Tafsir At-Taubah Ayat 51 tentang Ketetapan Allah dan Tawakal
![Tafsir At-Taubah Ayat 51 tentang Ketetapan Allah dan Tawakal](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/12/c592857dbe72c1d3074ba32d002216d9.jpg)
ORANG beriman meyakini segala yang diterima berupa kebaikan atau keburukan telah ditetapkan Allah subhanahu wa ta'ala. Karenanya, orang beriman bertawakal atas segala yang menimpa mereka. Hal ini dijelaskan dalam Al-Qur'an Surat At-Taubah Ayat 51.
Bagaimana penjelasan atau tafsir Surat At-Taubah ayat 51 tentang ketetapan Allah dan tawakal? Berikut penjabaran Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
Surat At-Taubah ayat 51
قُل لَّن یُصِیبَنَاۤ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوۡلَىٰنَاۚ وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡیَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Qul lay yushiibanaa illaa maa kataballaahu lanaa, huwa maulaanaa wa 'alallaahi falyatawakkalil mu' minuun.
Baca juga: Tafsir Ar-Ra'd Ayat 11: Hubungan Nikmat Allah dengan Kemaksiatan
Katakanlah wahai Muhammad, "Tidak akan menimpa kami melainkan yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami. Dan hanya kepada Allah, bertawakkallah orang-orang yang beriman."
Semua yang menimpa manusia
Mari kita bahas satu per satu.
قُل لَّن یُصِیبَنَاۤ إِلَّا مَا كَتَبَ ٱللَّهُ لَنَا هُوَ مَوۡلَىٰنَاۚ
Katakanlah wahai Muhammad, tidak akan menimpa kami melainkan yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami.
Baca juga: Tafsir An-Nisa Ayat 79 tentang Kenikmatan dan Musibah
"Ayat ini menjelaskan bahwa semua yang menimpa manusia terjadi dengan takdir (ketentuan) Allah yang azali dan telah ditulis di Al-Lauh Al-Mahfuzh," papar Asyari.
Kebaikan dan keburukan, kesejahteraan dan kesulitan dalam kehidupan, keamanan dan ketakutan, kesehatan dan sakit, kekayaan dan kemiskinan, kemenangan dan kekalahan, serta kenikmatan dan musibah, seluruhnya telah ditakdirkan oleh Allah.
Baca juga: Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan
Seseorang yang mendapatkan ketentuan yang baik, dia bisa meraih pahala yang agung. Caranya, dia rida dan bersyukur terhadap ketentuan baik tersebut.
Seseorang yang mendapatkan takdir yang buruk, dia juga bisa mendapatkan pahala yang agung. Caranya, dia rida dan sabar terhadap ketentuan buruk tersebut.
Qada dan qadar
Ketika disebut qadar/takdir, ini memiliki dua makna.
Baca juga: Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan
1. Qadar sebagai sifat Allah yang azali dan abadi.
Semuanya baik, tidak dikatakan kecuali baik. Takdir Allah terhadap kebaikan ialah baik dan takdir Allah terhadap keburukan ialah baik.
Baca juga: Tafsir Ali 'Imran 73: Bantah Bani Israil, Karunia Kenabian Milik Allah
2. Qadar dengan makna sesuatu yang ditakdirkan (المقدور).
Di antaranya ada yang baik dan ada yang buruk. Berikut kewajiban kita terhadap qadar.
Baca juga: Tafsir Shad Ayat 75-76: Iblis Tolak Sujud kepada Nabi Adam
1. Mengimani bahwa segala sesuatu terjadi dengan takdir Allah.
2. Rida terhadap takdir Allah, baik berupa takdir yang baik ataupun buruk. Hanya, jika taqdir itu berupa kemaksiatan, kita wajib membencinya.
Tawakal
وَعَلَى ٱللَّهِ فَلۡیَتَوَكَّلِ ٱلۡمُؤۡمِنُونَ
Dan hanya kepada Allah, bertawakallah orang-orang yang beriman.
Baca juga: Tafsir Adz-Dzariyat Ayat 47: Allah tidak Punya Tangan
Dalam ayat ini, Allah memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk bertawakal kepada Allah. Tawakal berarti bersandar diri dan menyerahkan segala urusan kepada Allah, baik dalam urusan rezeki, keselamatan, dan lainnya.
Tawakal ialah konsekuensi logis dari iman terhadap qadar Allah sebagaimana dijelaskan di atas. Tawakal tidak bertentangan dengan melakukan sebab (usaha). Soalnya, usaha tergolong perbuatan zahir sedangkan tawakal ialah perbuatan hati.
Baca juga: Tafsir Al-Baqarah Ayat 256: Tidak Ada Paksaan dalam Agama
Secara zahir kita melakukan sebab-sebab keselamatan dan kesuksesan. Dalam waktu yang bersamaan, kita menyerahkan urusan keselamatan dan kesuksesan kepada Allah ta'ala. (Z-2)
Terkini Lainnya
Surat At-Taubah ayat 51
Semua yang menimpa manusia
Qada dan qadar
Tawakal
Asmaul Husna Allah Al-Majid Himpun Makna Al-Jalil, Al-Wahhab, Al-Karim
Memahami Asmaul Husna Allah Al-Hakim yang Memiliki Hikmah
Asmaul Husna: Allah Al-Wasi Punya Keluasan tanpa Batas
Asmaul Husna: Allah Al-Ali Miliki Derajat Kemuliaan yang Tinggi
Asmaul Husna: Allah Al-Halim Maha Toleran kepada Pelaku Maksiat
Asmaul Husna: Al-Qabidh-Al-Basith Maha Menyempitkan dan Melapangkan
Raih Cumlaude di Kampus UMJ, Doktor Suryan Widati: Pemimpin Mesti Berkomitmen Berkelanjutan.
RA Kartini yang Haus Ilmu Agama Islam dan Tafsir Al-Qur'an
Tafsir Ayat Membunuh Orang dengan Sengaja Masuk Neraka Jahanam
Tafsir Al-Baqarah Ayat 125: Takwil Kakbah sebagai Baitullah
Al-Fatihah: Kandungan, Keutamaan, Terjemahan, dan Tafsirnya
Tafsir Al-Baqarah Ayat 23 Umat yang Satu hingga Nabi Idris
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap