visitaaponce.com

Rajawali II Mulai Giling Tebu Minggu Kedua Mei

Rajawali II Mulai Giling Tebu Minggu Kedua Mei
Tradisi temanten tebu menandai awal masuk musim giling tebu( ANTARA FOTO/Irfan Anshori)

PROSES giling tebu di sejumlah pabrik gula di wilayah PT Pabrik Gula
Rajawali II  akan dimulai minggu kedua Mei 2024. Adanya penugasan impor
pun diharapkan bisa menambah pasokan gula ke pasaran.

Sekretaris Corporate PT PG Rajawali II, Karpo B Nursi menjelaskan
proses giling tebu dimulai dari PG Tersana Baru pada minggu kedua Mei.

"Tentu dimulai dengan sejumlah tradisi pesta rakyat yang merupakan
kearifan lokal," tutur Karpo, Kamis (25/4).

Baca juga : Panen Ganda Kelapa Sawit dan Padi, Untungkan Petani

Setelah itu proses giling dilanjutkan ke PG Sindanglaut dan PG Jatitujuh.

Luas lahan tebu di tiga pabrik yang ada di wilayah kerja mereka mencapai 18 ribu hektare. Dari luas lahan tersebut ditargetkan
menghasilkan 1,2 juta ton tebu.

"Dari jumlah tersebut bisa menghasilkan 86 ribu ton gula dengan target rendemen 7,5%," tutur Karpo.

Baca juga : Kementan Proaktif Jaga Produksi Padi Lewat Pompanisasi dan Percepatan Tanam

Selain menghasilkan gula dari olahan tebu yang ada,  RNI  grup juga
telah mendapatkan penugasan untuk melakukan impor gula sebanyak 100 ribu ton. Impor dibagi tiga, yaitu untuk RNI 1, RNI 2 dan pabrik gula Candi Baru.

Dengan akan dimulainya giling tebu ditambah penugasan impor, Karpo
berharap bisa menambah pasokan gula pasir di pasaran, sehingga harganya
tidak melonjak lagi.

Selama ini produksi gula di Jabar belum mampu memenuhi kebutuhan sendiri. "Kebutuhan gula di Jabar mencapai 600 ribu ton, sedangkan produksi pabrik gula hanya 86 ribu ton. Untuk memenuhi kebutuhan gula Jabar juga dibantu dari pabrik gula di Lampung," ujar Karpo.

Baca juga : Ikappi Minta Pemerintah Percepat Distribusi Bawang Merah

Dia menambahkan saat ini minat petani untuk menanam kembali tebu
cukup tinggi. Salah satunya disebabkan harga gula yang tinggi dan minim
risiko.

RNI pun, lanjut Karpo, menerapkan pola kemintraan yang sejajar
dengan petani tebu. Pihaknya menyiapkan kebun bibit.

Mereka pun memfasilitasi petani tebu untuk mendapatkan pinjaman modal ke bank. "Hasil panen tebu petani kita beli," tutur Karpo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat