visitaaponce.com

Tertipu Pendaftaran Polwan, Laporan Carlim belum Ditindaklanjuti Polri

Tertipu Pendaftaran Polwan, Laporan Carlim belum Ditindaklanjuti Polri
Carlim, petani asal Subang, yang jadi korban penipuan proses pendaftaran anggota polwan(MI/REZA SUNARYA)

BERNIAT menjadikan anaknya seorang polisi wanita (polwan), seorang Petani di Subang malah kena tipu oleh sekelompok orang yang mengaku anggota Polri. Ironisnya bukan didaftarkan menjadi polwan, sang anak  malah dijadikan asisten rumah tangga dan baby sister.

Carlim Sumarlin, 56, petani warga Desa Wanakerta, Kecamatan
Purwadadi, Subang, kini harus bekerja serabutan. Sawah dan
kebunnya seluas 500 bata atau 7.000 meter persegi sudah dijual untuk membiayai anaknya agar dapat masuk menjadi polwan.

Namun, bukannya menjadi anggota polisi, anak perempuannya malah dijadikan ART dan baby sitter di rumah seorang polisi selama satu
tahun. Padahal Carlim sudah menyerahkan uang sebesar Rp598 juta kepada sang polisi.

Baca juga : 440 Calon Jemaah Haji Asal Subang Diberangkatkan dari BIJB Kertajati, Majalengka

Menurut Carlim, kasusnya terjadi 2016. Saat itu, dia dikenalkan
oleh ketua RT setempat kepada seorang pria bernama Asep Sudirman, yang
belakangan diketahui sebagai mantan anggota Polri di Jakarta. Bujukan ketua RT dan Asep membuat Carlim tergiur untuk memasukkan anaknya menjadi polwan tanpa tes dengan mahar Rp600 juta.

Tanpa berpikir panjang, Carlim mendaftarkan anaknya, Teti Rohayati,
mengikuti seleksi penerimaan anggota Polri. Setelah menjual sawah dan
kebunnya, Carlim menyerahkan uang secara bertahap hingga total sebesar Rp598 juta kepada Asep dan seorang polwan yang mengaku anggota Polri yang bertugas di Jakarta Barat.

"Uang itu diserahkan secara bertahap, pertama sebesar Rp200 juta
ditransfer melalui rekening atas nama Asep Sudirman. Lalu, uang sebesar Rp300 juta  diberikan secara tunai kepada anggota polisi Aiptu Heni yang saat itu berdinas di Polres Jakarta Barat. Sisanya sebesar Rp98 juta diserahkan kepada Bripka Yulia Fitri yang saat itu bertugas di Polres Jakarta Selatan," kata Carlim, Selasa (21/5).

Baca juga : Gelar Aksi, HMI Subang Kritisi Kinerja Penjabat Bupati

Hingga anaknya kemudian dibawa ke Jakarta untuk melakukan proses
pendaftaran Polwan. Namun, anaknya tidak didaftarkan atau dites sebagai
calon anggota polisi.

Lebih parahnya lagi, anaknya justru dijadikan sebagai ART dan baby sitter di rumah salah satu polisi yang berdinas di Jakarta, tanpa mendapatkan gaji selama setahun bekerja.

Carlim telan melaporkan penipuan tersebut ke Polda Metro Jaya dan Mabes
Polri, namun hingga saat ini tidak ditanggapi. Pelaku belum juga diproses hukum dan uang Carlim belum kembali.

Kini, pihak keluarga korban berharap kasus ini segera ditindaklanjuti oleh kepolisian demi keadilan. Dia meminta uangnya yang telah diberikan bisa kembali.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat