Pasien Rumah Sakit di Subang Mengaku tidak Diberi Makan
SEORANG pasien di Rumah Sakit Umum Hamori, Kabupaten Subang, mengaku dipaksa pulang dengan kondisi kesehatan yang masih belum stabil.
Selama sepekan dirawat, pasien juga mengaku tidak diberi makan dan
kerap ditagih untuk menyelesaikan biaya pengobatan.
Pasien bernama Akhmad Slamet, warga Kampung Sukamulya, Desa Padaasih,
Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, menjalani perawatan di Rumah
Sakit Umum Hamori, Kabupaten Subang karena luka di kepala dan
paru-paru akibat penganiayaan.
Keluarganya mengaku bahwa pasien hanya diberi satu gelas susu setiap hari dan ditagih biaya berobat sebesar Rp13 juta.
Baca juga : Ingat! Kemenkes Tegaskan RS Tidak Boleh Tolak Pasien dalam Kondisi Darurat
"Pelayanannya tidak memuaskan. Suami saya selama di ruangan hanya diberi satu kapsul obat penahan nyeri. Setelah beberapa hari kemudian
pindah ke ruangan juga harus deposit uang dulu. Kirain teh dapat pelayanan yang layak, tahunya setelah pindah keruangan, suami saya
tidak dikasih makan," Kata Titik Junensi, istri pasien, Kamis (25/4)
Selain tidak diberi makan dan perawatan yang memadai, Titik juga mengaku, pihak rumah sakit kerap meminta pembayaran, padahal suaminya masih dalam perawatan.
"Saya menolaknya, namun mereka memaksa tanda tangan untuk pulang. Sementara kondisi suami saya belum sembuh total, harus ada pemulihan," ungkap Titik
Baca juga : Gandeng BMW, RS Premier Bintaro Berikan Layanan Pengantaran untuk Pasien Bedah Orthopedi dan Vaskular
Sementara, Rumah Sakit Umum Hamori membantah apa yang disampaikan keluarga pasien tersebut. Pihak Rumah sakit yang diwakili Manajer Pemasaran Rumah Sakit Hamori, Agus Rusiana mengatakan bahwa pasien dipulangkan karena kondisinya sudah membaik. Dia bukan tidak diberi makan namun pasien harus menjalani diet nutrisi.
"Kami dari pihak rumah sakit mengklarifikasi yang pertama pasien tidak diberi makan selama perawatan. Ini kurang tepat, karena pasien selama perawatan di rumah sakit Hamori itu diberikan diet cairan berupa susu penambah nutrisi sesuai dengan kondisi klinis pasien dan advis dokter sebanyak enam kali dalam sehari. Pasien juga terpasang infus sehingga kebutuhan nutrisi pada pasien selama di rumah sakit tetap terpenuhi," tandasnya.
Terkait keluhan penjamin dan tagihan, Agus menegaskan bahwa tidak
ada penagihan biaya perawatan langsung ke pasien pada saat berada di IGD. Yang dilakukan pihak rumah sakit adalah memastikan penjamin kepada keluarga pasien dan hal tersebut dilakukan di konter administrasi.
Soal dipaksa pulang, pihak rumah sakit mengaku tidak memaksa untuk pulang tetapi kesepakatan antara dokter dan keluarga, bahwa kondisi
pasien telah membaik dan dapat dilakukan perawatan lanjutan di rumah ,
"Pasien diperbolehkan pulang dan hanya diminta untuk menandatangani
kelengkapan berkas kepulangan pasien. Hal tersebut tidak ada hubungannya dengan pembayaran, yang tertagih sebesar Rp13 juta," tegasnya.
Terkini Lainnya
Turunkan Stunting, Jawa Barat Terapkan Gotong Royong
Bupati Bandung Terus Meningkatkan Anggaran Jamsostek Untuk Pekerja
Kementerian Sosial Sediakan Sentra Kreasi Atensi di Lembang, Angkat Ekonomi Warga Kurang Beruntung
Tanah Longsor di Gununghalu, Hubungan Dua Desa Terputus
Kasus Kekerasan Anak di Cianjur Tinggi
Rajawali II Mulai Giling Tebu Minggu Kedua Mei
Kasus Chikungunya di Garut Meningkat Dibandingkan Tahun Lalu
SBM ITB Hadiri Dua Konperensi Internasional
Pemkab Sumedang Kerja Keras Kurangi Kasus Kekerasan di Sekolah
4 Desa di Ciamis Terkena Bencana Hidrometeorologi Usai Hujan
Pengusaha Bus Mayasari Group Serahkan Formulir Calon Wali Kota Tasikmalaya
Pembangunan Kabupaten Bandung di Tangan Bupati Dadang Supriatna Diakui Anggota DPR RI
Gunung Ibu di Halmahera Barat Erupsi
Harga Kebutuhan Pokok di Subang Naik Lagi
Indramayu Berangkatkan 1.885 Calon Jemaah Haji Tahun Ini
Pemkab Cianjur Ajukan 350 Pompa Air ke Pemprov Jawa Barat
Pemkot Bandung dan Melbourne Sepakat Jalin Kerja Sama
Dolar masih Tinggi, Perajin Tahu Antisipasi Naiknya Harga Kedelai
Harga Beras Medium di Kota Sukabumi Berangsur Turun
Tren Harga Bahan Pokok di Jawa Barat Menurun
Pemkot Cirebon Targetkan Pemeliharaan 80 Ruas Jalan Tahun Ini
Sukses di Jakarta, Trademark Market 2024 Edisi Bandung Banjir Pengunjung
Kabupaten Kuningan Bulan Ini Mulai Panen Raya
PHI Luncurkan Grand Plangi Sentul
Masuk Kawasan Aglomerasi, Cianjur Berharap Bisa Kebanjiran Wisatawan
Pengelola Objek Wisata di Kuningan Bersiap Sambut Wisatawan
Pemkot Cirebon Manfaatkan Gedung Kuno Jadi Objek Wisata
Sumedang Benahi Sarana dan Prasarana Wisata
Curug Citambur Jadi Destinasi Wisata Unggulan di Cianjur Selatan
Legendary Ramadan Menu di Plataran Bandung
Ramadan, J&C Cookies Hadirkan Varian Cookies Baru
Nabati Group Luncurkan Richeese Chicken Nugget
Tempayan Indonesian Bistro Hadirkan Kelezatan Autentik Kuliner Nusantara di Bandung
Hadir di Kota Bandung, Toko Kopi Tuku Kolaborasi dengan Usaha Setempat
Tomoro Coffee Luncurkan Kopi Bali Kintamanis
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap