Di Tengah Tantangan, Aset Bank bjb Tembus Rp202,5 Triliun
![Di Tengah Tantangan, Aset Bank bjb Tembus Rp202,5 Triliun](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/04/83ff9c9d92d5c5aa51408eaccac18fcc.jpg)
BERBAGAI dinamika perkembangan perekonomian terjadi, termasuk perkembangan geopolitik. Dinamika itu berdampak pada inflasi dan suku bunga.
Menyikapi kondisi tersebut Bank bjb bertekad tetap mendorong pertumbuhan bisnis. Direktur Utama Bank bjb Yuddy Renaldi menyatakan akan mengambil langkah hati-hati dan cenderung konservatif guna merespons berbagai situasi terkini, sambil melihat perkembangan geopolitik dan suku bunga terhadap bisnis perbankan.
Langkah itu ternyata membuahkan hasil baik. Dari sisi kinerja bisnis, di tengah tantangan yang ada, Bank bjb tetap mencatatkan keuntungan.
Baca juga : Bank bjb Capai Struktur Permodalan yang Makin Solid dan Kuat
Hingga triwulan I 2024, bank yang berpusat di Kota Bandung itu berhasil meraup laba (sebelum pajak) hingga Rp453 miliar atau tumbuh 1,6% year on year (yoy). Sementara laba sebelum pencadangan tumbuh 11% yoy sebagai bentuk antisipasi bank terhadap prospek risiko di masa depan dengan memperhatikan perkembangan perekonomian yang ada.
Bank bjb juga bersyukur karena aset terus meningkat didukung dengan strategi Kelompok Usaha Bank (KUB). Ini mendongkrak pertumbuhan grup usaha Bank bjb, sehingga total aset menembus angka psikologis Rp200 triliun.
“Tahun 2024 penuh tantangan, dengan pertumbuhan aset 15,2% menjadi Rp202,5 triliun. Bank perlu lebih konservatif dalam ekspansi bisnis," tegas Yuddy Renaldi, dalam Earnings Call Triwulan I 2024, di Gedung bank bjb T-Tower, Jakarta, Selasa (30/4).
Baca juga : Bank BJB Bukukan Laba Rp2,8 Triliun pada 2022
Di tengah tantangan ekonomi dan suku bunga, ekspansi akan dilakukan secara selektif. Pihaknya tetap memperhatikan perkembangan kondisi perekonomian yang ada sekaligus menjaga margin yang sehat.
"Kami juga terus berusaha untuk meningkatkan kucuran kredit di berbagai segmen bisnis yang potensial, sehingga diharapkan akan semakin mampu meningkatkan kinerja," tambah Yuddy.
Hingga akhir Maret 2024, kinerja Bank bjb dari sisi kredit dan pembiayaan, bertumbuh sebesar 12% yoy atau sebesarRp130,5 triliun. Bank bjb juga berhasil menjaga Non Performing Loan (NPL) di level 1,46% dengan coverage ratio pada level 105,7%.
Baca juga : Kinerja Bisnis Solid, Laba bank bjb Tumbuh 11% di Tahun 2022
Sementara dana pihak ketiga (DPK) Bank bjb tercatat Rp154,1 triliun, tumbuh 18,7% yoy.
Yuddy menambahkan pihaknya bersyukur, berkat strategi bisnis yang tepat, pendekatan yang prudent di berbagai segmen bisnis, juga kemampuan menjaga efisiensi dalam pengelolaan aset dan liabilitas, hingga triwulan I Bank bjb tetap mampu tumbuh secara positif.
"Hingga akhir tahun nanti Bank bjb akan terus berupaya untuk meningkatkan kinerja bisnis, dengan berbagai dukungan produk unggulan dan juga penguasahaan pasar yang semakin baik," tegasnya.
Baca juga : Laba Bank BJB Melejit 23,3% Mencapai Rp2,2 Triliun pada Triwulan III 2022
Pada triwulan II nanti, Bank bjb tetap mendorong pertumbuhan kredit yang berkualitas dan didukung berbagai kebijakan pemerintah pusat maupun daerah, terutama dalam hal upaya peningkatan pertumbuhan ekonomi.
Transformasi digital
Kinerja Bank bjb, lanjut Yuddy, juga ditopang oleh transformasi digital yang dijalankan perseroan. Pengguna mobile Apps DIGI by bank bjb sudah tembus 1,94 juta orang.
Sementara QRIS mencapai 1,08 juta merchant. Total Agen Laku Pandai (bjb BiSA) Bank bjb pun sudah mencapai 19,5 ribu agen.
Meski demikian, faktor kenaikan suku bunga, akan menjadi salah satu tantangan bagi sektor perbankan. Karena itu, Bank bjb akan terus mengoptimalkan berbagai potensi bisnis lain. Termasuk di antaranya terus meningkatkan pendapatan lainnya melalui produk layanan berbasis fee based income, ekosistem digital, produk layanan berbasis teknologi dan wealth management.
Ditegaskan Yuddy, di tengah tantangan ekonomi dan kenaikan suku bunga, suku bunga kredit yang diberikan akan terus mengikuti perkembangan kondisi pasar yang ada. Pihaknya melakukan repricing untuk menjaga margin yang sehat.
Namun demikian implementasinya dilakukan secara bertahap dengan mempertimbangkan kemampuan bayar debitur. Selain itu juga untuk menjaga kualitas kredit tidak menjadi NPL atau kredit macet.
Pada sisa periode 2024, Bank bjb akan berupaya untuk terus memperkuat ekspansi pada segmen korporasi dan komersial. Mereka akan melakukannya secara selektif dengan melihat suku bunga yang diberikan untuk menjaga kualitas dan yield kredit pada level yang sehat untuk mengimbangi tekanan biaya dana.
Diakhir paparan, Yuddy mengatakan bahwa kinerja Bank bjb hingga akhir tahun akan semakin baik untuk kredit. Porsi kredit dengan yield yang lebih tinggi akan diutamakan untuk mengimbangi tekanan biaya dana.
Dukungan seluruh pemegang saham, khususnya Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai pemegang saham terbesar, lanjutnya, mendukung catatan kinerja Bank bjb sepanjang triwulan I 2024.
Yuddy menegaskan kinerja Bank bjb akan terjaga positif karena manajemen telah menyiapkan berbagai strategi bisnis yang sesuai dengan kondisi pasar dan kebutuhan masyarakat.
Perkuat KUB
Ditegaskan Yuddy, Bank bjb juga melakukan pengembangan usaha secara grup melalui skema kelompok usaha bank (KUB). Bergabungnya Bank Bengkulu menandai langkah penting.
Bank bjb menjadi BPD pertama di Indonesia yang berhasil menyelesaikan proses KUB, menjadi benchmark bagi proses KUB seluruh BPD. Saat ini, grup usaha KUB Bank bjb menjadi yang terkuat, mencatatkan aset mencapai Rp202,5 triliun.
Menurut Yuddy, sinergi sesama BPD juga lebih mudah untuk diimplementasikan tanpa menghilangkan ciri khas kedaerahan masing-masing BPD. Pelaksanaan KUB dengan sesama BPD di Indonesia merupakan upaya memperkuat eksistensi BPD dalam mendorong pertumbuhan ekonomi bangsa.
Selain itu, Bank bjb juga dapat memberikan nilai tambah bagi BPD yang bergabung di KUB. Selain sebagai BPD dengan ukuran terbesar, Bank bjb juga merupakan satu-satunya BPD berpengalaman dan mengantongi izin Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Bank bjb juga merupakan satu-satunya BPD dengan peringkat Double A dari Pefindo, sehingga dapat memberikan nilai positif terhadap KUB-nya.
Bank bjb sendiri sebagai BPD terbesar dan salah satu bank sistemik di Indonesia, telah ditunjuk OJK menjadi salah satu anchor bank untuk menjadi Induk KUB bagi BPD. Dengan kesamaan ekosistem, Bank bjb memiliki pengalaman dan pemahaman yang mendalam saat bertransformasi dari bisnis model BPD yang konvensional menjadi lebih advanced sesuai perkembangan terkini.
Pengetahuan tersebut dapat dibagikan kepada seluruh anggota KUB melalui sinergi dan kolaborasi, sehingga dapat meningkatkan daya saing untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi daerah. Terutama pada pemberdayaan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), serta pembiayaan proyek-proyek pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan.
Selain itu, inisiatif KUB ini juga merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memperkuat posisi BPD secara grup perbankan dalam industri perbankan nasional.
Menurut Yuddy, kolaborasi adalah hal paling penting yang harus dilakukan BPD dalam melakukan inovasi dan transformasi, agar bisa bersaing di industri perbankan.
"Bank bjb yang sarat pengalaman serta menjadi pionir berbagai aksi korporasi BPD, dapat berbagi pengalaman tersebut kepada sesama BPD untuk tumbuh kembang dan besar bersama," tandasnya.
Terkini Lainnya
Raffi Ahmad Dukung Dadang Supriatna Pimpin Kabupaten Bandung Lagi
Polres Cianjur Ungkap Beberapa Kasus Praktik Judi Online
Majalengka Miliki Varietas Lokal Pisang Apuy dan Bawang Putih Nunuk
Polres Garut Tangkap Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi
Ratusan Pemuda Ikuti Program Pahlawan Ekonomi Nusantara dari Kementerian Sosial
HUT ke-40, Ganesha Operation Berikan 40 Beasiswa Bimbel
Anggota Pandawara Dapatkan Vaksinasi Gratis Influenza dari Bio Farma
Tim Kuasa Hukum Nyatakan Sosok Pegi Yang Ditangkap Berbeda
Polisi Tangkap Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Korban di Garut
Viral mayat tanpa Identitas termutilasi di Kampung Bantar Limus, Garut
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Terus Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara
Sekda Kota Tasikmalaya Mundur, Fokus Ikut Pilkada 2024
PAN Kabupaten Bandung Bergabung dalam Koalisi Dukung Petahana Dadang Supriatna
Pendangkalan, Sungai Cinangsi di Kecamatan Cikalongkulon Rawan Meluap
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
NasDem Bakal Lakukan Safari Politik ke Wilayah Jabar Kenalkan Ilham Habibie
Petahana Bupati Ciamis Didukung 7 Partai
Fresh & Fun, Liburan Sekolah di Bandung bersama GH Universal Hotel
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
Jawa Barat Targetkan Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 100 Juta
Budayawan Dukung Realisasi Wisata Kota Tua Jamblang di Cirebon
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap