Mengalap Berkah dari Handuk Bekas Lap Patung Dewa Dewi di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto
![Mengalap Berkah dari Handuk Bekas Lap Patung Dewa Dewi di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/e336b0833ea31c846d099b763e1ef019.jpg)
PADA Selasa (6/2) pagi, Candra, 60, warga Purwokerto, Jawa Tengah dengan senang menerima handuk berwarna putih tipis dari Pengurus Klenteng Hok Tek Bio, Purwokerto. Dengan sigap, ia langsung menuju meja besar di hal utama Klenteng di bagian depan, tempat sejumlah rupang atau obyek pemujaan diletakan dalam kondisi sudah dilepaskan pakaiannya.
Ia pun langsung membersihkan rupang-rupang itu dengan handuk di tangannya, dimulai dari Patung Dewi Kwan Im, kemudian patung lainnya secara berurutan.
Usai mengelap patung para dewa, Candra melanjutkannya dengan membersihkan peralatan sembahyang lainnya, masih menggunakan kain handuk yang sama.
Baca juga : Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto Siapkan 400 Lilin untuk Imlek 2575
Usai bersih-bersih, handuk yang sudah terkena noda debu itu dilipat dengan rapi lalu dimasukan kantong celananya untuk ia bawa pulang ke rumah dan disimpan dengan baik.
Salah satu misi pentingnya hari itu selesai sebagian. Ia melanjutkannya dengan menyapu lantai klenteng. Itu merupakan bagian dari kegiatan menyambut Perayaan Tahun Baru Imlek 2575 yang bakal jatuh pada 10 Februari mendatang.
Menyimpan kain handuk tipis bekas mengelap rupang di klenteng merupakan sesi yang amat ia tunggu dari momentum menyambut Perayaan Imlek.
Baca juga : Penganut Konghucu Sampaikan Keinginan ke Kaisar Langit dengan Bakar Kertas
Tidak hanya Candra dan para penganut agama Konghuchu yang mengharapkan momen itu. Masyarakat dari luar, yang merupakan penganut agama lain pun kerap datang ke klenteng untuk ikut membersihkan rupang, lalu mengantongi, menyimpan kain handuk bekas lap tersebut. Tradisi menyimpan kain handuk bekas rupang diyakini akan mendatangkan berkah dan mengundang rezeki bagi yang melakukannya.
"Saya juga melakukannya, menyimpan kain handuk yang telah digunakan untuk mengelap, membersihkan rupang. Percaya atau tidak, nyatanya rejeki yang saya dapatkan sangat banyak, diantaranya berupa uang dan kesehatan," ungkap Candra.
Uun, penganut Konghucu lainnya, menyampaikan hal senada. Hingga kini masyarakat juga masih kerap datang ke klenteng untuk ikut membersihkan patung, kemudian membawa kain lapnya pulang untuk disimpan. Kendati hal itu mendatangkan berkah bagi merekan, namun menurut Uun, hendaknya mereka yang datang jangan hanya asal mendapatkan kain handuk, lalu hanya mengelap sangat sedikit bagian patung, kemudian langsung pergi membawa kain handuk bekas lap. Hal itu terkesan tidak tulus ikut serta membersihkan patung karena hanya mengharap handuk bekas lapnya saja.
Baca juga : Penganut Konghucu Purwokerto Melepas Dewa Dapur Terbang ke Langit
"Sampai sekarang masih ada juga yang seperti itu, hanya datang, mengelap sedikit, lalu membawa pulang handuk bekas lap patung dewa dewi," ujar Uun.
Ketua Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto, Suryana, menyebut pihaknya menyediakan berapapun banyaknya kain handuk untuk keperluan mengelap patung para dewa menjelang Imlek 2575. Semua handuk itu merupakan sumbangan dari para donatur yang kebanyakan juga merupakan Penganut Agama Konghucu. Hanya saja, pihak klenteng biasanya menyisakan satu kain handuk yang sudah dipakai untuk mengelap rupang guna diserahkan kembali pada masing-masing donatur.
"Tiap satu kain handuk bekas lap patung dewa-dewi yang kami sisihkan untuk masing-masing donatur juga nantinya akan mereka simpan karena dipercaya akan mendatangkan berkah bagi kehidupan mereka. Sejauh ini, dari dua hari kegiatan membersihkan patung, kami sudah mengeluarkan sekitar 50 lembar kain handuk," ujar Suryana.
Baca juga : Konflik Internal Klenteng Kwan Sing Bio Tuban Berakhir Damai
Kendati demikian, Suryana mengingatkan para penganut Konghucu dan masyarakat agar tidak keliru memahami berkah yang didapat dari kain handuk bekas lap patung tersebut. Dijelaskannya, yang pasti mendapatkan berkah adalah orang yang menjalankan kebajikan dengan ketulusan hati dan penuh keikhlasan. Adapun mengelap dan membersihkan patung dengan penuh keikhlasan dan didasari hati yang tulus juga termasuk kebajikan.
"Hal itu merupakan inti dari filosofi Hok Tek Ceng Sin. Hok bermakna berkah, Tek artinya kebajikan, Ceng adalah sepenuh, dan Sin berarti hati. Menjalankan kebajikan dengan sepenuh hati dalam dialek hokkian atau hokkien dikenal sebagai Hok Tek Ceng Sin," ujar Suryana.
Adapun berkah yang dimaksudkan, menurut Suryana ada bermacam-macam jenisnya. Antara lain berupa uang, panjang usia, kesehatan, mendapatkan pekerjaan baik dan keselamatan. Minimal mempunyai teman dan tetangga yang baik juga merupakan berkah. Sebab, jika seseorang tidak memiliki kebajikan atau tidak menjalankan kebajikan dalam hidupnya, tentunya akan dijauhi teman dan tetangga.
Baca juga : Masifnya Bagi-Bagi Bansos Picu Kenaikan Harga Telur dan Beras
"Jika kita punya hubungan yang baik dengan sesama, maka akan memperoleh pekerjaan, ujungnya pasti akan dapat uang. Jadi bukan sekedar orang datang, dapat handuk, mengelap Kong Cho atau patung sebentar lantas pergi membawa handuk bekas itu akan langsung dapat berkah, kalau dilakukan tidak dengan tulus, tentu saja bukan termasuk kebajikan, juga tidak akan dapat berkah," katanya.
Berlaku bajik, ditambahkan Suryana, bukan sekedar memberi uang pada orang lain. Maknanya lebih pada memberikan pertolongan pada orang lain karena terdorong dari rasa cinta kasih yang mendalam. Buah dari kebajikan itu pasti akan muncul pada saat kita membutuhkan pertolongan juga. (Z-1)
Baca juga : Diiringi Panggung Musik, Pesta Rakyat Ganjar-Mahfud Digelar di Purwokerto
Terkini Lainnya
Kunker di 2 Perusahaan, Pj Gubernur Jateng Cek Kondisi Ketenagakerjaan dan Perkembangan Usaha
Elite PDIP Nilai Andika Lebih Tepat Maju di Pilgub Jawa Tengah
7 Bulan Terombang-ambing di Laut, 49 Korban TPPO Berhasil Dievakuasi
Satu Tewas akibat SPBU di Pati Terbakar
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
PDIP Pertimbangkan Kaesang Pangarep Maju di Pilkada Jateng
Flyming Lika Pimipin Upacara Inisiasi Tao di Kelenteng Zhen Cheng Gong Jakarta Barat
Festival Kuliner Hadir di Kelenteng Sam Poo Kong
Beli Beras Bayar Seikhlasnya di Sam Poo Kong Semarang
Sahur di Kelenteng, Sinta Nuriyah: Terus Jaga Toleransi Antarumat Beragama
Imlek di Klenteng Hok Tek Bio Purwokerto Bawa Pesan Pemilu Damai
Jelang Imlek, Vihara Tertua di Pulau Jawa, Dharma Sakti, Masih Sepi Pengunjung
Lingkungan Perempuan Pancasila
Perang Melawan Judi Online
Ujaran Kebencian Menggerus Erosi Budaya
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap