visitaaponce.com

Telur Retak di Kabupaten Kuningan Jadi Rebutan Pembeli

Telur Retak di Kabupaten Kuningan Jadi Rebutan Pembeli
Seorang penjual telur tengah menata dagangannya(MI/PALCE AMALO)

HARGA telur di Kabupaten Kuningan kembali mengalami kenaikan. Telur retak dan pecah pun banyak diburu pembeli.

"Harga telur retak lumayan miring. Hanya dijual Rp24 ribu per
kilogram," tutur Oman, penjual telur di Pasar Cilimus, Kabupaten Kuningan, Minggu (3/3).

Oman yang juga memiliki peternakan menjelaskan saat mengambil telur di kandang, ia akan memisahkan telur yang kondisinya baik dan telur yang kondisinya sudah retak. Dalam sehari ada saja telur yang retak atau pecah. Telur-telur itu kemudian dipisahkan namun masih laku dijual ke konsumen dengan harga miring.

Baca juga : Harga Telur di Kabupaten Kuningan Merangkak Naik

Sementara untuk telur yang kondisinya layak jual kini dihargai Rp33
ribu per kilogram dari sebelumnya Rp32 ribu per kilogram. "Kalau saya
jual ke pedagang di pasar Rp31 ribu per kilogram," tutur Oman.

Tingginya harga telur saat ini, tambah dia, dikarenakan harga pakan yang juga tinggi. Dari sebelumnya Rp6.200 per kilogram menjadi Rp7.800.

Selain itu faktor cuaca pun mempengaruhi kondisi ayam. "Banyak ayam yang tidak bertelur, sehingga penurunan produksi pun terjadi," tambahnya.

Baca juga : Harga Telur Ayam dan Cabai Terus Naik

Saat ini, lanjut Oman, dari sekitar seribu ayam petelur di kandangnya,
hanya menghasilkan 6 peti telur dalam sehari. Untuk satu peti berisi
sekitar 600 butir telur.

Jumlah ini mengalami penurunan karena biasanya bisa mendapatkan lebih dari 6 peti.

Saat ditanyakan kemungkinan harga telur kembali naik semakin mendekati bulan puasa, Oman mengaku belum bisa memastikan. Namun ia berharap harga telur bisa kembali normal.

"Kalau kemahalan, gak laku, telur jadi busuk," tandasnya.

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat