Tafsir Thaha Ayat 5 Sifat Istawa Allah atas Arsy
PADA tafsir Al-Qur'an kali ini, kita akan membahas surat Thaha ayat 5. Ini terkait sifat istawa Allah atas arsy. Tentu tafsir ini akan mengikuti paham ahlussunnah waljamaah.
Sifat istawa Allah termasuk ayat mutasyabihat yang artinya tidak diketahui secara pasti. Pendapat kelompok menyimpang menerjemahkan kata istawa dengan duduk atau bersemayam.
Lantas bagaimanakah pandangan para ulama ahlussunnah waljamaah terkait sifat istawa Allah? Berikut penjelasannya disampaikan oleh Kiai Asyari Masduki dari LDNU PC Kediri, Jawa Timur.
Baca juga : Tafsir An-Nisa Ayat 79 tentang Kenikmatan dan Musibah
Surat ke-20 Thaha ayat 5
ٱلرَّحۡمَـٰنُ عَلَى ٱلۡعَرۡشِ ٱسۡتَوَىٰ
Ar-Rahmaanu 'alal arsyis tawaa.
Allah menguasai Arsy.
Baca juga : Tafsir Adz-Dzariyat Ayat 47: Allah tidak Punya Tangan
Makna istawa lebih dari satu
Menurut para ulama ahlussunnah waljamaah, ayat itu tergolong sebagai ayat mutasyabihat, yakni ayat yang dari segi bahasa memiliki lebih dari satu makna. Makna kata istawa dalam bahasa Arab ada 15 macam.
Apa sajakah itu? Berikut uraiannya.
1. Istawa berarti duduk. Ini seperti perkataan:
Baca juga : Tafsir Al-An'am 103 Manusia tidak Dapat Melihat Allah di Dunia
استوى فلان على الكرسي
Fulan duduk di atas kursi.
2. Istawa berarti bersemayam. Ini seperti perkataan:
Baca juga : Tafsir Al-Qiyamah Ayat 22-23 di Akhirat Allah Dapat Dilihat
استوى الملك على العرش
Raja itu bersemayam di atas singgasana.
3. Istawa berarti masak/matang, Ini seperti perkataan:
Baca juga : Akidah Iman kepada Allah Ada tanpa Tempat
استوت الفاكهة
Buah itu telah masak.
4. Istawa berarti sempurna. Ini seperti perkataan:
Baca juga : Tafsir Shad Ayat 75-76: Iblis Tolak Sujud kepada Nabi Adam
استوى القمر
Bulan telah sempurna/menjadi purnama.
5. Istawa berarti berlabuh. Ini seperti firman Allah ta'ala dalam Al-Qur'an Surat Hud (11) ayat 44:
Baca juga : Takwil Allah Lebih Dekat kepada Manusia daripada Urat Lehernya
فاستوت على الجودي
Perahu Nabi Nuh telah berlabuh di atas bukit Judi.
6. Istawa berarti lurus. Ini seperti perkataan imam kepada makmum.
Baca juga : Tafsir Al-Qashash 88 Menyembah Allah yang tidak Pernah Hancur
استووا
Luruskanlah (barisan).
7. Istawa berarti tegak. Ini seperti firman Allah ta'ala dalam Surat Al-Fath (48) ayat 29.
Baca juga : Tafsir Surat Fushilat Ayat 46 Allah tidak Berbuat Zalim
فاستوى على سوقه
Tunas tersebut telah menjadi tegak lurus di atas batangnya.
8. Istawa berarti menguasai. Ini seperti perkataan:
Baca juga : Tafsir Ibrahim Ayat 10 tidak Ada Keraguan tentang Keberadaan Allah
استوى بشر على العراق
Bisyr telah menguasai Irak.
Itulah beberapa contoh makna istawa. Jadi, makna istawa tidak tunggal atau satu.
Baca juga : Tafsir Al-Qur'an Berbahasa Arab dengan Kalam Allah bukan Huruf
Metode takwil ayat mutasyabihat
"Metode memahami ayat mutasyabihat yang makna zahirnya menunjukkan bahwa Allah serupa dengan makhluk ialah dengan takwil," ujar Asyari. Takwil berarti memalingkan makna nash dari makna zahir atau makna yang pertama dipahami ketika kata tersebut disebut.
Dalam menakwil ayat di atas ada dua metode yang digunakan oleh para ulama. Berikut dua metode takwil.
1. Takwil ijmali (tafwidl).
Takwil ini tidak memaknai ayat tersebut dengan makna zahir dengan tanpa menentukan makna tertentu.
Baca juga : Tafsir Ar-Ra'd Ayat 11: Hubungan Nikmat Allah dengan Kemaksiatan
Al-Imam Malik radhiyallahu anhu berkata:
استوى كما وصف نفسه ولا يقال كيف وكيف عنه مرفوع
Allah istawa sebagaimana Dia menyifati diri-Nya dan tidak dikatakan bagaimana, kaif (sifat makhluk) itu mustahil (bagi Allah).
Baca juga : Tafsir Al-Fatihah Ayat 5 terkait Ibadah dan Meminta Pertolongan
2. Takwil tafshiliy.
Takwil ini tidak memaknai ayat tersebut dengan makna zahir, dan menentukan maknanya dengan makna tertentu.
Sebagian ulama menakwil ayat di atas dengan makna menguasai. Karenanya, ayat Ar-Rahmaanu 'alal arsyis tawaa diartikan Allah menguasai Arsy.
Sebagian ulama yang lain menakwil dengan makna menjaga dan menetapkan. Dengan demikian, Ar-Rahmaanu 'alal arsyis tawaa berarti Allah menjaga dan menetapkan Arsy di tempatnya, sehingga tidak jatuh menimpa Bumi.
Baca juga: Mengenal 20 Sifat Wajib Allah serta Arti, Dalil, dan Lagunya
Begitulah pendapat ulama ahlussunnah waljamaah. Karena itu, pandangan kelompok yang memaknai ayat Ar-Rahmaanu 'alal arsyis tawaa dengan Allah duduk di atas arsy tergolong menyimpang dari Islam. Wallahu a'lam. (Z-2)
Terkini Lainnya
Surat ke-20 Thaha ayat 5
Makna istawa lebih dari satu
Metode takwil ayat mutasyabihat
1. Takwil ijmali (tafwidl).
2. Takwil tafshiliy.
Raih Cumlaude di Kampus UMJ, Doktor Suryan Widati: Pemimpin Mesti Berkomitmen Berkelanjutan.
RA Kartini yang Haus Ilmu Agama Islam dan Tafsir Al-Qur'an
Tafsir Ayat Membunuh Orang dengan Sengaja Masuk Neraka Jahanam
Tafsir Al-Baqarah Ayat 125: Takwil Kakbah sebagai Baitullah
Al-Fatihah: Kandungan, Keutamaan, Terjemahan, dan Tafsirnya
Tafsir Al-Baqarah Ayat 23 Umat yang Satu hingga Nabi Idris
BAZNAS Fasilitasi Penyandang Disabilitas Tunanetra Akses Al-Quran
BWA Distribusikan 20.000 Al-Qur’an ke Pelosok Jawa Tengah dan DIY
Nilai-Nilai Pancasila Berdasarkan Perintah Al-Qur'an
Cara Mengamalkan Bacaan Yasin Fadhilah
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap