visitaaponce.com

Pantau Lokasi Bencana Puting Beliung Rancaekek, Bey Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan

Pantau Lokasi Bencana Puting Beliung Rancaekek, Bey Minta Warga Tingkatkan Kewaspadaan 
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa.(Antara)

PENJABAT Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin meninjau sejumlah lokasi bencana angin puting beliung yang menerjang Kawasan Rancaekek-Jatinangor, Sumedang, Rabu (21/2).

Bey mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyampaikan rasa prihatin atas terjadinya musibah puting beliung. Pihaknya mendapatkan laporan adanya bencana saat tengah perjalanan pulang dari Kota Banjar menuju Bandung.

"Pertama kami atas nama Provinsi Jawa Barat menyampaikan rasa prihatin atas terjadinya musibah puting beliung ini," katanya.

Baca juga : Puting Beliung Hantam Majalengka, Puluhan Orang Harus Mengungsi

Usai mendapat laporan pihaknya berupaya menuju ke lokasi bencana. Namun perjalanan terhambat, karena terjadi kemacetan total imbas dari puting beliung. 

"Kami memutar ke Parakanmuncang dan menuju ke Markas Brimob," tutur Bey.

Di markas yang berada di daerah Sayang, Jatinangor, Sumedang pihaknya langsung mendatangi sebuah perumahan yang terdampak puting beliung. Dari pantauan, banyak rumah yang atapnya terbang tersapu angin. 

Baca juga : Rentetan Gempa Jabar dan Sesar Aktif yang Belum Terpetakan

"Banyak rumah atapnya terbang, tidak ada atap. Di lokasi PLN melakukan pemadaman listrik karena ditakutkan ada resiko," kata Bey.

Menggunakan motor, Bey kemudian menyisir lokasi bencana di sepanjang jalan Raya Rancaaekek menuju PT Kahatex. Dari pemantauan pihaknya bekas pohon tumbang dan material bangunan sudah dibersihkan.

Pihaknya mengapresiasi kecepatan TNI, Polri, Basarnas, dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang dibantu warga membersihkan puing atap rumah dan bekas material lainnya di sejumlah lokasi. "Aparat dan warga bahu membahu," ujar Bey.

Baca juga : Gempa Sumedang Akibat Sesar yang Belum Terpetakan

Tidak Ada Korban Jiwa

Bey memastikan bencana puting beliung di kawasan Sumedang ini tidak menyebabkan korban jiwa. Pihaknya menginstruksikan Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat untuk melakukan pendaataan jumlah korban bencana ini.

"Saya pastikan tidak ada korban jiwa, Kadinkes Jabar saat ini tengah mendata berapa jumlah pasien," kata Bey.

Bey mencatat dari kunjungannya ke Klinik Kahatex ada 19 pekerja yang mengalami luka ringan. Sementara di Rumah Sakit Kesejahteraan Keluarga ada 10 warga terluka. "Semuanya berobat jalan," katanya.

Baca juga : Jawa Barat bakal Terus Diguyur Hujan Seminggu Ini, BMKG: Waspada!

Kondisi pasien di Rumah Sakit Kesejahteraan Keluarga yang mengalami luka serius menurutnya menimpa seorang pekerja pabrik yang saat kejadian kakinya tertimpa reruntuhan tembok. Ada juga pekerja yang mengalami cedera di kepala. 

"Tapi sudah dilakukan pemeriksaan tidak ada luka serius," tuturnya.

Saat ini bantuan mobil kebencanaan dan ambulance menurutnya sudah diarahkan ke kawasan-kawasan terdampak meski sempat terhambat kemacetan parah. "Saya lihat kondisi sudah mulai kondusif," kata Bey.

Baca juga : Musim Hujan Tiba, Jawa Barat Siaga Bencana 

Waspadai Cuaca Ekstrem

Bey juga berkoordinasi dengan BMKG. Dari analisa BMKG, kejadian puting beliung tidak bisa diprediksi dan merupakan fenomena cuaca ekstrem.

Karena itu pihaknya menghimbau agar masyarakat Jawa Barat mewaspadai setiap ancaman bencana yang disebabkan cuaca ekstrem. 

"Di lokasi, warga menyampaikan waktu sebelum kejadian cuaca panas sekali tiba-tiba hujan. Artinya kita harus tetap waspada, jangan sampai kita lengah," katanya.

Baca juga : Enam Penjabat Kepala Daerah di Jawa Barat akan Dilantik Pekan Depan

Kepala Stasiun BMKG Kelas I Bandung, Teguh Rahayu mengatakan penyebab puting beliung dari hasil analisis cuaca sementara suhu muka laut di sekitar wilayah Indonesia relatif hangat. Hal itu mendukung penambahan suplai uap air ke wilayah Indonesia termasuk wilayah Jawa Barat dan sekitarnya.

"Itu juga selaras dengan kelembapan udara di lapisan 850-500 mb yang relatif basah yakni antara 45-95%," ucapnya.

Terpantau juga adanya sirkulasi siklonik di Samudera Hindia barat Pulau Sumatera yang mengakibatkan terbentuknya area netral poin dengan area pertemuan dan perlambatan angin (konvergensi) serta belokan angin (shearline) berada di sekitar wilayah Jawa Barat.

"Kondisi ini mampu meningkatkan pertumbuhan awan disekitar wilayah konvergensi dan belokan angin tersebut," jelasnya.

Kemudian, Indeks labilitas berada pada kategori labil sedang hingga tinggi di sebagian wilayah Jabar, kata Rahayu, juga berpotensi meningkatkan aktivitas pertumbuhan awan konvektif pada skala lokal. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat