visitaaponce.com

Tujuh Sapi di Sragen Dilaporkan Mati Mendadak

Tujuh Sapi di Sragen Dilaporkan Mati Mendadak
Subkoordinator Keswan Veteriner DKP3 Sragen,drh Ana Margaretha(MI/Widjajadi)

SEDIKITNYA 7 sapi di tiga dusun wilayah Kelurahan Kacangan, Kecamatan Sumberlawang, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah dalam beberapa hari terakhir mati secara mendadak tanpa gejala.  

Selain kasus kematian 7 sapi di Kelurahan Kacangan, di wilayah Bengawan Solo Utara tepatnya di Desa Tanggan, Kecamatan Gesi terjadi ratusan kambing yang mati secara beruntun dalam dua pekan terakhir,

Dugaan sementara, hewan ternak itu mengalami dehidrasi akibat fenomena El Nino di musim kemarau ini.

Baca juga : Mentan Amran Pacu Produktivitas Semen Beku untuk Tingkatkan Populasi Ternak

Baik peternak sapi di Kacangan maupun peternak kambing di kawasan Gesi, mengaku sangat gelisah dengan bencana kematian yang belum jelas sebabnya tersebut. Apalagi jauh sebelumnya, muncul wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). Bahkan di Gunung Kidul muncul kasus anthraks yang mengakibatkan tiga nyawa peternak melayang.  

"Ya memang mengejutkan, dan cukup menggelisahkan peternak, mengingat kematian sapi milik saya dan sejumlah tetangga tanpa didahului gejala sakit. Bahkan sapi milik saya mati dengan meninggalkab sisa makanan di mulut" ungkap Wagimin, 56, peternak warga Dusun Toro Kidul, Kelurahan Kacangan.

Tiga peternak di Kacangan ini menyerahkan sepenuhnya kasus kematian hewan miliknya kepada Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan ( DKP3) Sragen, dan meminta pengobatan massal.  

Baca juga : NTT Tutup Pintu Bagi Ternak Dari Luar Daerah

“Ya memang harus diobati, kami takut ada apa apa nantinya. Saya akui, sapi mati milik saya, sudah saya potong dan dibeli pedagang dengan harga Rp2 juta," imbuh Wagimin tentang sapi miliknya yang mati pada sepekan silam.

Subkoordinator Kesehatan Hewan Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan (DKP3) Sragen, Ana Margaretha menyatakan, pihaknya sudah melakukan langkah efektif dan strategis, seperti mengambil sampel tanah dan juga pengobatan ternak di tiga dusun yang kedapatan terdapat kejadian sapi mati mendadak.

Ia mengungkaoan, sejauh ini belum diketahui penyebab matinya 7 hewan ternak sapi, karena pemeriksaan laboratorium belum selesai. 

Baca juga : Pemkab OKU Setop Sementara Pasokan Sapi dari Daerah Terpapar PMK

"Sambil menunggu hasil klarifikasi sampel di laboratorium, kita melakukan pengobatan massal di lingkungan tiga dusun yang kedapatan sapinya mati," terang Ana.

Selain melakukan pengobatan juga menggelar sosialisasi KIE (komunikasi informasi dan edukasi) kepada masyarakat di sejumlah kecamatan, agar kematian hewan ternak di Kacangan tidak memunculkab kepanikan yang meluas.

Sementara itu Kepala Desa Kacangan, Ladiyo, mengungkapkan kasus kematian sapi mendadak itu terjadi di wilayah Dukuh Toro Kidul, Lemah Bedah dan Kebonsari.

Baca juga : Warga Magetan Tangkap Ular Piton Usai Mangsa Tiga Angsa

“Empat ekor sapi yang mati di Toro Kidul, dan di Dukuh Lemahbedah ada dua ekor, sementara di Dukuh Kebonsari ada satu ekor. Sapi-sapi mati begitu saja tanpa ada gejala sebelumnya," tutur dia yang mengaku sudah melaporkan ke Pemkab Sragen melalui DPK3 Sragen.

Kambing Mati di TPA

Pada saat sama Kades Tanggan, Mulyanto mengatakan, dua pekan terakhir ini ada ratusan ternak kambing milik warganya di dukuh Jatisari dan Ngeren juga mati mendadak kemungkinan karena lemas dan mengalami dehidrasi oleh kondisi panas di kawasan TPA.

Baca juga : Ratusan Kerbau di Jambi Mendadak Mati, Diduga Terserang Penyakit Ngorok

"Ya banyak ternak kambing milik warga saya yang biasanya digembalakan ke TPA Gesi juga mati. Kemungkinan terdampak El Nino di musim kemarau ini. Laporan yang saya terima,  ratusan kambing itu mati karena kena panas menyengat dan mengalami dihidrasi, dan bukan karena keracunan makanan di TPA," tutur dia kepada wartawan.

Ternak tenak kambing yang mati itu semua sudah langsung dikubur, tidak ada yang dikonsumsi maupun dijual.

"Dari DKP3 Sragen sudah menangani kasus kematian ternak milik sekitar 70 peternak dua Dukuh di Desa Tanggan," ujar dia.

Baca juga : KPK Mulai Selidiki Kasus Dugaan Penyelewengan Pengadaan Sapi di Kementan

Kabid Keswan DKP3 Sragen, Toto Sukarno menjelaskan, pihaknya menerima pelaporan matinya belasan hewan ternak kambing yang didiga mengalami dehidrasi atau kekurangan air.

"Laporan yang masuk ada belasan (bukan ratusan)," ujar Toto.

DKP3 Sragen ditegaskan telah melakukan langkah pengamanan dan penanggulangan, agar kematian kambing yang belum jelas penyebabnya, tidak meluas.

"Ya karena di wilayah kabupaten lain sempat muncul kasus sapi mati karena anthraks, dan di Sragen juga pernah muncul kasus penyakit ternak menular seperti PMK, jadi harus ditangani secara serius. Ada pengobatan dan sosialisasi. Dan tentang penyebabnya, kita menunggu hasil pemeriksaan di laboratorium," pungkas Toto. (Z-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat