visitaaponce.com

Menteri Pertanian Dukung Program Pompanisasi di Subang

Menteri Pertanian Dukung Program Pompanisasi di Subang
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman melihat sistem pompanisasi yang diterapkan di lahan persawahan di Subang(MI/REZA SUNARYA)

KEMENTERIAN Pertanian terus melakukan pendampingan terhadap petani dalam rangka peningkatan produksi padi, khususnya di wilayah Kabupaten Subang. Salah satu upaya dalam peningkatan produksi padi tersebut ialah dengan penerapan sistem pompanisasi dan kemudahan petani dalam mendapatkan pupuk serta BBM.

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman meninjau meninjau program
Pompanisasi dan sistem Olah Tanah di Desa Sumurbarang, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Kamis (4/4).

Dia menyatakan pemerintah terus berupaya memaksimalkan produksi pangan di Indonesia, khususnya padi. Pemerintah menargetkan agar Indonesia mampu memenuhi berasnya sendiri.

Baca juga : Petani Subang Bisa Bertahan Hadapi El Nino 

Menurut Mentan, sistem pompanisasi yang dilakukan di Kabupaten Subang adalah yang paling benar dan baik. Diharapkan seluruh areal sawah di Indonesia bisa mencontoh apa yang dilakukan di Kabupaten Subang.

"Ada potensi 343 ribu hektare kalau digarap dengan baik, bisa meningkatkan produksi 2,5 juta ton senilai Rp25 triliun. Pertumbuhan ekonomi ini adalah solusi permanen untuk El-Nino, sehingga kementrian pertanian akan menyiapkan berapa pun pompa yang diminta untuk provinsi di Jawa Barat," tambahnya.

Pihaknya memberi kesempatan seluas luasnya, kepada gubernur dan seluruh
bupati se Jawa Barat. Dua bulan ini berapa saja pompa yang dibutuhkan akan dipenuhi, karena ada potensi 343.000 hektare.

"Kalau ini bisa kita garap dengan baik, kita bisa meningkatkan produksi 2,5 juta ton, dan nilainya Rp25 triliun. Ini bisa menjadi peningkatan pendapatan," kata Mentan Amran seusai meninjau area sawah di Desa Sumurbarang, Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang.

Menyinggung soal keluhan petani terkait pupuk dan bahan bakar minyak, Mentan menegaskan hal itu tidak akan terjadi lagi. Kpihaknya telah
meminta tambahan 100%. Dari dulunya hanya 4,7 juta ton kini
menjadi 9,5 juta ton. Petani yang ingin mendapatkan pupuk di kios tinggal menunjukan KTP.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat