visitaaponce.com

Mahasiswa Protes Intimidasi Atas Aksi Unjuk Rasa 11 Januari di Seluruh Indonesia

Mahasiswa Protes Intimidasi Atas Aksi Unjuk Rasa 11 Januari di Seluruh Indonesia
Mahasiswa Jawa Barat menyuarakan protes atas intimidasi terhadap aksi yang digelar 11 Januari lalu(DOK/PRIBADI)

PADA 11 Januari lalu, ribuan mahasiswa terlibat dalam aksi keprihatinan terhadap kondisi bangsa yang digelar serempak di sejumlah daerah. Beberapa hari sesudahnya, mereka mendapat intimidasi dari pihak tertentu.

Kondisi itu terungkap, saat para mahasiswa kembali bertemu di Gedung Gelanggang Generasi Muda di Jalan Merdeka, Kota Bandung, Selasa (16/1).

Kepada pers, Koordinator Perwakilan Mahasiswa se- Jawa Barat, Rizki Bani yang didampingi Arya Eka Bimantara menyatakan mahasiswa menyampaikan kegelisahan mereka terhadap kondisi bangsa dan demokrasi di Indonesia saat ini.

“Aksi serentak mahasiswa 11 Januari lalu, membuktikan ada puluhan ribu bahkan ratusan ribu mahasiswa di seluruh Indonesia yang memiliki kegelisahaan yang sama terhadap kondisi bangsa dan demokrasi yang terancam. Karena itu, kami memilih bergerak bersama-sama,” ujar Rizki Bani.

Dia menambahkan aksi gerakan serentak oleh mahasiswa se-Indonesia tersebut murni atas dasar hati nurani, dan tidak dimotori oleh pasangan capres dan cawapres tertentu.

“Kekuatan sebesar itu hanya bisa digerakan oleh hati nurani yang sama dalam melihat persoalan bangsa. Tidak ada satu orang pun atau kelompok yang sanggup menggerakan 899 kampus,” tambahnya.

Karena itu, lanjut Rizki, salah satu tim kampanye pasangan capres-cawapres tidak perlu mencari pelaku. Pasalnya ada lebih dari 14.000 mahasiswa terlibat. Bila satu disalahkan berarti semua bersalah.

“Adanya pemberitaan pelaporan TKN ke polisi akan kami hormati. Kami juga akan membuat laporan ke semua Polres dan Polda yang memiliki perguruan tinggi di seluruh Indonesia,” jelasnya.

Selaku mahasiswa Indonesia, tandas dia, pihaknya memberi kesempatan dan mengundang salah satu capres untuk berdiskusi terbuka di hadapan seluruh mahasiswa di dalam kampus dalam waktu 7 x 24 jam.

Sementara itu, Arya Eka Bimantara yang juga koordinator aksi menuturkan, aksi mahasiswa murni menyoal keadilan. Salah satunya terkait isu penculikan aktivis 98 yang sampai saat ini masih ramai diperbincangkan.

“Kami memilih bergerak bersama-sama. Hentikan semua intimidasi-intimidasi terhadap mahasiswa,” tegasnya.

Arya menuturkan, gerakan mahasiswa tersebut tidak memihak paslon manapun dan tidak ada kepentingan apapun.

“Kami bergerak murni sebagai mahasiswa, bukan pendukung paslon manapun. Kasus-kasus yang mengintimidasi gerakan mahasiswa harus dihentikan. Karena aksi kami adalah bagian dari penegakan demokrasi yang jujur dan adil,” ujarnya.

Para perwakilan mahasiswa ini mengaku siap untuk menegakkan tonggak demokrasi di Tanah Air. “Kami amat siap lahir dan batin. Hidup mahasiswa, hidup rakyat,” tandasnya. (SG)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Sugeng

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat