili, sentimen negatif para kader PDI Perjuangan itu kemungkinan sudah direstui oleh Megawati Soekarnoputri selaku ketua umum.

"Langkah politik (Jokowi) yang membelot dari PDI Perjuangan tampaknya sangat melukai hati Ibu Megawati dan para kader PDI Perjuangan yang tegak lurus pada Ibu Megawati," pungkas Lili.

(Z-9)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat