visitaaponce.com

Pemkot Bandung Tingkatkan Upaya Perlindungan Anak dan Perempuan

Pemkot Bandung Tingkatkan Upaya Perlindungan Anak dan Perempuan
Sejumlah anak memperingati Hari Anak Nasional di Kota Bandung( ANTARA FOTO/Raisan Al Faris)

DINAS Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bandung terus berupaya melindungi anak dan perempuan dari tindakan kekerasan. Salah satunya lewat program Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga).

Puspaga berfokus pada prevensi kesehatan mental masyarakat Kota Bandung mulai dari anak sampai dewasa, termasuk masyarakat yang berkebutuhan khusus.

Salah satu konselor Puspaga sekaligus Ketua Panitia Hari Ayah Kota
Bandung, Agus Budiman, di Bandung, Sabtu (28/10) menyebut, langkah
prevensi dilakukan dengan mengadakan Sekolah Keluarga, Ayah Nyentrik dan Seruni.

Selain itu, pihaknya juga melakukan edukasi ke sekolah-sekolah dari SD hingga SMA dan ke RW-RW, serta melalui talkshow dan dialog interaktif.

"Penanganan kuratif diberikan juga bagi masyarakat yang membutuhkan untuk kasus seperti adiksi pornografi, perselingkuhan, stres dan lainnya. Mereka bisa berkonsultasi tentang berbagai hal yang
menyangkut masalah psikologis," ujarnya.

Agus melanjutkan, DP3A Kota Bandung merupakan perpanjangan dari
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Mereka berkomitmen untuk memastikan kekerasan tidak terjadi di lingkungan sekolah dan keluarga.

Hal ini, lanjutnya, merupakan wujud dari pemberdayaan perempuan dan perlindungan pada anak. Untuk mewujudkannya, semua pihak termasuk sekolah dan satuan pendidikan, keluarga, lingkungan harus sama-sama berkomitmen menyetop kekerasan dalam bentuk apapun.

"Salah satu peran penting dalam pencegahan kekerasan juga ada padasosok
ayah sebagai kepala keluarga. Maka dari itu, dalam memperingati Hari
Ayah, akan ada serangkaian acara bertema Ayah Pahlawan Keluarga. Tema
tersebut dikaitkan dengan Hari Pahlawan pada 10 November mendatang,
sedangkan hari ayah jatuh pada 12 November mendatang," ungkapnya.


Hari Ayah


Menurut Agus, ada beberapa rangkaian kegiatan dalam acara Hari Ayah
mendatang, di antaranya lomba penanganan persampahan berdasarkan
perspektif peserta lomba dan keluarga. Ayah menjadi motor
penggerak dalam penanganan dan pengelolaan sampah di keluarga
masing-masing.  

Aktivitas yang dilakukan divideokan dengan durasi 3 menit, ada narasi yang jelas dari aktivitas dalam penanganan dan pengelolaan sampah tersebut. Kreativitas dalam  pengelolaan sampah akan menjadi salah satu kriteria penilaian.

"Lalu Ada juga talkshow penanganan persampahan Ayah Pahlawan Keluarga.
Bagaimana dari sampah bisa kembali produktif. Talkshow akan disampaikan
oleh M Satori, Dekan Fakultas Teknik Universitas Islam Bandung yang juga praktisi dalam pengelolaan sampah. Kita lakukan juga simulasi penanganan  dan pengolahan sampah," tambah Agus.

Sementara itu, Kepala DP3A Kota Bandung, Uum Sumiati memaparkan, selain
Puspaga, ada pula upaya lain untuk menekan angka kekerasan perempuan dan anak, yakni melalui Sekolah dan Layanan Perlindungan Perempuan dan Anak (Senandung Perdana) .

"DP3A berharap dapat mengurangi angka kekerasan terhadap anak dan
perempuan di Kota Bandung lewat dua hal ini, mengingat Kota Bandung
masih memiliki tingkat kekerasan yang cukup tinggi, diantaranya
kekerasan psikis, fisik, seksual, dan penelantaran," terangnya.

Menurut Uum, Senandung Perdana merupakan sekolah dan layanan
perlindungan yang melibatkan pencegahan dan penanganan kasus-kasus
kekerasan. Modulnya mencakup pola asuh anak, pendidikan reproduksi,
serta konseling untuk mengatasi kekerasan berbasis gender. (SG)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat