Warga Lembang Lestarikan Permainan Tradisional Kadaplak
![Warga Lembang Lestarikan Permainan Tradisional Kadaplak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/02/168d56d32be0a1d0c613142a08f28964.jpg)
SUARA teriakan anak-anak bersautan di Taman Bincarung yang berada di
Kampung Pasir Angling, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten
Bandung Barat, memecah kesunyian.
Mereka tidak sedang bermain gim online atau menonton tayangan di media
sosial. Anak-anak itu sedang melakukan permainan tradisional bernama kadaplak.
Kadaplak adalah sebuah permainan mirip mobil-mobilan yang terbuat dari
bahan kayu dan bambu, lintasannya pun menggunakan jalanan tanah yang
menurun. Butuh kelihaian kaki untuk mengendalikan laju roda depan karena kadaplak tidak dipasang kemudi atau setir dan tidak dilengkapi rem.
Baca juga : Pohon Tumbang di Empat Titik Wilayah Lembang, Aktivitas Warga Sempat Terhambat
Ahmad Rifki, 14, siswa SMP 2 Bekasi yang baru pertama kali meluncur di atas mobil-mobilan tanpa mesin yang terbuat dari kayu ini mengaku andrenalinnya seperti terpacu saat melaju dengan kecepatan tinggi di sebuah lintasan tanah dengan kontur miring.
"Deg-degan karena takut menabrak dan terjatuh ke tanah. Tapi seru soalnya ini pengalaman pertama naik kadaplak," kata Ahmad, Selasa (27/2).
Ahmad merupakan satu dari puluhan siswa yang sengaja dikenalkan dengan
kegiatan alam seperti permainan tradisional Kadaplak yang digagas warga
Desa Suntenjaya agar bisa dilestarikan dan diminati masyarakat luas.
Baca juga : Gas Meledak di Lembang, Rumah Hancur, 5 Korban Luka
Tak hanya Ahmad, anak-anak asal Kampung Pasir Angling pun berkesempatan
mencoba bermain mobil Kadaplak. Tanpa memperdulikan pakaian jadi kotor,
mereka juga tampak antusias sebab permainan tersebut jarang ditemui.
Pasalnya, bocah-bocah itu lebih sering bermain gawai.
"Seru sekali, ini pertama kali saya naik kadaplak karena belum pernah
mencoba. Lebih seringnya main hp sama teman-teman," ucap Atif Ramdan, 8, salah seorang anak di kampung tersebut.
Zaman Belanda
Baca juga : 2 Pelajar SMP Terseret Arus di Lembang, Seorang Ditemukan Meninggal
Permainan Kadaplak mulai dibangkitkan kembali sekitar pada 2014 lalu oleh warga Desa Suntenjaya. Kegiatan ini menjadi agenda tahunan
namun sempat dihentikan selama beberapa tahun akibat pandemi.
Jauh sebelum itu, Kadaplak biasa dipakai petani Suntenjaya untuk mengangkut hasil panen daun tembakau pada zaman penjajahan Belanda. Kendaraan ini sangat membantu mengangkut hasil panen karena lokasi kebun tembakau berada di puncak dan lereng bukit.
Pelestari Kadaplak, Gunawan Azhari mengungkapkan, mainan tradisional
Kadaplak dikerjakan sejak sekitar 1938 tatkala Belanda mewajibkan
warga pribumi untuk menanam tembakau.
Baca juga : RSUD Lembang Siap Layani Gangguan Jiwa Caleg Gagal
"Permainan ini cukup tua dan punya nilai historis yang kuat. Hasil
pelacakan kami, kadaplak sudah ada sejak tanam paksa tembakau. Selain
dipakai permainan, anak-anak juga suka menggunakannya untuk membantu orang tua mengangkut daun tembakau," ungkapnya.
Didukung lahan yang subur, menurut dia, wilayah Lembang banyak ditanami
teh, kopi, kina serta tembakau oleh Belanda pada awal 1900-an. Berkaitan dengan tembakau, masyarakat Suntenjaya hingga perbatasan Maribaya diwajibkan membuka lahan hutan dan menanaminya dengan bahan baku rokok tersebut.
"Jadi untuk membantu mengurangi beban para petani, anak-anak di Suntenjaya ikut membantu orangtuanya, mulai dari menanam hingga angkut hasil panen," terangnya.
Dengan nilai sejarah yang begitu besar, dirinya berharap permainan
tradisional Kadaplak bisa dilestarikan dan ditetapkan sebagai warisan
budaya tak benda atau WBTb.
"Kami tak ingin permainan ini punah atau dicaplok oleh bangsa lain. Harus tetap lestari dan tidak hilang tergerus zaman. Karena permainan ini memiliki nilai edukasi bagi bangsa ke depan, salah satunya sejarah tentang kolonialisme," jelasnya.
Terkini Lainnya
Tim Kuasa Hukum Nyatakan Sosok Pegi Yang Ditangkap Berbeda
Polisi Tangkap Seorang Terduga Pelaku Pembunuhan dan Mutilasi Korban di Garut
Viral mayat tanpa Identitas termutilasi di Kampung Bantar Limus, Garut
Produktivitas 1.000 Ha Lahan Pertanian di Cianjur tidak Terpengaruh Kemarau
Haedar Nashir Tegaskan Muhammadiyah Terus Berkhidmat Bagi Bangsa dan Negara
Sekda Kota Tasikmalaya Mundur, Fokus Ikut Pilkada 2024
PAN Kabupaten Bandung Bergabung dalam Koalisi Dukung Petahana Dadang Supriatna
Pendangkalan, Sungai Cinangsi di Kecamatan Cikalongkulon Rawan Meluap
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
NasDem Bakal Lakukan Safari Politik ke Wilayah Jabar Kenalkan Ilham Habibie
Petahana Bupati Ciamis Didukung 7 Partai
Kosgoro dan Soksi Dukung Ridwan Kamil Maju di Pilkada Jawa Barat
Abdy Yuhana Serukan Keadilan untuk Bung Karno, yang sudah Berjasa bagi Bangsa
PLN Cikarang Salurkan Beasiswa untuk Warga Tambun
Harris Pop! Festival Citylink Gelar Aktivitas Seru Stay Fit Active In Bandung
Pemkab Cianjur Tuntaskan Penyerahan SK Perpanjangan Masa Jabatan Kepala Desa
Pemkot Bandung Siapkan Sanksi Tegas bagi ASN Terlibat Judi Online
Tasikmalaya Kembangkan Peternakan Domba dan Kambing
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
Pariwisata Kota Sukabumi Harus Naik Kelas
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
Jawa Barat Targetkan Kunjungan Wisatawan Tahun 2024 Tembus 100 Juta
Budayawan Dukung Realisasi Wisata Kota Tua Jamblang di Cirebon
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap