visitaaponce.com

Tebing 40 Meter di Cianjur Longsor, Ratusan Warga Desa Terancam Terisolasi

Tebing 40 Meter di Cianjur Longsor, Ratusan Warga Desa Terancam Terisolasi
Kepala Desa Cibadak Elan Hermawan (kiri/kemeja warna putih) mengecek kondisi ruas jalan utama di Kampung Pangangonan Desa Cibadak Kecamatan(MI/Benny Bastiandy)

SEBANYAK 400 kepala keluarga atau 900 jiwa warga Kampung Pangangonan Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terancam terisolasi. Kondisi itu menyusul longsornya tebing sehinggamenyebabkan akses jalan satu-satunya di wilayah itu terputus.

Kepala Desa Cibadak, Elan Hermawan mengatakan, di wilayah itu terdapat tebing setinggi 40 meter yang berada di jalur utama Kampung Pangangonan. Namun tebing mengalami longsor sehingga akses jalan ikut tergerus.

"Akibatnya, akses jalan utama di Kampung Pangangonan menjadi terputus. Sudah tak bisa dilalui kendaraan roda empat," kata Elan, Rabu (19/6).

Baca juga : Jelang Musim Kemarau, 5 Desa di Cianjur Rawan Krisis Air Bersih

Menurut Elan, panjang bentangan ruas jalan yang terdampak longsor sekitar 30 meter. Dengan kondisi ini, ruas jalan tak bisa dilalui masyarakat untuk beraktivitas mengangkut hasil pertanian maupun perkebunan.

"Ini akses jalan satu-satunya bagi warga Kampung Pangangonan. Sekaligus juga jalan penghubung antarkampung di Kecamatan Cibeber dan Kecamatan Campaka," tuturnya.

Upaya penanganan sudah dikoordinasikan dengan camat Cibeber maupun Babinsa dan Bhabinkamtibmas. Elan berharap agar ada bantuan penanganan dari dinas teknis di lingkungan Pemkab Cianjur.

Baca juga : Penanganan Lambat, Warga Swadaya Bersihkan Longsor Jalan Penghubung Bandung Barat-Cianjur

Aktivitas Terganggu

Selain menghambat aktivitas penjualan hasil bumi, terputusnya akses jalan utama di Kampung Pangangonan Desa Cibadak, Kecamatan Cibeber dikhawatirkan juga berdampak terhadap aktivitas pelajar.

Pasalnya, jalan yang terputus salah satunya merupakan akses ke SDN Wanasari.

Kepala Seksi Sarana Prasarana Bidang SD Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora) Kabupaten Cianjur, Baehaki, mengaku belum menerima informasi tersebut.

Baca juga : Tim IFAD Tinjau Perkembangan Petani Muda di Jawa Barat

Tapi dia akan berkoordinasi dengan koordinator pendidikan (kordik) Kecamatan Cibeber untuk memastikan dampak terjadinya longsor tersebut.

"Nanti saya koordinasikan dengan kordik," kata Baehaki, Rabu (19/6).

Kalaupun terdampak, kata Baehaki, Disdikpora Kabupaten Cianjur akan berupaya mengalihkan aktivitas belajar para siswa ke tempat lebih dekat dan aman. Upaya itu dilakukan untuk menghindari terjadinya hal-hal yang tak diinginkan.

"Proses belajar mengajar tetap akan kami upayakan bisa terus berjalan," pungkasnya. (BB)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat