visitaaponce.com

Petani Subang Bisa Bertahan Hadapi El Nino

Petani Subang Bisa Bertahan Hadapi El Nino 
Presiden Joko Widodo hadir dalam panen raya tersebut bersama Plt Mentan dan jajarannya Di Desa Ciasem Girang, Ciasem, Subang, Jabar.(Ist/Kementan)

KEMENTERIAN Pertanian (Kementan) terus menggenjot produksi pertanian, kendati dihadapkan tantangan El Nino alias kekeringan. Lewat sejumlah program dan terobosan, upaya Kementan mulai membuahkan hasil. 

Di Desa Ciasem Girang, Kecamatan Ciasem, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar), para petani d isana berhasil 'survive' di tengah El Nino. Hasil rata-rata ubinan mereka rata-rata 8,5 sampai 9 ton per hektare GKP (Gabah Kering Panen). 

Presiden Joko Widodo hadir dalam panen raya tersebut bersama Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian Arief Prasetyo Adi dan jajarannya.

Baca juga: Kendati El Nino, Produktivitas Demplot CSA Purbalingga Justru Naik 26%

Menurut Jokowi, satu tahun di semester pertama, capaian panen tinggi. Kemudian di semester dua, 1 hektare bisa panen sampai 9 ton. " Kita berharap dari panen tersebut bisa menambah stok cadangan kita," kata Jokowi. 

Presiden Jokowi mengakui, saat ini stok yang ada di Bulog 1,7 juta ton masih harus ditambah lagi sampai akhir tahun, kira-kira 1,5 juta ton. 

"Kenapa cadangan itu ditambah, karena El Nino berpengaruh ada produksi dan hasil panen yang ada," ujarnya. 

"Sekali lagi karena El Nino produksi itu menurun dan berkurang.Tapi gak ada masalah karena cadangan di Bulog masih ada 1,7 juta ton," kata Jokowi. 

Baca juga: Jokowi Tunjuk Kepala Badan Pangan Nasional Jadi Plt Mentan

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi mengatakan, panen padi 500 hektare di Subang varietas inpari hasil 8,5 hingga 9 ton per hektare dan harga gabah di petani 7.200 jadi ini berkah buat petani. Untuk produktivitasnya bisa mencapai 9,0 ton perhektare.

"Semoga di ujungnya nanti juga harga beras tidak naik. Ini menunjukan, di tengah El Nino hamparan sawah tetap bisa panen. Saya minta setelah panen, olah tanah lagi selagi airnya masih basah untuk kejar tanam. Yang selama ini setahun bisa dua kali, ditingkatkan index tanamnya 3 kali," jelas Suwandi. 

Baca juga: Kendati El Nino Melanda, Agripreneur Muda Masih Tetap Berjaya

Poktan Mukti Tani IV mempunyai luas hamparan nya 760 hektare menggunakan varietas Inpari dengan indek pertanaman dua kali dalam setahun.

Untuk provitasnya mencapai 8,4 ton/hektare. Sementara untuk biaya produksi Rp 12 jt per hektare. Harga gabah posisi sekarang Rp 7200/kg, untuk harga beras Rp 13.500/kg

Kementan mencatat selama El Nino di Subang, diketahui daerah yang terkena kekeringan mencapai 2.082  per hektare, kemudian untuk puso kekeringan menyentuh 390 hektare. Terkait hal ini pemerintah memberikan benih gratis kepada para petani. (RO/S-4)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat