Ini Cara Pupuk Kujang Kurangi Emisi Karbon
![Ini Cara Pupuk Kujang Kurangi Emisi Karbon](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/e852837721dcc675611de8874b8cd15b.jpg)
PUPUK Kujang terus berupaya menurunkan emisi karbon. Emisi yang terbuang ke udara ditangkap dan dimanfaatkan menjadi produk yang bernilai. VP Pengembangan Pupuk Kujang, Iswahyudi Mertosono, menjelaskan Pupuk Kujang menghasilkan emisi karbon dalam proses produksinya.
"Sebagai perusahaan yang turut fokus kepada kelestarian lingkungan, Pupuk Kujang terus berupaya menurunkan emisi karbon," tutur Iswahyudi, Selasa (28/5).
Bahkan tidak hanya menurunkan emisi karbon, strategi pengembangan juga dilakukan Pupuk Kujang sehingga berdampak baik pada bisnis perusahaan dan menghasilkan keuntungan.
Baca juga : Schneider Targetkan Netralitas Karbon di Pabrik Cikarang pada 2025
Adapun langkah untuk mengurangi emisi karbon yaitu membuat pabrik yaitu pabrik CO2 cair, dan pabrik dry ice. Kedua pabrik itu berdiri di area produksi Pupuk Kujang di Kawasan Industri Kujang Cikampek.
Pabrik CO2 cair dibangun pada tahun 2019 dan beroperasi secara komersil pada 2020. Melalui pabrik itu, karbon dioksida ditangkap dan diolah menjadi produk cair atau dikenal sebagai CO2 cair. Setiap hari, pabrik itu mengolah karbon dioksida menjadi produk. Dalam setahun, pabrik itu bisa menghasilkan 50 ribu ton karbon dioksida cair dengan kemurnian mencapai 99,9 persen.
"Melalui pabrik itu kita bisa mencegah 50 ribu ton karbon dioksida cair terbuang ke udara dalam setahun. Sementara ini, pabrik karbon dioksida cair Pupuk Kujang menjadi pabrik penghasil CO2 cair terbesar di Indonesia," kata Iswahyudi.
Baca juga : Lakukan Ini untuk Kurangi Jejak Karbon dalam Keseharian
Iswahyudi menuturkan, pabrik CO2 cair Pupuk Kujang bisa melayani permintaan dari berbagai industri di Indonesia. Para pembelinya adalah industri pengolahan makanan, farmasi dan sejumlah industri kimia.
"Dengan kapasitas produksi saat ini, Pupuk Kujang bisa melayani permintaan CO2 cair dari berbagai industri di Indonesia. Keuntungan per tahunnya bisa mencapai sekitar Rp40 miliar," Iswahyudi menambahkan.
Sedangkan untuk pabrik dry ice, Pupuk Kujang bisa mencegah 3 ribu ton karbon dioksida terbuang ke udara. "Untuk membuat dry ice, kita gunakan CO2 cair sebagai bahan baku," kata Iswahyudi.
Baca juga : Pemerintah Jalin Kerja Sama Dekarbonisasi untuk Ciptakan Kota Rendah Emisi di Indonesia
Dry ice atau es kering merupakan karbon dioksida yang dipadatkan. Komoditas itu memiliki banyak fungsi dan sering dimanfaatkan di bidang industri makanan, rumah sakit dan klinik, industri pembersihan tertentu hingga instalasi seni panggung dan pertunjukan. Jika digabungkan, pabrik CO2 dan dry ice Pupuk Kujang bisa mencegah 53 ribu ton karbon terbuang ke udara," tutur Iswahyudi.
Selain mengurangi emisi karbon dengan cara mengubahnya menjadi produk bermanfaat, Pupuk Kujang juga mengurangi emisi karbon dengan cara penggunaan sumber energi terbarukan secara bertahap. Misalnya menggunakan listrik ramah lingkungan dari PLN melalui pembelian Renewable Energy Certificate (REC), menggunakan PLTS atap sebagai sumber listrik kantor, dan secara bertahap menggunakan motor listrik sebagai kendaraan operasional.
"Jika ditotalkan kita bisa mereduksi sekira 70 ribu ton lebih karbon dalam setahun," kata Iswahyudi. (Z-6)
Terkini Lainnya
Tim Kuasa Hukum Nyatakan Sosok Pegi Yang Ditangkap Berbeda
Polisi Tangkap Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Korban di Garut
Viral mayat tanpa Identitas termutilasi di Kampung Bantar Limus, Garut
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Terus Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara
Sekda Kota Tasikmalaya Mundur, Fokus Ikut Pilkada 2024
PAN Kabupaten Bandung Bergabung dalam Koalisi Dukung Petahana Dadang Supriatna
Pendangkalan, Sungai Cinangsi di Kecamatan Cikalongkulon Rawan Meluap
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
NasDem Bakal Lakukan Safari Politik ke Wilayah Jabar Kenalkan Ilham Habibie
Petahana Bupati Ciamis Didukung 7 Partai
Kosgoro dan Soksi Dukung Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jawa Barat
Abdy Yuhana Serukan Keadilan untuk Bung Karno, yang sudah Berjasa bagi Bangsa
PLN Cikarang Salurkan Beasiswa untuk Warga Tambun
Harris Pop! Festival Citylink Gelar Aktivitas Seru Stay Fit Active In Bandung
Pemkab Cianjur Tuntaskan Penyerahan SK Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa
Pemkot Bandung Siapkan Sanksi Tegas bagi ASN Terlibat Judi Online
Tasikmalaya Kembangkan Peternakan Domba dan Kambing
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
Pariwisata Kota Sukabumi Harus Naik Kelas
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
Jawa Barat Targetkan Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 100 Juta
Budayawan Dukung Realisasi Wisata Kota Tua Jamblang di Cirebon
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap