visitaaponce.com

Bandung Waspadai Potensi Bencana di Masa Libur Tahun Baru

Bandung Waspadai Potensi Bencana di Masa Libur Tahun Baru
Ilustrasi(Dok MI)

SEBAGAI kota yang menjadi primadona bagi wisatawan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Jawa Barat (Jabar), juga melakukan antisipasi terhadap potensi bencana, yang juga mengintai kota yang dijuluki Kota Kembang ini.

Saat libur Natal dan tahun baru (Nataru), sejumlah jalur menuju kawasan pariwisata pun kini, dipenuhi kendaraan dari luar daerah, yang mengakibatkan jalan-jalan begitu padat.

"Pemkot sudah menyiapkan sejumlah rencana jika banjir tiba-tiba melanda. Beberapa antisipasi telah disiapkan, mulai dari pembersihan sungai, hingga pengoptimalan rumah pompa, sebagai solusi resapan saat banjir melanda dan ini dilakukan sejak Oktober lalu," kata Penjabat Wali Kota Bandung Bambang Tirtoyuliono di Bandung Rabu (27/12).

Baca juga : Basarnas Siaga Penuh Bencana Hidrometeorologi di Masa Nataru

Bambang menjelaskan, pihaknya mengantisipasi banjir, dengan melakukan pembersihan sungai dari sampah-sampah. Kota Bandung ini, topografinya cekungan, jadi sejak awal mesti pastikan jalur air di sungai tidak terhambat.

Kemudian, rumah pompa juga sudah ditambah di 3 titik, yang kerap mengalami banjir jika hujan deras melanda. Seperti wilayah Pasirkoja, Leuwipanjang hingga Cibaduyut, yang progres pembangunannya ditarget selesai sebelum Tahun Baru 2024.

"Rumah pompa dibangun, karena agak sedikit sulit untuk kita tangani kalau memperbaiki secara konvensional saluran-saluran, untuk pembuangan air genangan. Sekarang sedang dibangun dan manakala ada genangan air saat musim hujan, pompa itu otomatis bisa menyedot untuk membuang segera genangan tersebut," jelasnya.

Baca juga : Tasikmalaya Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi hingga 31 Mei 2024

Selanjutnya, Bambang yang juga menjabat sebagai Kadis Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jabar ini mengungkap, bahwa banjir di wilayah Gedebage sekarang sudah bisa dikurangi. Saat ini, di kawasan tersebut sudah dibangun gorong-gorong saluran air di bawah Jalan Soekarno Hatta, untuk bisa meminimalisir jika genangan datang seusai hujan besar.

"Mudah-mudahan bulan ini selesai. Tahun 2024, kita mencoba membangun kolam retensi baru di sebelah Pasar Gedebage. Tinggal dilakukan pengkajian, titiknya udah ketemu dan itu volume penampungannya lumayan besar," sambungnya.

Bambang pun mencatat, pada tahun 2020, ada 21 titik banjir yang teridentifikasi di Kota Bandung dengan ketinggian lebih dari 30 sentimeter, dengan durasi 120 menit. Namun pada tahun ini, titik banjir sudah berkurang dan hanya tersisa 12 titik kembali. 

Baca juga : KAI Commuter Layani 2,8 Juta lebih Orang Selama Libur Natal

Sedangkan yang krusial itu, ada di 5 titik dengan ketinggian lebih dari 30 cm dan lebih dari 120 menit hilangnya. Sejumlah upaya penanganan banjir yang dilakukan Pemkot Bandung pun, sudah mulai menunjukan progres di lapangan. Salah satunya, banjir di wilayah Bandung Timur kini bisa dikurangi luasan area banjir tersebut.

"Di Bandung Timur, setelah selesai kolam retensi, misalnya Bandung Inten Indah, Gedebage, cakupan area banjir sekarang sudah berkurang luasannya, dan volumenya juga berkurang. Melihat dari kondisi lapangan, dengan upaya yang massif menambah beberapa treatment itu, saya yakin tahun depan kita bisa atasi banjir di wilayah Kota Bandung ini," sambungnya. 
(Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat