Tanaman Cabai Petani Purwakarta Diserang Hama Patek
SELAIN terkendala sulitnya mendapat pasokan air di musim kemarau, petani cabai di Kabupaten Purwakarta juga dilanda masalah baru. Tanaman cabai mereka juga terserang hama patek.
Kejadian itu membuat mereka harus mengeluarkan biaya ektra
untuk membeli pestisida.
Haris, petani cabai di Desa Margasari, Kecamatan Pasawahan, mengaku sudah mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli pestisida. Jika tidak ditangkal, serangan hama patek akan menghabiskan tanamannya.
"Saya harus merelakan biaya tambahan, karena cabai rawit dan cabai merah keriting yang kami tanam akan memasuki masa panen," ujarnya.
Hama patek dan lalat buah menyebabkan cabai rusak dan membusuk. Untuk
menghindari penyerangan hama yang semakin parah, petani harus membeli obat untuk penyemprotan. Harganya cukup mahal mencapai Rp200.000 untuk satu botol ukuran kecil.
"Terpaksa harus menambah biaya untuk pembelian obat penyemprotan yang harganya mencapai Rp 200.000 ukuran botol kecil. Penyemprotannya tidak cukup satu kali," ujar Sakti, petani lain.
Para petani menyayangkan serangan hama terjadi saat kondisi harga
cabai sedang tinggi, sehingga petani harus menanggung kerugian cukup besar.
Saat ini, di tingkat petnai harga cabai merah keriting dan cabai rawit saat diterima pengepul dan tengkulak sebesar Rp35.000 hingga Rp55.000 per kilogram. (SG)
Terkini Lainnya
Batu Bara masih Dibutuhkan dalam Pembangunan Indonesia
Jawa Barat Tuntas Distribusikan Pompa Air Persawahan Bulan Ini
Prof Arief S Kartasasmita Pimpin Universitas Padjadjaran sampai 5 Tahun ke Depan
Terdakwa Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Dituntut Hukuman Seumur Hidup
15 Kecamatan di Tasikmalaya Terdampak Tanah Longsor dan Pergerakan Tanah
Libur Tahun Baru Islam, PT KAI Bandung Jalankan KA Lodaya Tambahan
Saksi Ahli Praperadilan Pegi Jelaskan Soal Alat Bukti
Pemkab Bandung Tekan Inflasi, Buka Kios di Pasar Tradisional
Aliran Sungai di Cianjur Mengandung E-Coli
Balon Gubernur Jabar, Ilham Akbar Habibie Susuri RW, Kunjungi Pengelolaan Sampah Mandiri
Ratusan Pasutri di Kabupaten Bandung Cerai Gara-gara Judi Online
Guru Besar Universitas Pancasila Jadi Saksi Ahli Polda Jabar dalam Kasus Pegi
Penyuluh Pertanian Perangi Wereng Batang Cokelat di Tasikmalaya Gunakan Aries
BSI dan ITB Luncurkan BSI Deposito Wakaf untuk Masjid di Cirebon
Kuasa Hukum Pegi Setiawan Minta Ayah Rizky Dihadirkan di Persidangan
Angka Kemiskinan di Kabupaten Bandung Terus Turun di Tiga Tahun Terakhir
Bulog Indramayu Pastikan Persediaan Beras Aman
Petani Penggarap di Desa Batulawang Tolak Direlokasi
Fresh & Fun, Liburan Sekolah di Bandung bersama GH Universal Hotel
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
750 Pelari Meriahkan éL Run 2024 di Kota Bandung
Kunjungan Wisata ke Jawa Barat Meningkat
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap