5 Fakta Sesar Sumedang Penyebab Gempa di Akhir Tahun 2023
![5 Fakta Sesar Sumedang Penyebab Gempa di Akhir Tahun 2023](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/01/ae2cfe9d661b032bd70dad26803641b7.png)
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024. Sesar ini melintasi kawasan perkotaan Sumedang dari utara ke selatan, sehingga diberi nama Sesar Sumedang.
Berikut ini fakta mengenai Sesar Sumedang, seperti yang dikemukakan oleh Kepala BMKG Dwikorita Karnawati.
Berdasarkan perkembangan analisis sesar pemicu gempabumi M4.8 Sumedang dan hasil survey lapangan, tim BMKG menemukan sejumlah fakta baru dengan data-data sebaran gempa bumi susulan, tatanan tektonik dan analisis mekanisme sumbernya.
Baca juga : Sesar Sumedang Penyebab Rentetan Gempa di Sumedang pada Awal Tahun
Fakta Sesar Sumedang
1. Sesar Sumedang belum terpetakan sebelumnya
Gempa bumi tersebut disebabkan oleh sesar aktif yang melewati Kota Sumedang. BMKG menyampaikan, sesar ini belum terpetakan sebelumnya.
"Awalnya belum terpetakan, untuk selanjutnya sesuai analisis data seismisitas BMKG menyebutnya sebagai Sesar Sumedang. Analisis ini dilakukan dengan memperhatikan lokasi episenter, kedalaman hiposenter dan mekanisme sumbernya," terangnya.
2. Sesar Sumedang sebabkan gempa bumi kerak dangkal
Menurut Dwikorita, BMKG pun menyatakan gempa bumi tersebut merupakan gempabumi kerak dangkal, akibat aktivitas sesar aktif. Dengan mekanisme sumber merupakan kombinasi antara pergerakan mendatar dan naik, berarah cenderung Utara-Selatan. Itu semua dapat terukur sehingga akhirnya bisa teridentifikasi patahan atau sesar apa yang menyebabkan gempa.
Baca juga : Rentetan Gempa Jabar dan Sesar Aktif yang Belum Terpetakan
3. BMKG minta Pemkab Sumedang perbaiki tata ruang
Dengan identifikasi adanya Sesar Sumedang ini, BMKG langsung berkoordinasi dengan Bupati Sumedang untuk segera menyesuaikan rencana tata ruang di wilayahnya dalam memitigasi dampak gempa di kemudian hari.
"Beliau memberi respon sangat positif dan segera menyempurnakan rencana tata ruang (RTR) wilayah di Kabupaten Sumedang serta menyempurnakan aturan standar bangunan tahan gempa," ungkap Dwikorita.
Pihaknya bersama Pemkab Sumedang segera memperkuat edukasi kebencanaan. Fakta yang ada, bukan untuk ditutupi atau dihindari, tetapi justru yang dihindari adalah bencananya atau risikonya.
Baca juga : Gempa Sumedang Akibat Sesar yang Belum Terpetakan
4. Pemkab Sumedang harus evaluasi standar bangunan tahan gempa
Dwikorita menekankan Pemkab Sumedang, perlu melakukan evaluasi RTR Wilayah Kabupaten Sumedang dengan mempertimbangkan Peta Zona Bahaya Gempabumi serta pelamparan sesar aktif, Sesar Sumedang. Kemudian meminta evaluasi dan penerapan Building Code atau aturan standar bangunan tahan gempa berdasarkan Peta Mikrozonasi berbasis Peak Ground Acceleration (PGA).
5. BMKG minta warga diedukasi soal temuan Sesar Sumedang
BMKG juga meminta pemda untuk mengedukasi dan sosialisasi kebencanaan yang berkesinambungan, terkait potensi bencana gempa bumi, maupun bahaya ikutannya, serta potensi bencana hidrometeorologi. Dalam hal itu BMKG siap untuk terus mendukung program edukasi tersebut," urainya.
Seperti diketahui, pada Minggu (31/12), terjadi gempa bumi tektonik di Sumedang. Hasil analisis BMKG menunjukkan bahwa gempabumi yang terjadi memiliki Magnitudo 4,8. Lokasi episenter gempa terletak pada koordinat 6.85° LS dan 107.94° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 2 km Timur Laut dari pusat kota Sumedang dengan kedalaman pusat gempa
(hiposenter) 5 km.
BMKG pun mencatat bahwa sebelum terjadi gempa bumi Magnitudo 4,8 ini telah didahului oleh gempa pendahuluan dengan magnitudo Magnitudo 4,1 kedalaman 7 km pada pukul 14.35 WIB dan Gempa kedua, Magnitudo 3,4 kedalaman 6 km pada pukul 15.38 WIB. (Z-4)
Terkini Lainnya
Fakta Sesar Sumedang
1. Sesar Sumedang belum terpetakan sebelumnya
2. Sesar Sumedang sebabkan gempa bumi kerak dangkal
3. BMKG minta Pemkab Sumedang perbaiki tata ruang
4. Pemkab Sumedang harus evaluasi standar bangunan tahan gempa
5. BMKG minta warga diedukasi soal temuan Sesar Sumedang
Menteri Sosial Serahkan Bantuan Gerobak Jualan di Tasikmalaya
Pelaku Mutilasi di Garut Terancam Hukuman Mati
Pemerintah Desa Lembang Bagikan Sepeda Motor untuk RW
Angka Kemiskinan di Cianjur Terus Turun
KPU Majalengka Tingkatkan Partisipasi Pemilih pada Pilkada 2024
Perwira Siswa Seskoad Lakukan Kuliah Kerja Lapangan di Purwakarta
Pelaku Korupsi di Toba Samosir ditangkap di Ciamis
Pendapatan PT Len Industri Meningkat pada 2023
Raffi Ahmad akan Menggelar Festival UMKM Bandung Barat
KOTA Baru Parahyangan Meluncurkan Hunian Perbukitan Pertama di Bandung Raya
Shopee Gandeng Pos Indonesia dalam Program Garansi Tepat Waktu
26 Tahun Rumah Zakat, Bahagiakan 18,2 Juta Penerima Manfaat
PosIND Libatkan Srikandi Pos Layani Pelanggan di Makkah
Pelaku Mutilasi Garut Diduga ODGJ
Raffi Ahmad Dukung Dadang Supriatna Pimpin Kabupaten Bandung Lagi
Polres Cianjur Ungkap Beberapa Kasus Praktik Judi Online
Majalengka Miliki Varietas Lokal Pisang Apuy dan Bawang Putih Nunuk
Polres Garut Tangkap Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi
Fresh & Fun, Liburan Sekolah di Bandung bersama GH Universal Hotel
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
Kunjungan Wisata ke Jawa Barat Meningkat
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
Jawa Barat Targetkan Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 100 Juta
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap